Connect with us

Webinar Alumni ITB, Ganjar Pranowo Akui Sebagian Jawa Tengah Sudah Tenggelam

Jakarta – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui beberapa bagian di Jawa Tengah sudah tenggelam, bukan akan tenggelam lagi. Ia memberi contoh Kota Pekalongan dan Kabupaten Brebes beberapa area sudah tenggelam dan ada yang sudah menjadi hutan bakau. Contoh lainnya, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, sudah tenggelam, penduduk sudah diungsikan.

Ganjar mengatakan hal ini dalam webinar bertajuk “Jakarta Tenggelam, Kupas Tuntas Statement Presiden Amerika, Benarkah Jakarta Akan Tenggelam?” yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB), Selasa, 10 Agustus 2021.

Menurut Ganjar, dari citra satelit kondisi pesisir Jawa Tengah sebenarnya bertambah parah. Ia mengatakan Pemprov Jawa Tengah saat ini berkonsentrasi mengatasi banjir dan penurunan air tanah di Semarang, Demak, dan Pekalongan.

Namun Ganjar mengakui selalu ada kendala, salah satunya mendamaikan dua kepala daerah di Pekalongan yakni bupati dan wali kota.

“Ketika kita membuat kebijakan lintas kabupaten/kota ternyata tak mudah. Sungguh-sungguh negosiasinya lamanya minta ampun. Akhirnya diselamatkan oleh waktu, bupati dan wali kotanya ganti, saya bicara dengan Pak Basuki (Menteri PUPR), kemudian tanggul berhasil dibuat,” katanya.

Kendala lainnya, kata Ganjar, adalah tarik ulur antara kepentingan tata ruang dan tata uang. Kata Ganjar, hal ini terjadi di Semarang. Ia mengakui Pemerintah Kota Semarang sebenarnya cukup punya inisiatif lebih cepat hingga pengendalian banjir bisa dilakukan. “Hanya di Kota Semarang juga punya problem besar karena tarik ulur antara pengendalian tata ruang dengan desakan tata uang yang pada akhirnya melupakan upaya-upaya mitigatif di daerah itu,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Biden tentang Jakarta akan tenggelam 10 tahun lagi, harus disikapi secara serius sebagai bagian dari perubahan iklim yang terjadi saat ini.

Ia melihat pesan Joe Biden itu sebagai pesan kolektif bahwa climate change is real. “Dan kebijakan kita harus meletakkan kelestarian ekologis sebagai salah satu pertimbangan utama,” kata Anies.

Menurut Anies, prediksi Jakarta tenggelam bukan hal yang baru namun pernyataan Joe Biden adalah alarm untuk menunjukkan bahwa kita harus meletakkan kelestarian alam sebagai prioritas. “Jakarta akan tenggelam tidak hanya dikarenakan karena naiknya muka air laut seperti yang disampaikan Joe Biden tapi juga dikarenakan penurunan muka air tanah. Ada studi yang menunjukkan penurunan muka air tanah terjadi di hampir seluruh Jakarta,” katanya.

Meski demikian, kata Anies, dalam laporan yang disampaikan JICA, terjadi pelambatan penurunan air tanah di Jakarta. “Ini efek dari kebijakan mengurangi ekstraksi air tanah di Jakarta. Data 2007 yang menyebutkan penurunan air tanah di Jakarta Utara sampai 20 mm per tahun ternyata berhasil dikurangi menjadi 2 mm per tahun lewat stasiun pengurukan land subsidence,” ujarnya.

Anies lalu menunjukkan data dari 2007 sampai 2018 yang menunjukkan adanya laju perlambatan penurunan air tanah di DKI Jakarta. “Dari data 2007 sampai 2018, we are on the right track. Ini harus terus dikawal, ini harus terus dijaga supaya semakin efektif. Dan kita harus semakin komitmen pada kelestarian dan keadilan,” tuturnya.

Dalam pembukaan webinar, Ketua IA-ITB Gembong Primadjaja mengatakan IA-ITB sebagai komunitas yang beranggotakan kaum intelektual yang persentasenya tidak banyak di negara ini, tentunya harus mengambil kepedulian dan mengambil bagian seandainya nanti ada langkah-langkah yang bisa diambil bersama-sama dengan pemerintah daerah.

