Peringatan Hari Lahir Pancasila: Kita Mesti Selesaikan Apa yang Kita Mulai

Kesadaran para pendiri bangsa, akan perlunya persatuan dan kesatuan bangsa di atas keberagaman di wilayah nusantara, adalah modal utama yang membentuk Indonesia hari ini. Konstruksi politik “Indonesia” sebagai entitas negara-bangsa adalah sebuah konsensus penyatuan dari keberagaman, namun memiliki kesamaan sejarah.
Hubungan kekerabatan dari pemimpin lokal, kemiripan budaya dan bahasa lokal, serta kedekatan letak geografis, melahirkan konsep nasionalisme Indonesia sampai hari ini. Konsep nasionalisme Indonesia bukan lah penyeragaman dengan membuang unsur-unsur keberagaman dan kearifan lokal. Dan bukan pula konsep peleburan yang menghilangkan akar dan ciri budaya lokal, namun penyatuan dari kemajemukan dalam sebuah identitas nasional, dengan menghargai dan memberi tempat pada budaya lokal untuk hidup dan tumbuh.
Bangsa Indonesia memiliki pondasi dan nilai-nilai agung yang maju dan modern, dan itu sudah menjadi bagian dari karakter dan budaya, yang hidup dan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Tantangan kedepan adalah memudarnya nilai-nilai agung yang menjadi pondasi dan pedoman dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Prinsip dan nilai dasar kebangsaan kita saat ini dirasakan menjadi kurang efektif untuk menerangi relung-relung hati dan tidak lagi menjadi kompas bangsa.
Tantangan lainnya adalah warisan kesenjangan pembangunan Barat dan Timur, yang harus kita jawab untuk menjaga prinsip dan nilai dasar kebangsaan yaitu, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Perilaku politik masyarakat saat ini sungguh memprihatinkan. Kontestasi politik seharusnya melahirkan kader terbaik bangsa dalam mengelola negara.
Tetapi dalam prakteknya ambisi akan kekuasaan cenderung mendorong kandidat mengambil jalan pintas, menggunakan politik identitas sempit, meracuni pikiran masyarakat dengan hoaks dan fitnah. Jalan pintas lebih dipilih daripada menyemai kebaikan untuk mendapatkan simpati publik.
Tak hanya itu, aliran pemikiran trans-nasional yang bersifat intoleran, sudah mulai menyentuh sendi-sendi kebangsaan kita dan hari ini relatif mendominasi narasi di ruang publik. Dalam beberapa kasus, ideologi trans-nasional ini mendesak minoritas, menolak keberagaman dan menggiring kearah disintegrasi.
Tentu saja ini mengingkari tujuan mulia pendirian Negara Republik Indonesia yang menjadi cita-cita para pendiri bangsa, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekaligus pengingkaran terhadap kodrat kita sebagai bangsa yang sangat beragam ini. Untuk itu negara harus hadir melindungi seluruh warganya.
Selain hal tersebut, pekerjaan besar yang sangat fundamental dan sesungguhnya merupakan tanggungjawab abadi sepanjang negara Indonesia ada, adalah kesungguhan untuk membangun framework dan metodologi baru untuk membumikan dan menyemaikan nilai-nilai Pancasila, dengan kemasan (isi, bentuk, channeling, broadcasting) yang sesuai dengan jamannya.
Tentu saja hal ini harus dilakukan secara menyeluruh, sistematis, terus-menerus, berkesinambungan, dan dengan perangkat serta metodologi baru yang sesuai dengan era dan generasinya. Jika berhubungan dengan otoritas politik pemerintah sebagai kuasa negara, maka harus dilakukan dengan cara yang efektif dan bijaksana.
Negara harus mendukung partisipasi publik (civil-society) yang memiliki kepedulian dan tanggungjawab sosial terhadap masalah kebangsaan ini.
Untuk mewujudkan Indonesia menjadi bangsa yang besar dan maju diatas pondasi keberagamaan, setidaknya 3 hal berikut perlu menjadi perhatian secara sungguh-sungguh.
Pertama, Membangun karakter “manusia Indonesia”. Kedua, Pemerataan Pembangunan antara wilayah Barat dan Timur Indonesia. Ketiga, Meningkatkan Kebudayaan dan Kearifan Lokal.
Keberagaman adalah keniscayaan, lanjutnya, alam hanya akan mendapatkan manfaat optimal dengan keberagaman. Circle of life, sebagai syarat keberlangsungan hidup suatu lingkungan hanya mungkin terwujud jika ditempati beragam makhluk yang berelasi saling terkait. Lingkungan yang homogen cenderung involutif.
Demikian juga dalam kehidupan berbangsa, keberagaman akan memberikan kita kekuatan menjadi bangsa yang besar dan maju.
Ammarsjah
Koordinator Dewan Pengarah KAPT

BERITA
Raih 50,07 Persen, KPUD Jakarta Tetapkan Pramono Anung-Rano Karno Pemenang Pilkada Jakarta 2024 Satu Putaran

