Connect with us

Pengalaman Penyintas Covid-19, Bekal Hadapi Pandemi di Masa Datang

Jakarta – Pandemi covid-19 saat ini terus melandai menuju endemi, salah satunya ditandai dengan keputusan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melonggarkan penggunaan masker di tempat umum sebagai salah satu protokol Kesehatan.

Banyak cerita saat covid-19 mengganas, dan perlu menjadi catatan agar dapat menjadi rujukan nantinya saat terjadi pandemi di bidang kesehatan. Hal tersebut terungkap dalam webinar “Napak Tilas Penyintas Covid-19” yang diselenggarakan oleh Relawan Pendamping Kesehatan Masyarkat (RPKM) didukung oleh Dinkes Pemprov Jawa Timur, RSUD Dr Soetomo, Ikatan Penyintas Covid-19 serta Rumah Sakit Rakyat (RSA), pada Rabu malam, 22 Juni 2022.

Dr. Christrijogo Sumartono Waloejo, dr., Sp.An. (KAR) selaku pembina RPKM dalam pembukaannya menyampaikan bahwa acara ini sebagai media sharing pengalaman bersama dan bagian dari upaya membangun ketangguhan kesehatan masyarakat. Ia tidak ingin munculnya slogan bahwa dokter itu hidup dari orang sakit, yang benar dokter hidup dari orang sehat.

“Saya juga mengajak dr. Argha, dr. Aria, dr. Moses yang saat ini sedang mengadakan penelitian khususnya mengenai masalah/gejala pasca covid yang masih ada. Mereka akan siap membantu bapak ibu sekalian sharing dan konsultasi mencari jalan kelaurnya. Monggo dimanfaatkan,” tutur Dr .Christ.

Mengenai kondisi covid-19 yang saat ini melandai di tengah masih mengganasnya di Cina, Eropa dan Amerika, ia menyatakan bahwa mudah-mudahan hal itu tidak terjadi di Indonesia.

“Melihat perkembangannya covid masih ada, tapi mudah-mudahan makin turun. Saya yakin seyakin-yakinnya untuk indoensia, insyaalloh masyarakat Indonesia sangat siap menghadapi covid-19. Yakinlah pertolongan dan bantuan Allah,” lanjut Dr. Christ.

Kalau jumlah kasus akhir-akhir ini  masih fluktuatif, Jatim masih ada 85-87 kasus. Tertinggi Jakarta mendekati 1000. Kenapa masih banyak? Karena situasi model wilayah kita berpulau-pulau, mobilitas masih tinggi, situasi orang sudah mulai lelah, abai prokes.

“Virus ini bisa mati? Insyaalloh bisa. Kalau kita selalu menjaga tubuh kita, permukaan kulit kita, membersihkan diri, semuanya bisa lepas dari tubuh kita. Kalau teledor, mungkin akan sakit, tapi tidak seperti dulu karena di tubuh kita sudah ada kekebalan. Pemerintah menggalakkan vaksin booster, karena memang bisa meningkatkan kekebalan lagi, dan bisa mengurangai tempat tempelan virus pada tubuh kita. Bagamana dengan mutasi yang baru? Mutasi adalah jalan keluar agar virus ini tetap hidup. Apapun mutasinya, saya yakin,“ ujarnya.

Saat ini yang sedang kami teliti dan cermati yakni tentang sindroma pasca covid-19. Akhir-akhir ini kita mulai disibukkan keluhan-keluhan para penyintas covid-19, disebut keluhan pasca covid, atau disebut sindroma pasca covid.

Setelah 13 minggu, dinyatakan negatif, ada yang mengalami keluhan lebih dari satu. Kalua tidak dilakukan penanganan dengan betul, gangguan tersebut terus  muncul dan berefek pada organ, harus segera waspada. Kalau gejala dibiarkan, nanti akan berdampak. Seperti pada paru-paru, ada gampang sesak, batuk panjang, dsb. Keluhan pada jantung, saraf, pusing. Pengecapan, tidak bisa tidur, keluhan pada saluran pencernakan, nyeri otot dan tulang, juga masalah psikologis, trauma, dsb.