“Kepada Mas Ganjar dan Mas Anies kami juga ingin mendorong agar agar konsep sirkuler city bisa diterapkan di kota-kota yang berada di pesisir pantai karena depan kita itu tergantung pada bagaimana kita memenej kota-kota di Indonesia menggunakan konsep sirkuler city,” kata Gembong.

Sementara itu, Basar Simanjuntak, Kepala Lembaga Pengendalian Kebijakan dan Sumber Daya Alumni PP IA-ITB, yang menyelenggarakan webinar ini, mengatakan tahun-tahun ke depan mungkin akan menjadi tahun penuh marabahaya (vivere pericoloso: Italia).

“Hal ini sama seperti yang diungkapkan oleh Bung Karno (Alumni Teknik Sipil ITB) saat memberikan pidato kenegaraan di Istana Negara tanggal 17 Agustus 1964. Dan benar saja pada tahun 1965, ramalannya jadi kenyataan. Peristiwa Gestapu meledak, konflik horizontal di masyarakat dan militer tak terelakkan dan Bung Karno dikerdilkan dari panggung politik, panggung tempat nama besarnya berkembang,” katanya.

Ia menambahkan marabahaya yang kita hadapi di tahun-tahun ke depan sebagai sebuah negara-bangsa tidaklah mudah. Pandemi yang belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir, polarisasi politik di tengah masyarakat yang belum mereda, isu disintegrasi di beberapa daerah, kondisi politik dunia yang penuh ketidakpastian, dan berbagai tantangan lainnya.

“Tujuan saya menyebutkan poin-poin barusan bukan sebagai sebuah ungkapan pesimistis. Tapi dalam kerangka untuk mengungkapkan kegelisahan. Bahwa kita, sebagai satu tumpah darah Indonesia membutuhkan harapan ke depan. Kita membutuhkan semacam guiding light di ujung lorong gelap yang kita tuju untuk membawa kita tetap semangat berlari menyongsong tahun-tahun ke depan,” katanya.

“Dan dengan segala kerendahan hati izinkanlah saya, Basar Simajuntak, pada malam hari ini, sebagai Kepala LPKSDA IA ITB, menawarkan sebuah gagasan akan guiding light tersebut. Malam ini secara resmi kami melaunching sebuah program strategis bernama Rembuk Alumni ITB dengan tajuk utama “Indonesia Setelah Pandemi”.”

Rembuk Alumni ITB ini bertujuan untuk menghimpun seluruh gagasan dan konsep dari alumni ITB dalam membayangkan pembangunan Indonesia ke depan pascapandemi. Acara ini pun nantinya akan menjadi bentuk komitmen kolektif para stakeholder dalam menjalankan konsep-konsep baru mewujudkan New Normal Indonesia.

IA ITB menyelenggarakan webinar bertajuk “Jakarta Tenggelam, Kupas Tuntas Statement Presiden Amerika, Benarkah Jakarta Akan Tenggelam?”

Webinar ini dilaksanakan pada Selasa, 10 Agustus 2021, mulai pukul 19.30 WIB. Webinar ini dipandu oleh Latief Siregar, Wakil Pemimpin Redaksi INews, dengan pembuka Basar Simanjuntak, Kepala Lembaga Pengendalian Kebijakan dan Sumber Daya Alumni PP IA-ITB, dan Gembong Primadjaja, Ketua Umum IA-ITB.

Sebagai keynote speaker adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sementara sebagai pembahas adalah Prof. Deden Rukmana, Professor of Urban and Regional Planning Alabama A&M University, Dr. Heri Andreas, Kepala Laboratorium Geodesi ITB, dan Dr. Hamzah Latief, dosen Oseanografi ITB.

