Atlet dan Ofisial Negara Tetangga: Terima kasih Indonesia Sudah Menjadi Tuan Rumah ASEAN Para Games 2022
Solo – Indonesia mendapat respons positif dari para ofisial maupun atlet negara tetangga yang berpartisipasi di ajang ASEAN Para Games 2022. Padahal, pengumuman Solo sebagai kota penyelenggaranya baru didapat pada Januari lalu.
Sejatinya, adalah Vietnam yang mendapat giliran menggelar pesta olahraga atlet penyandang disabilitas se-Asia Tenggara karena mereka berstatus sebagai tuan rumah SEA Games 2021. Namun Vietnam memilih mundur karena berbagai masalah logistik.
Meski waktu persiapan penyelenggaraan ASEAN Para Games Solo 2022 terbatas, namun atlet, ofisial maupun suporter negara-negara peserta merasa takjub dengan fisilitas dan venue cabang olahraga yang ada.
Solo kota inklusif yang ramah penyandang disabilitas
Di antaranya manajer pelatih cabang olahraga Paracatur, Malaysia Ahmad Izzudin bin Ahmad Rostam yang bersyukur atas keputusan Indonesia menggantikan Vietnam sebagai tuan rumah ASEAN Para Games 2022. Sebab, tidak banyak negara yang membuka diri selepas pandemi Covid-19 dua tahun belakangan ini.
“Kami dari negara Malaysia merasa berbangga karena Indonesia pada last minute mengajukan diri sebagai tuan rumah ASEAN Para Games. Kalau tahun ini Indonesia tidak ambil, kami tidak tahu berapa lama lagi harus menunggu,” kata Izzudin, dikutip dari rilis Media Center APG 2022, Sabtu (6/8/2022).
Pendapat Izzudin pun diamini oleh atlet Paralimpiade Cheah Liek Hou yang bertanding di Cabor Parabadminton.
“Kalau tak salah, ini kali keempat saya datang ke Solo, tapi baru pertama kali bermain di lapangan ini. Fasilitas semuanya memang mantap, cuma faktor angin saja yang harus dikawal semasa pertandingan,” ujar Hou setelah melakoni laga pertamanya di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Di sisi lain, pengalaman berkesan tentang kesetaraan bagi penyandang disabilitas dan wajah kota Solo yang inklusif juga dirasakan pelatih bola gawang (goalball) Malaysia George Thomas dan pemainnya Muhammad Amirul Ahmad. Menurut keduanya, Solo tempat yang bagus dan ramah bagi penyandang disabilitas.
“Penyelenggaraan APG 2022 sangat baik, semua ramah baik untuk kami maupun atlet penyandang disabilitas,” ujar George.
“Senang rasanya di sini, semua baik-baik dan kami mendapat perlakukan yang ramah dari panitia hingga volunteer,” timpal Amirul.
Atlet Paracatur Filipina, Rodolfo Sormiento, tidak ketinggalan menyampaikan rasa kagumnya kepada Solo sebagai tuan rumah ASEAN Para Games 2022. Rodolfo mengaku senang dengan beragam fasilitas di Hotel Lorin, termasuk makanan dan berbagai hal yang menunjang penyandang disabilitas.
“Kami mengonsumsi makanan yang kalian makan juga. Makanan Indonesia dan Filipina memiliki kesamaan, tapi mungkin lebih pedas saja di sini. Kalau soal Fasilitas di sini sangat oke. Kami menikmati tinggal di sini,” ujar Rodolfo yang ditemui saat berburu cendera mata bersama rekan-rekannya di sekitar venue.
Kuliner Solo menggoyang lidah kontingen mancanegara
Tak hanya venue pertandingan yang ramah bagi penyandang disabilitas, kelezatan cita rasa kuliner Solo pun berhasil menggoyang lidah kontingen mancanegara. Pelatih Cabor Para-atletik negeri Jiran Eryanto bin Bahtiar pun sampai memuji menu makanan yang disajikan sangat bervariasi dan memenuhi standar gizi.
“ASEAN Para Games di Solo itu sudah kedua kalinya dan kami datang juga pada 2011. Perbedaannya pun sangat jauh karena semua pelayanan saat ini sangat baik sekali, termasuk makanan, hotel dan transportasinya,” kata Eryanto.
“Harapannya untuk tahun depan di Kamboja, harus bisa memberikan yang lebih baik dari Indonesia,” tambahnya.
Kesan positif juga diceritakan oleh Tyas Priharsanti, Liaison Officer (LO) atau Naradamping kontingen cabor tenis kursi roda Thailand. Tyas menuturkan bahwa kliennya minta salak dan ingin merasakan car free day (hari bebas kendaraan) di Solo. Bahkan, salah satu atlet Thailand ada yang penasaran dengan nasi uduk.
“Mereka (Kontingen Thailand) minta salak buat dimakan dan buat oleh-oleh juga. Kemudian sepertinya, mereka kemarin mau ke car free day tapi tidak bisa karena bakal pulang pada Minggu,” kata Tyas.
“Mereka juga menanyakan nasi uduk dan mungkin kepengin juga. Itu sebenarnya boleh mereka makan, tapi mungkin habis pertandingan biar aman (karena harus menjaga makanan),” tambahnya.
Suporter unik dan eksentrik
Di antara ratusan pertandingan perebutan medali emas, cerita unik dan menarik juga hadir dari tribun penonton. Salah satunya dari arena Stadion Manahan tempat digelarnya Cabor Para-atletik.
Thailand Khamtong yang biasa dikenal dengan panggilan “Little Thai” adalah salah satu suporter dari Thailand yang rela menempuh perjalanan ribuan kilo meter untuk mendukung tim negeri Gajah Putih. Ia merasa senang dan lega Indonesia mau menjadi tuan rumah ASEAN Para Games 2022.
“Kami sangat berterima kasih kepada Indonesia. Terima kasih, Indonesia, telah mengadakan pertandingan setelah empat tahun tanpa kompetisi. Lihat, para-atlet Thailand sangat senang bertanding sekali lagi,” kata Khamtong girang sambil menunjuk beberapa atlet negaranya.
“Orang-orang di sini juga sangat baik dan ramah kepada saya,” tambahnya.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.