“Untuk itu bagi para penyintas yang masih mengalami gejala tersebut bisa sharing bersama dan bisa menghubungi rekan-rekan dokter yang saat ini sedang menjalankan penelitian,” pungkas Dr. Christ.

Radian Jadid, relawan pendamping sekaligus penyintas covd-19, membeberkan pengalamannya sebagai relawan covid-19. Mengawaki Task Force Kemanusian Kantin ITS (TFKKITS), ia dan timnya bergabung sejak awal di RS Lapangan Indrapura, membantu penanganan pasien covid-19 dari sisi non medis, yakni kesehtan lingkungan, psikologis, ekonomi, dan sosial kemasyarkatan.

Mengingat awal-awal pandemic, covid-19 seakan menajdi momok bagi masyarkat seperti halnya AIDS, sehingga para pasien dan keluarganya membutuhkan banyak pedampingan, advokasi dan penguatan. Bahwa sebagaian besar relawan covid-19 pada akhirnya juga terpapar covid-19, itu sudah merupakan resiko yang tentunya sudah dipertimbangkan oleh para relawan dan dikalahkan oleh semangat pengorbanan dan  jiwa kemanusiaan.

Jadid yang sempat koma dan hampir sebulan berjibaku dengan covid-19 di bulan Desember 2020 merasa seperti mendapatkan kembali kehidupan kedua pasca terpapar. Ia menyatakan itu sebagai sebuah takdir dan menjadi semangat bahwa ia masih diberikan kesempatan hidup oleh Allah dan harus kembali menjalankan tugas kemanusiaan.

Ia bersama timnya kembali bertugas  di RSL Indrapura dan RSDL Bangkalan hingga selesai, dan melakukan banyak aktifitas kerelawanan. Ia pun mendonorkan plasma darahnya (plama konvalesen) sampai 14 kali hingga PMI menghentikan program donor plasma konvalesen, sehingga ia melanjutkan dengan donor darah biasa. Bersama relawan dan para penyintas ia juga merintis komunitas penyintas dan komunitas pendonor plasma konvalesen.

“Sebagai penyintas, berarti kita masih diberi kesempatan untuk beramal dan berkontribusi ke depan bagi kemanusiaan. Pasca pandemi covid-19, bukan berarti telah usai, tapi kita masih tetap dan terus mengabdi untuk kebaikan  masyarakat. Salah satunya menjadi relawan dan volunteer penelitian pasca covid. Ini sesuai dengan harapan Dr. Erwin Astha Triyono, dr., Sp.PD., KPTI., FINASIM, yang menyatakan bahwa kejadian pandemi covid-19 ini harus bisa menjadi pohon penelitian untuk kemanfaatan bagi umat manusia,” pungkas Jadid.

Narasumber kedua, Malikul Amin penyintas yang bersama istrinya “hampir lewat” saat terpapar covid-19, mengawali kisahnya dengan haru dan menitikkan air mata, tidak bisa melupakan pengalamannya.

Konten kreator  Youtube ini sempat masuk ICU dg dimer 4000 dan penyakit penyerta saat kena covid ( Gula darah 345 dan tensi 185 ). Selama di rawat ICU hari ke 8 & 9 PCR negatif akhirnya reinfeksi lagi di hari ke 14 dg hasil PCR  CT 19 ( Sangat menular) . Akhirnya pasrah ke takdir pulang dengan Isolasi mandiri 10 hari sampai hasil PCR negatif dan sehat hingga sekarang.

Setelah sehat alhamdulillah penyakit penyerta saat kena covid ikut sembuh, Gula darah normal dan tensi kembali normal. Berat badan sebelum kena covid 85 kg setelah 9 hari di ICU kena covid drop jadi 50 kg. Sekarang setelah sembuh, berat badan stabil di 68 kg .