Turut hadir sebagai pembahas dari Pengurus Pusat IA-ITB yakni Aria Mariany, Wakil Kepala Lembaga Riset Kebencanaan PP IA-ITB, Don Adam, Kepala Badan Penanggulangan Bencana PP IA-ITB, Triyani Utaminingsih, Wakil Menteri Lingkungan Hidup IA-ITB, dan Arya Sinulingga, Sekretaris Jenderal PP IA-ITB. []

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Novita Wijayanti: Perlu Perbaikan dan Pelayanan dalam Evaluasi Mudik 2024

Oleh

Fakta News
Novita Wijayanti: Perlu Perbaikan dan Pelayanan dalam Evaluasi Mudik 2024
Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti. Foto : DPR RI

Jakarta – Pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan Lebaran terus menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia. Terlebih, setiap tahun pelaksanaannya terus mengalami tantangan yang cukup signifikan.

Terkait hal itu, Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mengapresiasi seluruh pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan lebaran 2024 yang telah berlangsung dengan baik. Meski, terdapat sejumlah catatan atau evaluasi dalam pelaksanaannya.

“Pemerintah telah mengambil langkah dalam meningkatkan infrastruktur dan mengatur sistem transportasi. Namun, peningkatan jumlah pemudik dan kepadatan lalu lintas masih menjadi permasalahan utama,” ujar Novita dalam wawancara tertulis kepada Parlementaria, di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Lebih lanjut dikatakan oleh Legislator dari Dapil Banyumas-Cilacap (Jawa Tengah VIII) ini, peran koordinasi antara Pemerintah Daerah dengan operator transportasi serta pihak terkait lainnya masih perlu ditingkatkan.

“Komunikasi yang lebih efektif dan perencanaan yang matang diperlukan untuk menghindari kemacetan yang berlebihan dan memastikan keselamatan pemudik,” tandas Politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut.

Tak hanya itu, Novita juga mencatat perlunya peningkatan pengawasan yang lebih ketat terhadap protokol kesehatan di tempat-tempat peristirahatan dan terminal, guna mencegah penyebaran penyakit. Terlebih, lanjutnya, di tengah cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi kondisi tubuh para pemudik.

Kendati demikian, Novita mengapresiasi secara keseluruhan pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan lebaran 2024 yang baru saja selesai terselenggara. Dirinya berharap, perbaikan dan peningkatan pelayanan dapat terus dilakukan di setiap tahunnya.

“Secara keseluruhan, meskipun ada beberapa perbaikan yang telah dilakukan, tentunya masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan kenyamanan pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan lebaran di masa mendatang,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Penguatan Konten Kearifan Lokal Bali Diharapkan Semakin Meningkatkan Industri Pariwisata

Oleh

Fakta News
Penguatan Konten Kearifan Lokal Bali Diharapkan Semakin Meningkatkan Industri Pariwisata
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari saat memimpin pertemuan Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke LPP RRI Denpasar, Bali, Kamis (18/4/2024). Foto: DPR RI

Denpasar – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke LPP RRI Denpasar, Bali. Dalam kunjungan ini Komisi I DPR RI memberikan perhatian serius pada konten kearifan lokal di Bali. Dengan kuatnya konten kearifan lokal yang ada di Bali maka diharapkan kedepan akan semakin meningkatkan industri pariwisata yang ada di Bali.

“Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI mendorong LPP RRI Denpasar Bali untuk selalu mengupdate program siaran bermuatan kearifan lokal secara multiplatform guna mendorong peningkatan pariwisata di Bali,” papar Politisi Fraksi PKS itu di kantor LPP RRI Denpasar, Bali, Kamis (18/4/2024).

Kearifan lokal merupakan suatu identitas budaya sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri. Kearifan lokal juga merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Konten kearifan lokal merupakan suatu muatan yang ditampilkan kepada masyarakat melalui media yang menampilkan kebudayaan suatu bangsa.

Komisi I mendorong LPP RRI turut andil dalam mempertahankan kearifan lokal di tiap satuan kerja (Satker) yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tiap Satker dari Sabang sampai Merauke, berperan penting untuk mengikat kearifan lokal yang menjadi ciri khas LPP RRI selama ini. Sebagai gambaran,  siaran RRI sendiri terdiri dari PRO 1 hingga PRO 4. Khusus PRO 4, merupakan program yang menyajikan konten kearifan lokal yang tersebar di kota-kota yang memiliki potensi budaya besar, termasuk Denpasar Bali.