Jakarta – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Jakarta resmi menetapkan hasil rekapitulasi tingkat provinsi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 pada Minggu (8/12/2024) di Hotel Sari Pan Pacific, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam rapat penetapan ini, KPUD Jakarta menetapkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor urut 3 Pramono Anung – Rano Karno sebagai pemenang Pilkada Jakarta 2024.
Hasil penetapan Pilkada Jakarta 2024 ini disampaikan langsung oleh Ketua KPUD Wahyu Dinata. KPUD Jakarta menetapkan pasangan Pramono – Rano secara sah unggul dengan perolehan suara sebesar 2.183.239 suara atau 50,07 persen dan memenangkan Pilkada Jakarta 2024 dalam satu putaran.
Sementara itu pesaingnya, yakni pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil – Suswono memperoleh 1.718.160 suara atau 39,40 persen dan pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun – Kun Wardana memperoleh 459.230 suara atau 10,53 persen.
Kemenangan pasangan Pramono Anung – Rano Karno tersebut mendominasi di 6 wilayah Provinsi Jakarta, yakni Kepulauan Seribu, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.
Berikut rincian perolehan suara per wilayah:
Kepulauan Seribu
- Ridwan Kamil-Suswono: 6.578 suara 2. Dharma-Kun: 653 suara 3. Pramono-Rano: 7.456 suara
Jakarta Barat
- Ridwan Kamil-Suswono: 386.880 suara 2. Dharma-Kun: 109.457 suara 3. Pramono-Rano: 500.738 suara
Jakarta Pusat
- Ridwan Kamil-Suswono: 152.235 suara 2. Dharma-Kun: 44.865 suara 3. Pramono-Rano: 220.372 suara
Jakarta Selatan
- Ridwan Kamil-Suswono: 375.391 suara 2. Dharma-Kun: 90.294 suara 3. Pramono-Rano: 491.017 suara
Jakarta Timur
- Ridwan Kamil-Suswono: 535.613 suara 2. Dharma-Kun: 136.935 suara 3. Pramono-Rano: 635.170 suara
Jakarta Utara
- Ridwan Kamil-Suswono: 261.463 suara 2. Dharma-Kun: 77.026 suara 3. Pramono-Rano: 328.486 suara
BERITA
KAPT Ucapkan Selamat untuk Kemenangan Dedie Rachim – Jenal Mutaqin di Pilkada Kota Bogor 2024

Jakarta – Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) mengucapkan selamat kepada pasangan Dedie A Rachim – Jenal Mutaqin yang telah berhasil memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bogor 2024 hasil hitung cepat terkini.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) KAPT, Achmad Fachruddin, mengatakan kemenangan Dedie – Jenal merupakan kemenangan bagi warga Kota Bogor untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih baik lagi. Khususnya menata dan membangun Kota Bogor dengan memimpin pemerintahan yang tulus ikhlas, serta memimpin para birokrat dengan bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
“Semoga amanah yang diberikan warga Kota Bogor kepada Kang Dedie dan Kang Jenal bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dari KKN, taat pada konstitusi dan mampu mengelola keberagaman budaya sebagaimana cermin realitas penduduknya sebagai kekuatan jati diri bangsa yang tidak lagi dilemahkan apalagi dihilangkan,” tutur Achmad Fachruddin atau yang akrab disapa Kasino ini.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengarah KAPT, Ammarsjah, juga mengucapkan selamat kepada pasangan Dedie – Jenal. Ia menyampaikan dengan pengalaman dan rekam jejak yang dimiliki oleh Dedie A Rachim sebagai pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diharapkan dapat menghadirkan pemerintahan yang bersih dalam melayani warga Kota Bogor.
“Dengan rekam jejak dan pengalamannya sebagai pejabat KPK, saya harap Kang Dedie dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga dalam wilayah bebas korupsi atau WBK,” ucap Ammarsjah.
Selain itu Ammarsjah menitipkan pesan kepada pasangan Dedie – Jenal untuk terus amanah menjaga dan menjalankan konsensus bangsa, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.
“Sekali lagi selamat atas kememangan di Pilkada Kota Bogor. Selamat berjuang dan bekerja, semoga Kang Dedie dan Kang Jenal tetap teguh menjalankan mandat konsensus bangsa, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI & UUD 1945,” tutur Ammarsjah menambahkan.
BERITA
Menang Satu Putaran Pilgub DKI Jakarta 2024, KAPT Ucapkan Selamat kepada Pramono Anung – Rano Karno

Jakarta – Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) mengucapkan selamat kepada pasangan Pramono Anung (Mas Pram) – Rano Karno (Bang Doel) yang telah berhasil memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur DKI Jakarta 2024 dalam satu putaran.
Koordinator Nasional KAPT, Bambang J Pramono mengatakan kemenangan Pramono Anung – Rano Karno merupakan amanah warga Jakarta untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih baik lagi.
“Semoga amanah yang diberikan warga DKI Jakarta kepada Mas Pram dan Bang Doel bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi, taat pada konstitusi dan mampu mengelola keberagaman budaya sebagaimana cermin realitas penduduknya sebagai kekuatan jati diri bangsa yang tidak lagi dilemahkan apalagi dihilangkan,” tutur Bambang J Pramono yang akrab disapa Gembos ini.
Selain itu Banbang menilai kemenangan satu putaran ini cermin kelompok Mas Pram – Bang Doel yang tetap kritis ditengah situasi Pilkada Serentak 2024 yang masih diwarnai upaya pembegalan demokrasi dengan adanya intervensi untuk merubah UU Pilkada sebagaimana terjadi dalam Pilpres 2024 dengan perubahan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang inkonstitusional.
“Kita patut bersyukur Pilkada Serentak 2024 telah berlangsung. Walaupun kualitas pelaksanaannya saat ini masih terdapat banyak kekurangan terutama praktek tidak netral dari aparat yang terjadi di banyak daerah,” ucapnya.
“Selamat berjuang dan bekerja, semoga mas Pram – Bang Doel tetap teguh menjalankan mandat konsensus bangsa, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI & UUD 1945,” pungkas Bambang menambahkan.