Ia juga menceritakan, istrinya, Sulis Setiyowati (40 tahun) yang merupakan Bidan PNS Pemkab Bangkalan juga terpapar dalam waktu yang sama. Istrinya pun sempat parah dan harus dirawat memakai ventilator, Emco & Trakeostomi di rawat di ICU RS Unair.

Sempat koma 14 hari, keluar Rumah Sakit (KRS) setelah 33 hari dan kondisi masih positif dan lumpuh. Di hari ke 14 pasca KRS baru bisa bergerak jalan dan aktifitas seperti biasa. Recovery pasca KRS 2 bulan. Sampai saat ini alhamdulillah sehat lagi sperti sedia kala tanpa ada gejala long covid.

Sebelumnya saat di ICU divonis dokter harapan hidup hanya 20% dan sempat di perkirakan pita suara rusak permanen tapi keajaiban doa, alhamdulillah kesehatan kembali pulih dan bisa melayani masyarakat lagi. Bisa bicara normal sehat dan kembali mengabdi untuk masyarakat.

Dengan pengalaman yang luar biasa itu, Malikul berpesan dan menghimbau pada masyarakat khususnya aliran yang tidak percaya, bahwa covid-19 itu nyata adanya.

“Pasca covid-19 saya sampai 30 hari lupa cara senyum. Oleh karena itu jaga prokes, jaga jarak, tetap jaga Kesehatan. Covid itu bukan hoax. Saya mengalami dan pernah pada posisi titik terendah dalam hidup karena covid. Mudah-mudahan saharing pengalaman ini bisa  mengedukasi masyarkat umum, bahwa covid itu ada. Terima kasih pada dokter-dokter yang luar biasa, yang telah sudi merawat kami para penderita covid, serta para relawan yang telah mengorbankan waktu, tenaga dan hidupnya untuk membantu menangani mereka yang terpapar covid-19. Saya tidak akan bisa melupakannya, semoga Allah SWT membalas amal kebaikan panjenengan semua,” pungkas Malikul Amin.

Milia Urfa, Project Officer Rumah Sehat Rakyat (RSR) berbagi kisah mengawaki SRS. Diawali dari Gerakan dan platform Lapor Covid-19, sebagai organisasi masyarakat, ada beberapa project yang dijalankan oleh Lapor Covid-19. Diantaranya menerima laporan warga terkait covid-19 baik tentang vaksinasi, isentif nakes, penipuan vaksin, perundungan di kantor, dsb. Intinya bagaimana pada kondisi saat itu bisa berperan membantu warga untuk menyelesaikan kasus mereka.

Kami juga mendata nakes yang gugur, buat tanda jasa di jaringan internet, memastikan mereka mendapatkan dana kasih dari pemerintah. Pada April-September 2021, banyak warga minta tolong dicarikan RS. Kita Bikin list RS, nomor telepon RS dan kepala UGD, kita blasting, share ke masyarakat. Betapa mengerikannya kondisi saat itu, ada kejadian warga minta tolong jam 1 malam,  dicarikan, dapat tempat, kita hubungi ternyata sudah meninggal. Banyak keluhan dari keluaga penderita, banyak yang tidak dapat fasilitas kesehatan, hingga meninggal.

Kita bertemu dokter-dokter muda. Mereka bilang, kalau ada yang konsultasi kesehatan/covid bisa kontak mereka. Itu banyak banget, kita mencoba bertemu dengan mereka, untuk kerjasama. Saat pandemi covid-19  banyak yang karantina, tidak kenal sekitar. Maka dibikinlah sebuah system, seperti telehealth, tapi bentuknya rumah sakit, untuk memberikan kemudahan bagi warga untuk menghubungi dokter atau perawat.

Inilah awal mulanya SRS. Aplikasinya di WA, bedanya ditempat lain pasien yang tanya ke dolter, kalau SRS lain, dokter yang tanya ke pasien, memantau terus kondisi pasien, sebagai ikhtiar agara warga tidak merasa kesepian. SRS dibuat Agustus, Desember terus menurun, memang kalau covid selesai, fasilitas ditinggal.