Promosi kearifan lokal budaya di Bali dapat dilakukan dengan memanfatkan media massa seperti media elektronik, media cetak, dan media online maupun media sosial lainnya. LPP RRI turut menyajikan  konten yang sesuai dengan sasaran wisatawan.  LPP RRI Denpasar telah menyediakan saluran khusus untuk Budaya Bali melalui PRO 4, dengan menggunakan bahasa Bali untuk berkomunikasi dengan pendengar dan narasumber.

Baca Selengkapnya

BERITA

Evaluasi Antrean Panjang Mudik, ASDP Harus Perbaiki Manajemen Tiket via Aplikasi Ferizy

Oleh

Fakta News
Evaluasi Antrean Panjang Mudik, ASDP Harus Perbaiki Manajemen Tiket via Aplikasi Ferizy
Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. Foto: DPR RI

Jakarta – Peristiwa terjadinya puluhan pemudik yang sempat memblokade jalan menuju kapal Eksekutif Bakauheni, Lampung, Minggu (14/04/2024) belum lama ini menuai respon dari Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. Para pemudik mobil ini, imbuh pria yang akrab disapa SJP, memprotes karena petugas mendahulukan kendaraan yang terakhir tiba.

“PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP meminta maaf dan menyebut bahwa ada kesalahan jalur antrean karena kekeliruan pengarahan pengguna jasa atau pemudik yang giliran masuk kapal,” ujar SJP sebagaimana keterangan resmi yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Masalah tersebut, tandas Politisi Fraksi PKS ini, semakin menambah panjang daftar kesalahan ASDP dalam memberikan pelayanan bagi pemudik di lintasan penyeberangan kapal feri Merak-Bakauheni.

“Sebelumnya, jalan menuju Pelabuhan Merak, Banten sempat mengalami kemacetan hingga belasan kilometer selama 5-12 jam karena banyaknya kendaraan atau masyarakat yang belum memiliki tiket kapal feri, tapi tetap datang ke pelabuhan,” terangnya.

Sebagaimana data ASDP, ungkap Suryadi, total masyarakat yang belum memiliki tiket mudik pada 6-7 April lalu sebanyak 19.700 orang atau 32 persen. Sementara calon penumpang yang sudah mempunyai tiket hanya 68 persen.

“Padahal ASDP sudah mewajibkan pengguna jasa membeli tiket secara daring via aplikasi Ferizy dengan radius maksimal 4,7 km dari Pelabuhan Merak dan sudah bertiket maksimal H-1 keberangkatan demi menghindari terjadinya antrean kendaraan dan penjualan tiket oleh calo,” tuturnya.

Namun di lapangan, masih banyak ditemukan para calon penumpang masih membeli tiket di Pelabuhan Merak dari agen-agen penjualan. Tanpa berbekal tiket, lanjut SJP, para pemudik ini tetap nekat berangkat menuju Pelabuhan Merak. Akibatnya, mereka berdesakan dengan para pemudik yang sudah membeli tiket. Karena mereka masih yakin bisa memperoleh tiket di Pelabuhan dan faktanya masih bisa mendapatkannya melalui agen-agen penjualan tidak resmi.

“Kita meminta agar alasan para pemudik datang langsung ke pelabuhan untuk membeli tiket tanpa menggunakan aplikasi Ferizy ini dievaluasi oleh pihak ASDP dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) karena banyaknya keluhan pembeli tiket terkait aplikasi ini,” pungkas SJP.

Rating 2,5 dan ulasan-ulasan buruk terhadap Ferizy di Google Play Store, kata Suryadi, dapat menjadi bahan evaluasi tersebut. Misalkan kuota pemesanan tiket begitu cepat habis yang kemungkinan besar sudah diborong oleh calo yang kemudian menawarkannya di sekitar pelabuhan, bahkan ada yang hilang uangnya setelah melakukan pembayaran dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya