Connect with us
Ekonomi

Belanja Online Terus Tumbuh Pesat di Asia Tenggara

Keluhan para pedagang ritel, khususnya di kota-kota besar tentang terus turunnya angka penjualan, akan lebih sering terdengar di tahun-tahun yang akan datang. Transaksi e-dagang (e-commerce) di Asia Tenggara mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan.

Pertumbuhan Asia Tenggara meninggalkan jejaknya di seluruh dunia E-Commerce karena disokong oleh konektivitas broadband dan seluler yang dikombinasikan dengan keterbukaan konsumen terhadap potensi pasar ritel.  Tren ini akan terus berlanjut dengan melalui dukungan pemerintah di kawasan yang telah menerapkan berbagai program dan regulasi baru untuk meningkatkan kemampuan perdagangan dan pembayaran berflatform teknologi.

Thailand tercatat sebagai negara Asia Tenggara yang mengalami ledakan aktivitas belanja di dalam jaringan (daring) internet, alias online shopping dalam beberapa tahun terakhir, tertinggi di Asia Tenggara. Sedangkan Indonesia mencatatkan angka tertinggi dalam nilai transaksi.

Bloomberg1

Transaksi belanja online dibanding angka retail

Menurut laporan “Southeast Asia B2C E-Commerce Market 2017”, Indonesia memiliki pasar ritel online terbesar dan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Pasar E-Commerce Thailand menempati urutan kedua dan memiliki tingkat penetrasi M-Commerce tertinggi. Hampir setengah dari belanja online di Thailand berasal dari M-Commerce pada tahun 2016. Mengenai Singapura, pasar E-Commerce paling maju di kawasan ini, pangsa B2C E-Commerce terbesar dari total penjualan eceran, penetrasi dan kecepatan Internet tertinggi. Malaysia juga memiliki penetrasi pengguna Internet yang kuat, namun hanya sekitar satu dari tiga di antaranya melakukan pembelian secara daring. Vietnam dan Filipina mengandung pasar ritel daring yang sedang tumbuh pesat

Data Maybank Kim Eng Holdings Ltd., seperti dikutip Bloomberg (29/8) menunjukkan, penjualan daring di Thailand, mulai dari mesin cuci, televisi, hingga kecap ikan meningkat lebih dari 100 persen, jauh melebihi kenaikan penjualan di jaringan toko hipermart, mini market dan super market konvensional yang mencapai 10 persen.

Thailand merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memisahkan data penjualan ritel dalam kategori online, sehingga memberikan petunjuk yang berguna untuk melacak pertumbuhan bisnis tersebut. Kenaikan penjualan daring tersebut, merupakan kombinasi dari meningkatnya jangkauan dan kecepatan internet di negara tersebut, dan keberhasilan toko-toko daring dalam melayani pembeli. Total Access Communication Pcl. mengestimasikan, penduduk Negeri Gajah Putih itu, menghabiskan waktu sekitar enam jam sehari untuk berselancar di internet, bercengkerama di laman-laman media sosial, termasuk  berkunjung ke toko-toko daring.

Ekonom Maybank, Chua Hak Bin dan Lee Ju Ye, dalam laporannya menyebutkan, meskipun belanja daring di Asia Tenggara meningkat pesat, namun pangsanya masih kurang dari empat persen dibandingkan seluruh pembelian di sektor perdagangan ritel. Masih jauh dibanding China dan Korea Selatan, dimana tingkat penetrasi penjualan daring yang masing-masing telah mencapai 16 persen dan 18 persen.

Blomberg2

Pertumbuhan belanja online di Thailand

Masuknya Jack Ma, pendiri Alibaba Group Holding Ltd. yang mengakuisisi Tokopedia, dan menjadi anggota panel yang bertugas menjadi pengarah industri e-dagang di Indonesia. Potensi penjulaan e-dagang di Asia Tenggara berpotensi terus meningkat, tumbuh tipa tahun 5 persen hingga 10 persen terhadap keseluruhan perdagangan ritel, dalam lima tahun mendatang.

Hal ini akan memperkuat penilaian tentang besarnya potensi e-dagang di negara perekonomian terbesar di Asia Tenggara itu. Macquarie Research mengestimasikan, perdagangan ritel online di Indonesia bisa mencapai US$65 miliar pada 2020. Tumbuh pesatnya transaksi e-dagang dan lemahnya data-data resmi tentang aktivitas tersebut di Asia Tenggara, mengindikasikan bahwa masih dipandang sebelah mata sebagai aktivitas  pendorong perekonomian.