Itu kita manfaatkan terus. Tim RSR sudah ada dokter, admin, perawat. dsb. Kita buka deh layanan long covid dan layanan  kesehatan umum. Kita mulai menerima pasien sakit umum, khususnya gejala yang ringan, Kalau gejala berat kita saranakan ke faskes terdekat.

Saat ini SRS turun memberikan layanan psikologis dan kesehatan umum. Kalau hari ini banyak layanan psikologis,tapi banyak orang masih trauma ketemu offline. Di SRS mereka bisa nyaman, ketemu online, yang penting tau kalau konselor psikolog.

“SRS ditujukan untuk kemudahan mendapatkan akses kesehatan. Tiap orang berhak mendapatkan akses, merdeka dan itu hak asasi mereka. Kami membantu menyediakan hal lain dari yang sudah ada. Kami melibatkan dokter,psikolog, perawat, dan tentunya sesua dengan kapasitas dan keprofesian mereka, tetap sesuai dan mengikuti aturan yang ada. Kami terus bergerak, dan tentunya perlu evaluasi dan masukan untuk kebaikan Bersama,” pungkas Milia.

Raden Argarini, dr., M.Kes., Ph.D. memberikan tanggapan. Penelitian long covid di Indonesia masih jarang., yang banyak justru di Cina, Amerika, Australia. Long covid tidak ringan juga, dan cukup mengganggu aktifitas sehari-hari dan juga menurunkan kualitas hidup.

Yang banyak ditemukan keluhan psikis, terutama yang perempuan.Dari yang ringan sampai yang berat, yang sebelumnya dulu belum dirasakan. Ada metode exercise, olah raga untuk kesehatan, dan bisa dilakukan di rumah.

Dr. Argarini sendiri saat ini sedang menjalankan penelitian tentang  “Rehab Penyintas Covid-19” sehingga para penyintas bisa berpartisipasi dengan menghubungi https://bit.ly/Rekruitmen_Partisipan atau bisa kontak dr Argarini di No. HP/WA +61481228853.

“Kita berharap gelonbang serangan covid-19 ini tidak terjadi lagi. Tapi melihat beberapa negara masih struggle untuk keluar dari pandemic covid-19, negara lain belum selesai, maka dibutuhkan awareness dari semua pihak. Teman-teman penyintas tetap melakukan sosialisasi dan edukasi, juga  tentang  kesehatan personal. Yang sakit, jangan ke masjid, sholat di rumah saja. Penyakit selain covid, batuk pilek juga bisa menyebar. Dengan awareness, kitab isa terhindar dari seragnan gelombang berikutnya,” harap Dr. Argarini.

Forum webinar tesebut sangat gayeng, dua jam berlangsung diraskan kurang karena banyaknya sharing dari para penyintas serta tangapan dari para dokter yang telibat.

Sita Pramesthi, selaku moderator dari RPKM menutup acara dan menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi para pihak dalam meningkatakan mutu dan kualitas Kesehatan masyarakat.

“Makin banyak yang terlbiat, makin baik, jaga silaturrahmi. Semakin banyak link dan jaringan, semakin  banyak kebaikan yang bisa kita lakukan. Semua diharapkan tetap eksis, saling membantu, mengisi satu sama lain dan dapat berbagi satu dengan yang lain. Bahwa penyintas covid-19 serta stakeholder yang pernah terlibat dalam pandemi covid-19 masih potensial dan bisa berperan banyak dalam berbagai aktifitas kerelawanan dan kemanusiaan . Semua bisa diarahkanuntuk menggalang potensi bersama, membantu peningkatan mutu kesehatan masyarakat Indonesia,” pungkas Sita.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Wacana Kenaikan Tarif KRL Ancam Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Oleh

Fakta News
Wacana Kenaikan Tarif KRL Ancam Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Anggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat. Foto: DPR RI

Jakarta – Wacana kenaikan tarif Commuter Line oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menempatkan masyarakat Jabodetabek pada tantangan baru yang mengancam kesejahteraan ekonomi mereka. Hal tersebut pun lantas menuai sorotan dari Anggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat.

