Generasi Milenial Kian Tertarik Investasi Emas
Jakarta – Generasi milenial kian tertarik investasi emas. Nilainya yang terus meningkat telah membuat anak-anak muda melihat prospek terang pada instrumen investasi logam mulia.
Hal ini terjadi dinilai karena andil pesatnya perkembangan teknologi informasi. Kemudahan akses dengan dukungan platform digital membuat generasi kelahiran 1980-1999 ini lebih memilih emas.
Meminjam laporan Bloomberg, harga emas menyentuh 1.209 dollar AS per troy ounce. Logam mulia PT Antam Tbk bergerak di seputaran harga Rp645.000 per gram. Berdasarkan World Gold Council, harga sepekan pada minggu kedua Agustus sebesar 39,11 dollar AS per gram.
Baca Juga:
- Jokowi-Maruf Dinilai Berikan Sentimen Positif Sektor Investasi
- Pilpres 2019, PSI Prediksi Milenial Akan Tetap Mendukung Jokowi
- 3000 Perhiasan Emas Harta Karun Kerajaan Bangsa Saka Ditemukan di Kazakhstan
Ade Darma, misalnya. Pengusaha muda berusia 26 tahun asal Bandung ini sudah tertarik dengan emas di PT Pegadaian (Persero) sejak 7 tahun lalu. Sekarang, ia mengaku sudah punya 60 gram emas. Dari situ, separuhnya ia jual untuk buka usaha.
“Waktu pertama nabung emas, diajarin orangtua. Tujuannya bukan untuk ambil untung, tapi ya buat modal ini,” ujar penjual pakaian secara online itu kepada Fakta.News, Jumat (17/8).
Sama halnya dengan Grace, pengusaha muda yang berjualan oleh-oleh khas daerah. Setahun lalu, ia membeli emas di butik emas PT Antam Tbk.
Sebelum berinvestasi emas, Grace menabung sejak kuliah. Nah setelah kuliah dan bekerja, ia memilih menggunakan tabungannya untuk beli emas demi investasi jangka panjang.
Menurut Grace, uang di bank kadang malah sering terpakai. Sedangkan investasi emas justru mengendalikan dirinya tak menggunakannya. Artinya, keuangannya lebih awet dengan emas.
“Kalau uangnya ada di tabungan atau berupa tunai, saya akan mudah menggunakannya untuk hal-hal yang bersifat keinginan,” tuturnya kepada Fakta.News, Jumat kemarin.
Ini mirip dengan Ade Hasan, mahasiswa ITB berusia 20 tahun. Saat pulang ke Jakarta karena libur, uang hasil tabungannya dibelikan logam mulia di Antam. Ia sengaja investasi untuk kelak modal menikah dan buka usaha.
Ia pun mengaku kalau dengan emas dirinya tak khawatir bila sewaktu-waktu kondisi ekonomi negara terbelit krisis.
“Kalau perekonomian krisis saya kan tetap punya sumber dana yang terjamin. Karena nilai emas kan lebih stabil,” ujarnya.
Ade sendiri tertarik investasi emas atas dorongan temannya Brian Aji. Aji malah sampai mengikuti program Berencana Aman Kelola Emas dari Antam Logam Mulia sejak awal 2018.
Ia pun tergolong serius. Aji sampai riset tren harga emas dan cara menyimpan produk investasinya itu. Kini, bersama kakaknya, Fadil, Aji kerap beli 5 gram emas per bulan untuk berinvestasi.
Sementara Abdul Hadi, General Manager Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, mengakui penjualan emas pada Januari-Juli 2018 mencapai 10 ton. Rata-rata penjualan pada periode yang sama tahun-tahun sebelumnya 5 ton-6 ton.
Kata Abdul, memang ada peningkatan pembeli dari kelompok usia 25 tahun ke bawah. Trennya meningkat sejak 3 tahun lalu.
Nah yang mencolok justru dari kelompok usia di bawah 25 tahun. Jika untuk usia 25 tahun jumlahnya 8 persen dari keseluruhan, usia di bawahnya sudah meningkat sekitar 10-11 persen.
Hal ini diamini Sekretaris Perusahaan PT Bank Syariah Mandiri, Ahmad Reza. Ia mengatakan per Juni 2018 saja bisnis emas tumbuh lebih dari 20 persen secara tahunan.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.