Gelar Jambore Petani Muda, Petrokimia Gresik Dorong Milenial Jadikan Sektor Pertanian Ladang Bisnis
Jakarta – Petrokimia Gresik menggelar Virtual Gathering Jambore Petani Muda (JPM) ke-4 yang mendorong regenerasi petani Indonesia. Program itu diikuti lebih dari 1.000 peserta. Generasi milenial pun didorong agar dapat memanfaatkan peluang menjadi ladang bisnis di sektor pertanian, yang berorientasi profit dan berdampak bagi lingkungan sekitar.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyatakan JPM merupakan salah satu bentuk komitmen Petrokimia Gresik dalam pembangunan pertanian di Indonesia sekaligus menegaskan arah kebijakan perusahaan yang berorientasi kepada petani dan pertanian masa depan.
“Pertanian telah terbukti menjadi sektor yang tetap tumbuh positif di tengah banyaknya sektor lain yang mengalami perlambatan di masa pandemi. Semakin banyak peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan generasi muda, tentu hal ini akan membantu memperbaiki perekonomian Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (11/11/2020).
Hal tersebut ia sampaikan dalam Airtual Gathering JPM yang digelar Selasa (10/11). Melalui kegiatan ini, Dwi yakin generasi milenial akan membawa perubahan pada sektor pertanian masa depan.
Hal ini ditandai dengan munculnya para petani muda sukses pada JPM antara lain Juwita Juju (Pelopor Petani Buah Ciplukan), Shofyan Adi Cahya (Petani Muda dari Merbabu), Gerut Lazuardi (Penggiat Kopi Sumatera Selatan), Nur Agis Aulia (Pendiri Komunitas Banten Bangun Desa), Andro Tunggul (Petani Modern Hidroponik, Founder Fruitable Farm) dan Edy Lusi (Penggagas Kampung Buah Naga Banyuwangi).
“Kami sangat bangga dapat mendukung dan memfasilitasi gerakan petani muda yang akan mengubah masa depan pertanian Indonesia. Semangat inilah yang harus terus kita dorong,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Petrokimia Gresik juga mengukuhkan Komunitas SahabatPetani.ID, yang beranggotakan alumni Jambore Petani Muda.
Dwi berharap melalui komunitas ini, generasi muda yang tertarik dunia pertanian dapat bergabung untuk memperoleh benefit, baik dalam bentuk pengetahuan, jaringan bisnis, atau pengembangan usaha pertanian dari sektor hulu hingga hilir.
“Ini merupakan jaringan nasional, anggota komunitas dapat saling bertukar informasi dan pengalaman, sehingga bisa saling memperkuat konsep pengembangan pertanian, yang pada akhirnya akan memperkaya penerapan kegiatan pengembangan pertanian di masyarakat,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Umum Duta Milenial Indonesia, Sandi Octa Susila menyatakan untuk menarik minat generasi milenial perlu dilakukan dengan secara nyata atau konkret, bukan hanya sekadar imbauan atau ajakan saja.
“Untuk itu kita harus menghadirkan role model yang telah berhasil, sehingga lebih mudah mengajak milenial terjun ke bidang pertanian,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Petrokimia Gresik juga memberikan penghargaan ‘Petani Inspiratif’ kepada tokoh pertanian yang memiliki kontribusi, jasa, menumbuhkan semangat dan upaya konkrit dalam memajukan bidang pertanian di Indonesia.
Penghargaan ini terbagi dalam empat kategori, yakni Petani Muda, Penyuluh Pertanian, Pengembangan Teknologi Pertanian dan Penggerak Sosial.
Adapun penghargaan ini diberikan kepada Shofyan Adi Cahya (Petani Sayur Organik di Merbabu) untuk kategori Petani Muda, Enny Risanthi (Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian Dinas Tanaman Pangan & Hortikultura Kab. Banjar. Kalimantan Selatan) untuk kategori Penyuluh Pertanian, Ipan Zulfikri (Ketua Kelompok Tani Pengangongan Desa Jenggala, Kec. Cidolog, Kab. Ciamis) untuk kategori Pengembangan Teknologi Pertanian, serta Sandi Octa Susila (Ketua Umum Duta Petani Milenial) untuk kategori Penggerak Sosial.
Dwi berharap penghargaan ini dapat memacu semangat mereka yang bergerak di sektor pertanian. Hal ini juga diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada generasi milenial untuk berkontribusi di dunia pertanian, yang tidak hanya berorientasi profit, namun bermanfaat secara sosial dengan membagikan ide-ide bisnisnya.
“Kami optimis masa depan pertanian Indonesia akan cemerlang di tangan generasi milenial, untuk itu Petrokimia Gresik berkomitmen akan terus berkontribusi dalam upaya regenerasi petani Indonesia untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan,” katanya.
Terkait hal ini, salah satu penerima penghargaan ‘Petani Inspiratif’ kategori Teknologi Pertanian, Ipan Zulfikri, menyatakan menjadi petani merupakan hal yang mengasyikkan. Apalagi dengan adanya bantuan teknologi, hal ini membuat pertanian menjadi lebih pasti dan terukur.
“Untuk itu, sebagai generasi milenial mari kita bangunkan lahan-lahan tidur dan kita ubah menjadi lahan produktif untuk kesejahteraan kita bersama,” pungkasnya.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.