“Kenaikan tarif KRL Jabodetabek akan memberikan dampak yang signifikan. Terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR). Kenaikan tarif bisa memperberat beban ekonomi mereka. Dan Ini juga dapat mengakibatkan kesenjangan sosial dan ekonomi yang lebih besar,” ujar Toriq dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, Senin (29/4/2024).

Politisi Fraksi PKS tersebut menegaskan bahwa kenaikan tarif tidak sejalan dengan kondisi ekonomi masyarakat, terutama masa pasca pandemi dan ketidakpastian ekonomi yang menyertainya. Dalam beberapa bulan terakhir, harga-harga bahan pokok terus melonjak secara dramatis.

“Kami tahu betul paska pandemi masyarakat terpaksa mengalokasikan sebagian besar pendapatan mereka hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kenaikan tarif hanya akan menambah beban ekonomi mereka. Terutama mereka yang bergantung pada angkutan publik ini setiap hari,” tandasnya.

Terkait hal itu, Toriq menegaskan akan berupaya keras menyerukan kepada Kementerian Perhubungan selaku regulator agar mendengarkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Serta, kemudian meninjau kembali rencana kenaikan tarif ini dan mencari solusi yang lebih adil dan berkelanjutan.

“Kami akan terus memantau perkembangan situasi ini. Dan memastikan bahwa keputusan terkait tarif transportasi publik nantinya harus ada partisipasi aktif dari publik dan memperhitungkan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh” tutup Toriq.

Sebagaimana diketahui, PT KAI Commuter (KCI) telah mengusulkan kenaikan tarif KRL Jabodetabek yang belum berubah sejak 2016. Saat ini usulan tersebut masih dibahas Pemerintah. Direktur Operasi dan Pemasaran KCI Broer Rizal mengatakan, pihaknya masih menunggu keputusan Pemerintah untuk menaikkan tarif KRL Jabodetabek.

Pasalnya, ketentuan tarif KRL Jabodetabek merupakan kewenangan Kemenhub selaku regulator. “Itu kebijakan dari Pemerintah ya. Kalau kami hanya eksekutor untuk melaksanakan apa yang menjadi keputusan Pemerintah. Usulan dan pembahasannya sudah dilakukan di Kemenhub,” ujarnya saat konferensi pers Angkutan Lebaran 2024 di Jakarta, Selasa lalu (24/4).

Baca Selengkapnya

BERITA

Sukamta: Kota Yogya Perlu Siapkan Peta Jalan Penanganan Sampah Jangka Panjang

Oleh

Fakta News
Sukamta: Kota Yogya Perlu Siapkan Peta Jalan Penanganan Sampah Jangka Panjang
Anggota DPR RI Sukamta. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota DPR RI dari Dapil Provinsi DIY Sukamta menilai Kota Yogyakarta perlu menyiapkan peta jalan (roadmap) untuk penanganan sampah jangka panjang yang menyangkut peningkatkan kasadaran masyarakat. Edukasi secara terus menerus harus dilakukan baik di sekolah, rumah tangga, dan masyarakat.

Tak hanya itu peraturan yang kuat untuk pengurangan sampah juga sangat dibutuhkan. Sukamta mencontohkan perlunya kebijakan kantong plastik berbayar atau larangan penggunaaan kantong belanja plastik sekali pakai. Adapun jangka pendeknya saat ini bisa dengan optimalisasi penampungan di TPST Piyungan.

“Kalau saya dengar, TPST ini kalau ada alat dan SDM yang memamadai masih bisa dimanfaatkan secara optimal untuk sementara waktu hingga 200-300 ton per hari. Pemkot bisa komunikasikan hal ini dengan Pemda DIY. Rencana optimalisasi 3 TPS 3R di Nitikan, Karangmiri dan Kranon bisa segera direalisasi, meski daya tampung 3 TPS ini masih terbatas,” kata Sukamta sebagaimana keterangan kepada media, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Di sisi lain, Politisi Fraksi PKS ini, menilai di level provinsi, di area perkotaan saat ini masih sering ditemukan sampah di jalan maupun tempat penampungan yang penuh. Menurutnya, Pemerintah perlu memberikan honor kepada para petugas pengambil sampah sebagai salah satu upaya mencegah buang sampah sembarangan.

