Mantan Kuli Panggul yang Jadi Spesialis Pembuat Gim dan Aplikasi
Dulu Henry Jufri hanya seorang pedagang buku keliling. Ia juga pernah jadi TKI dan kuli panggul. Tapi kini, sosok Henry Jufri sudah menjadi teladan yang menginspirasi banyak orang.
Kalangan gamer dan orang-orang kreatif mengenalnya. Ia kini dikenal sebagai pengembang gim dan aplikasi. Malah tak cuma satu atau dua, tetapi ratusan karya sudah dibuatnya.
Mungkin Henry sendiri tak menyangka kalau dirinya bakal menjadi seorang “bos”. Bagaimana tidak, hidupnya berubah drastis setelah empat tahun pendalamannya soal aplikasi berbuah manis. Semua itu berawal saat dirinya terdampar di dunia maya, hingga jadi ladang bermain dirinya.
Baca Juga:
- Pencetus Kampoeng Cyber di Yogyakarta
- Inspirator Pebisnis Desa dari Purbalingga
- Atlet Skateboard Indonesia, Peraih Medali Termuda di Asian Games 2018
Ia kini memiliki sebuah kantor. Memang hanya ruangan sederhana berukuran 3 x 3 meter, itupun hasil sulap bekas ruangan milik mertuanya. Di situ, ia ratusan kali mengembangkan gim dan membuat aplikasi.
Ayah tiga anak ini sekarang tak sendiri. Ia bersama delapan rekan kerjanya menempati kantor yang berlokasi di Jalan Sabutung Baru, Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan. Kurang lebih berjarak sekitar 700 meter dari Pelabuhan Paotere.
Henry sendiri menjadi pendiri, pembimbing sekaligus menjadi yang tertua di rumah produksi itu. Karena yang lain masih baru, Henry pun masih harus mengajarkan dan membantu rekan yang lain.
“Semuanya mulai dari nol. Ada yang malah tidak pernah pegang komputer sama sekali. Sekarang sudah ada yang lebih jago dari saya,” jelas Henry.
Perlu diketahui, Henry bukan jebolan sekolah tinggi. Jangankan kuliah, ia bahkan cuma lulusan kelas 4 SD. Maka dari itu dirinya sempat terpasa menjadi kuli.
Jika Anda pernah melihat bahkan memainkan gim-gim seperti Tebak Gambar, King Arthur, atau Unyil The Adventure, itu adalah gim buatannya. Masih ada ratusan gim lainnya yang sudah ia ciptakan bersama rekan-rekannya.
Karena hal itulah ia lantas mendapatkan berbagai sertifikat dan penghargaan. Pasalnya, selain gim, ia juga membuat aplikasi untuk membantu anak-anak belajar membaca, belajar mengenal hewan, dan beragam aplikasi lainnya.
“Kalau jumlah pastinya saya tidak hapal. Mungkin di atas 400-an, yang aktif 200-an. Habis bikin satu, saya langsung bikin lagi yang baru. Dari situ saya dikenal media, tampil di berbagai acara,” tutur Henry.
Ya, Henry pun kini kerap diminta jadi pembicara di forum-forum resmi. Ia juga sering diminta kampus-kampus untuk memberi motivasi. Rata-rata hampir semuanya kagum pada semangatnya–yang tak putus asa meski tak punya ijazah SD sekalipun.
Pencapaian Henry saat ini didapat setelah melalui perjalanan yang penuh rintangan. Saat kelas 4 SD, ia terpaksa berhenti sekolah karena faktor biaya dan keluarga.
Keadaan makin sulit lantaran dirinya anak lelaki tertua dari empat bersaudara sehingga ikut memikul beban keluarga. Saat itu, Henry sampai ikut pamannya jualan buku. Adapun buku-buku yang dijualnya seperti buku tuntunan shalat, buku pelajaran umum, dan lain-lain.
“Sambil jualan saya juga baca buku biar tidak terlal ketinggalan,” ujarnya.
Hidupnya masuk babak baru saat dirinya diajak jadi seorang TKI di Malaysia. Ia jadi buruh di perkebunan kelapa sawit di Sabah selama tiga tahun.
Namun pada 2002, ia memutuskan pulang ke Makassar. Di sanalah Henry malah menjadi kuli panggul di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Saban pagi hingga sore bahkan malam setiap hari, ia banting tulang demi sedikit uang. Pemasukkannya tak pasti. Bisa Rp100 ribu tapi kadang bisa juga hanya Rp20 ribu.
Sampai takdir akhirnya mempertemukan dirinya dengan anak-anak muda yang kerap bermain ke warnet. Dia tertarik untuk mencoba masuk. Henry mengaku kagum dengan kecanggihan internet saat itu.
Sejak itulah Henry rajin ke warnet. Selain bermain gim, ia rajin berselancar di mesin pencari.
“Di situ saya penasaran karena apa saja ada jawabannya. Satu kalimat yang saya ketik adalah ‘cara menghasilkan uang dari internet’. Ternyata ada cara menjadi blogger yang akhirnya saya ikuti,” beber Henry.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.