K. Rinaldi

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat

Oleh

Fakta News
Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat
Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024). Foto: DPR RI

Badung – Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman berharap BUMN Pariwisata dan Aviasi mampu hasilkan keuntungan bagi negara. Sebab, BUMN tersebut telah memperoleh suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang nilainya cukup besar.

“Komisi VI sudah mendukung upaya peningkatan kinerja BUMN Pariwisata dan Aviasi antara lain melalui persetujuan PMN. Sudah seharusnya ada perbaikan fasilitas dan layanan yang mereka hadirkan setelah memperoleh suntikan dana pemerintah melalui PMN agar bisa menghasilkan keuntungan untuk negara,” jelas Mahfudz di sela-sela kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024).

Politisi PKS ini mengimbuhkan BUMN Pariwisata sudah semestinya berorientasi profit (mengejar keuntungan) agar mampu berkontribusi pada pemasukan negara. Negara seperti Jepang, Malaysia saat ini sangat serius mengelola industri pariwisatanya. Bagaimana Jepang berusaha memanjakan para wisatawan yang berkunjung ke negaranya agar tiap tahun semakin bertambah.

“Malaysia juga melakukan semacam rekayasa engineering, misalnya sekolah di sana lebih murah, biaya berobat general check up di sana juga lebih murah sehingga orang tertarik ke sana. Kalau orang sudah ke sana walau tujuannya berobat, sekolah itu kan nantinya butuh menginap, belanja dan akan meningkatkan penerimaan devisa negara tersebut,” tukasnya.

Legislator asal Dapil Jawa Barat VI meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok ini menilai bahwa BUMN Pariwisata dan Aviasi perlu melakukan upaya dan terobosan yang luar biasa dan menarik, apalagi Bali sudah menjadi tujuan wisata utama masyarakat dunia. Tinggal variabel masalahnya yang perlu diperhatikan misalnya infrastruktur, daya dukung ekosistem pariwisata harus dikelola dengan baik.

“Seperti di Bali ini kurang fasilitas kendaraan umum, apakah ini bagian dari produk kebijakan daerah. Betapapun itu kendaraan umum menurut saya diperlukan untuk masyarakat Bali termasuk wisatawan juga,” katanya.

Masalah lainnya, menumpuknya wisatawan di Bali seharusnya bisa diarahkan ke Nusa Tenggara Barat, ada Lombok, Senggigi, dimana daya dukung kultural dan kebijakan pemerintah daerahnya perlu ada paradigma baru di sana. Perlu juga edukasi kepada masyarakat agar dapat ramah dengan wisatawan yang datang dari berbagai mancanegara.

“Paket wisata yang menawarkan destinasi alternatif selain Bali menurut saya sangat baik dan perlu dilakukan agar wisatawan mancanegara mengenal lebih banyak daerah di Indonesia. Sama halnya saat kita keluar negeri juga ditawarkan paket kunjungan ke berbagai destinasi,” tutupnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Oleh

Fakta News
BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali
Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali. Akses pekerjaan dan ekonomi harus dibuka secara luas.

Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah menyampaikan hal ini usai mengikuti pertemuan dengan para direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH tersebut, Senin (22/4). “Pelibatan masyarakat harus optimal. Masyarakat jangan sebagai bagian dari korban atau tikus mati di lumbung padi. Jangan sampai Bali go international tapi masyarakatnya secara ekonomi semakin menurun,” ucapnya.

Seperti diketahui, PT. Pelindo sedang membangun BMTH di Benoa, di atas areal ratusan hektar. Selain tempat bersandar kapal-kapal besar, kelak BMTH juga menjadi destinasi wisata, pusat perbelanjaan, konser musik, gerai UMKM, dan lain-lain. Semua fasilitas untuk para wisatawan yang datang dibangun, seperti kesehatan, keamanan, dan kebutuhan ekonomi lainnya.

Erma, sapaan akrab Siti Mukaromah berharap, pembangunan BMTH yang masif tidak meninggalkan masyarakat lokal. Akses pekerjaan jangan hanya diberikan kepada para pendatang atau orang asing. Masyarakat Bali harus dipastikan bisa ikut menikmati proyek strategis nasional itu.

“Jangan sampai orang Bali menjadi pengangguran ketika orang luar atau asing mendapatkan pekerjaan. Kita berharap, ketika membangun sebuah koneksi wisata dan pelabuhan harus betul-betul dipastikan masyarakat bisa menikmati,” seru Politisi PKB ini.

Baca Selengkapnya