“Menurut kami perlu ada stimulan atau honor untuk para petugas pengambil sampah rumah tangga, di level RT, RW dan kampung. Ini supaya masyarakat tidak buang sembarangan,” kata Anggota Komisi I DPR RI tersebut.

Sukamta meyakini dengan adanya dana stimulan atau honor tersebut maka para petugas pengambil sampah akan menjalankan tugasnya dengan baik khususnya pengambilan sampah dengan sistem terpilah. “Selama ini warga sudah diminta memilah, akan tetapi (saat) di  (tempat) pembuangan dicampur lagi. Ini perlu jadi perhatian, sehingga perlu ada petugas khusus memilah,” ujarnya.

Sukamta menegaskan dirinya banyak mendapatkan aspirasi dari masyarakat terkait penanganan sampah di Jogja. Hal ini kembali mencuat setelah rencana penutupan TPST secara permanen, sehingga banyak ditemukan sampah di pinggir jalan, salah satunya di perbatasan antara Kota Jogja dengan Bantul atau sebelah utara Gembira Loka.

Baca Selengkapnya

BERITA

Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah

Oleh

Fakta News
Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah
Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk meredam konflik yang ada di Timur Tengah, salah satu caranya melalui jalur diplomasi.

“Pemerintah perlu mengambil pendekatan diplomasi yang kuat dengan mempromosikan perdamaian dan menekankan pentingnya dialog multilateral,” kata Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini dalam keterangan kepada media, di Jakarta, Sabtu (27/4/2024).

Menurut Helmy, konflik tersebut harus diredam lantaran dampaknya sangat berpengaruh ke Indonesia, salah satunya dari segi perekonomian. “Stabilitas perekonomian Indonesia bisa terganggu lantaran terjadi fluktuasi harga minyak dan gangguan dari segi perdagangan,” ujar Politisi Fraksi PKB ini.

Jika kondisi ini dibiarkan, dia meyakini masyarakat akan merasakan dampak langsung lantaran tercekik harga kebutuhan pokok yang melambung. “Dengan memperkuat kerja sama internasional, meningkatkan keamanan domestik, dan memperkuat resiliensi ekonomi, Indonesia dapat mengurangi dampak negatif dari konflik di Timur Tengah,” kata Helmy.

Senada, Anggota Komisi I DPR RI Muhamad Farhan menjelaskan dampak dari konflik di Timur Tengah yang harus diwaspadai Indonesia.

Beberapa di antaranya terhambatnya impor minyak mentah dan bahan pangan dasar seperti beras, kedelai, dan gandum, jika perairan Teluk Persia, Hormuz dan Suez terganggu akibat dampak konflik itu. “Sebab akan mempengaruhi arus masuk kebutuhan pokok, akibatnya harga akan naik dan inflasi tinggi,” kata Farhan.

Maka dari itu, kata dia, Indonesia juga perlu melakukan antisipasi dengan mengeluarkan kebijakan ekonomi guna menghindari harga pangan yang tinggi.

Di tengah agresi Israel ke Jalur Gaza yang terus berlangsung sejak 7 Oktober 2023, kata Farhan, kawasan Timur Tengah semakin memanas akibat eskalasi perseteruan antara Iran dan Israel.

Permusuhan terbaru antara kedua musuh bebuyutan tersebut dipicu serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.

Iran menuding Israel bertanggung jawab atas serangan fatal terhadap fasilitas diplomatiknya yang menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting.

Iran kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan pesawat nirawak ke Israel pada 13 April. Israel mengklaim serangan itu berhasil digagalkan dan hanya menyebabkan kerusakan ringan pada sebuah pangkalan militernya.

Baca Selengkapnya