Aktualisasi Pemberdayaan Pertanian, Sang Hyang Seri Kerjasama dengan SMK Tasikmalaya
Tasikmalaya – Program pertanian yang digagas Masyarakat Peduli Pangan (MAPAN) Tasikmalaya bekerjasama dengan PT Sang Hyang Seri (SHS) melakukan pemberdayakan peserta didik dari SMK Maarif NU Zaenal Muttaqin Tasikmalaya terkait budidaya jagung terus berkembang. Pada Rabu (27/9/2017), para siswa SMK yang bergerak di kejuruan pertanian tersebut memulai penanaman jagung pada demplot jagung seluas lebih dari 1 hektare tersebut dengan bantuan Pupuk Unggulan dari PT Pupuk Kujang.
Ketua MAPAN Tasikmalaya yang juga Kepala Sekolah SMK Maarif NU Zaenal Muttaqin Tasikmalaya, Lucky Lukmanul Hakim menuturkan kegiatan penanaman ini serempak dilakukan seluruh siswa. Jadi, materi studi dialihkan ke praktikum di lapangan dengan langsung melakukan penanaman jagung di lahan yang sudah dialokasikan.
“Para siswa nampak antusiasi melakukan penanaman jagung. Ini merupakan teori dalam praktikum yang sangat dibutuhkan para siswa agar benar-benar memahami bagaimana proses produksi dalam industri pertanian,” ucap Lucky.
Dikatakan Lucky, penanaman jagung ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama SMK Maarif NU Zaenal Muttaqin Tasikmalaya yang difasilitasi MAPAN Tasikmalaya dan PT SHS. Untuk bibit jagung hibrida disediakan PT SHS sebanyak 30 kg. Sementara untuk pupuk, PT Pupuk Kujang memberikan bantuan pupuk berkualitas.
Bantuan pupuk ini sebagai wujud kepedulian PT Pupuk Kujang kepada pelaku pertanian khusus masyarakat Tasikmalaya agar dapat menggunakan pupuk yang tepat dan berkualitas sehingga dapat menghasilkan hasil yang maksimal.
“Diharapkan melalui praktikum penanaman jagung dapat memberikan wawasan sekaligus pengalaman yang dapat diamalkan kelak ketika para siswa berwirausaha di bidang pertanian,” ujar Lucky.
Salah seorang guru SMK Maarif NU Zaenal Muttaqin Tasikmalaya, Farid Hidayat S.P menuturkan dalam praktikum penanaman jagung tersebut, para guru memberikan pembimbingan dan pengarahan tata cara menanam yang baik dan benar. Bahkan, lebih jauhnya lagi para siswa akan diberdayakan untuk mengelola jagung yang ditanamnya hingga panen dan pemasarannya.
“Ini merupakan praktikum yang sangat bagus. Para siswa benar-benar diajarkan produksi dari hulu hingga ke hilir yang bermanfaat dalam membentuk karakter siswa untuk lebih mandiri, dan ahli dalam industri pertanian kelak ketika mereka terjun berwirausaha,” ujar Farid.
Program pemberdayaan ini tak lepas peran Sinergi BUMN terutama PT Sang Hyang Seri dan PT Pupuk Kujang dalam pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian. Bantuan yang diberikan PT Pupuk Kujang merupakan komitmen PT Pupuk Kujang dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Dalam sosialisasi ini juga tim Pupuk Kujang memberikan teknik pemupukan berimbang kepada para siswa untuk mendapatkan hasil yang efektif serta meningkatkan kualitas dengan produk-produk unggulan yang dimiliki.
Melalui pemberdayaan dan pengajaran praktikum tersebut, diharapkan Farid dapat membuka wawasan siswa untuk lebih mengetahui potensi komoditas unggulan di daerahnya, dan memiliki spirit untuk mengembangkannya.
“Seperti diketahui generasi muda yang mau dan mampu bergerak di industri pertanian mulai berkurang. Padahal sebetulnya menjadi petani pun bisa sukses dan memiliki masa depan cerah asalkan tekun, ulet, dan sabar dalam melaksanakannya. Oleh karena itu, kami berharap kegiatan penanaman jagung tersebut dapat meningkatkan ketertarikan siswa, dan para generasi muda untuk menjadi seorang wirausaha pertanian yang sukses,” kata Farid.
Diharapkan dengan adanya kerjasama ini, program Nawacita Presiden Jokowi dalam sektor pertanian yaitu mewujudkan Kemandirian Ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik, dan menitikberatkan pada upaya mewujudkan Kedaulatan Pangan serta mensejahterakan petani bisa segera terwujud.
Meskipun pembangunan infrastruktur saat ini tengah gencar dilakukan pemerintah, bukan berarti pemerintahan jokowi melupakan sektor pertanian, karena bagaimanapun juga infrastruktur janganlah dilihat sebagai pembangunan fisik semata saja, namun mencakup pula pemberdayaan dan sosialisasi program sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur non fisik.
Hal seperti inilah yang dilakukan oleh BUMN terutama PT Pupuk Kujang dan PT Sang Hyang Seri dalam mendorong tercapainya Nawacita yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo di sektor pertanian demi mewujudkan kemandirian ekonomi dan kedaulatan pangan.
Ping.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.