Connect with us

Warga Masih Terjebak, Polres Mimika Rilis 21 Buron KKB di Tembagapura

Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar(foto : Istimewa)

Mimika – Kepolisian Resor Mimika telah mengeluarkan rilis mengenai 21 nama-nama anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Tembagapura yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), Jumat malam (10/11).

Semua nama dalam daftar tersebut diduga bersenjata api yang selama ini melakukan aksi teror penembakan di wilayah Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, sejak 17 Agustus hingga 24 Oktober 2017.

Dalam keterangan rilis, sebanyak 21 orang tersebut dijerat Pasal 340 KUHP, Pasal 187 KUHP, Pasal 170 KUHP dan atau Pasal 1 Undang-Undang (UU) Darurat Nomor 12 tahun 1951 tentang kepemilikan dan penggunaan senjata api.

Terpisah, Tokoh masyarakat Suku Amungme di Kabupaten Mimika, Nerius Katagame, terus mendesak pemerintah daerah setempat dan mendorong agar diadakan dialog antara aparat keamanan dengan KKB tersebut. “Kami sarankan agar pemerintah membuka dialog dengan kelompok bersenjata tersebut. Kalau tidak ada dialog, maka sudah pasti masyarakat Amungme yang ada di Banti, Utikini dan Kimbeli akan menjadi korban,” kata Nerius di Timika, Sabtu (11/11) ini.

Mewakili warga, Nerius mengaku sangat prihatin dengan nasib ribuan warga sipil yang kini terjebak di Kampung Utikini Lama, Kimbeli, Waa-Banti, Opitawak hingga Aroanop lantaran tidak bisa bepergian ke mana-mana.

Tak cuma itu, pasokan barang kebutuhan pokok ke kampung-kampung sekitar Kota Tembagapura pun kini terhenti total setelah sekelompok orang bersenjata api itu menguasai kampung-kampung sejak akhir Oktober lalu. Tak terelakkan, keselamatan warga sipil di lokasi jadi terancam.

Dua hari lalu, Kamis, (9/11), seorang warga Suku Amungme bernama Marthinus Beanal ditemukan meninggal dunia di Kampung Utikini Lama. Korban diketahui bekerja sebagai karyawan dapur PT Pangansari Utama, salah satu perusahaan subkontraktor PT Freeport yang menyediakan jasa katering bagi karyawannya.

Yang bersangkutan dikabarkan tidak pulang ke rumahnya sejak Selasa 7 November. “Sekarang ini masyarakat sipil di Banti, Kimbeli dan Utikini kelaparan karena tidak ada pasokan logistik ke sana. Kami minta aparat tolong memperjelas siapa pelaku penembakan di kawasan Tembagapura itu dan segera menyelesaikan persoalan ini agar masyarakat sipil tidak terus-terusan menjadi korban,” ujarnya.

Senada, Kapolda Papua Irjen Polisi Boy Rafli Amar juga mengakui diperlukannya tokoh berpengaruh untuk membangun komunikasi dengan KKB di wilayah Tembagapura itu. “Kami sudah mendorong agar unsur dari Pemkab Mimika bisa membuka jalur negosiasi dengan tokoh-tokoh dan mudah-mudahan ada kabar bagus,” ujar Boy.

Sampai saat ini, aparat dilaporkan masih kesulitan melakukan evakuasi seribuan warga sipil dari kampung-kampung sekitar Tembagapura karena anggota kelompok bersenjata masih bercokol di wilayah tersebut. Boy menambahkan berbagai upaya persuasif sudah dilakukan Satgas Operasi KKB Tembagapura untuk membebaskan warga sipil, termasuk 300-an di antaranya yang merupakan pendulang dan pengumpul emas yang selama ini beraktivitas di sekitar Kali Kabur dan pedagang barang kebutuhan pokok.

KKB Tembagapura ini diperkirakan memiliki kira-kira 35 senjata api, ditambah senjata tradisional berupa panah, parang, tombak dan lainnya.

Berikut 21 anggota KKB yang masuk daftar DPO Polres Mimika:

1.Ayuk Waker, alamat Kampung Utikini, 4 laporan polisi.

2.Obeth Waker, alamat Kampung Utikini, 7 laporan polisi.

3.Ferry Elas, alamat Kampung Utikini), 7 laporan polisi.

4.Konius Waker, alamat Timika, warga negara Indonesia, 4 laporan polisi.

5.Yopi Elas, alamat Timika, warga negara Indonesia, 4 laporan polisi.

6.Jack Kemong, alamat Tembagapura, 3 laporan polisi.

7.Nau Waker, alamat Kampung Utikini, 4 laporan polisi.

8.Sabinus Waker, alamat Kampung Utikini, Tembagapura, Timika, 5 laporan polisi.

9.Joni Botak, alamat Kampung Utikini, Tembagapura, Timika, 5 laporan polisi.

10.Abu Bakar alias Kuburan Kogoya, alamat Kampung Utikini, 7 laporan polisi.

11.Tandi Kogoya, alamat Kampung Utikini, Tembagapura, Timika, 7 laporan polisi.

12.Tabuni, alamat Kampung Utikini, Tembagapura, Timika, 7 laporan polisi.

13.Ewu Magai, alamat Kampung Utikini, Tembagapura, Timika), 4 laporan polisi.

14.Guspi Waker, alamat Kampung Utikini, Tembagapura, Timika), 5 laporan polisi.

15.Yumando Waker alias Ando Waker, alamat Kampung Utikini, Tembagapura, Timika, 7 laporan polisi.

16.Yohanis Magai alias Bekas, alamat Kampung Utikini, Tembagapura, Timika, 5 laporan polisi.

17.Yosep Kemong, alamat Kampung Utikini, Tembagapura, Timika, 7 laporan polisi.

18.Elan Waker, alamat Kampung Utikini, Tembagapura, Timika, 4 laporan polisi.

19.Lis Tabuni, alamat Kampung Utikini, Tembagapura, Timika, 7 laporan polisi.

20.Anggau Waker, alamat Kampung Utikini, Tembagapura, Timika), 4 laporan polisi.

21.Gandi Waker, alamat kampung Utikini, Tembagapura, Timika), 4 laporan polisi.

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Wacana Kenaikan Tarif KRL Ancam Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Oleh

Fakta News
Wacana Kenaikan Tarif KRL Ancam Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Anggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat. Foto: DPR RI

Jakarta – Wacana kenaikan tarif Commuter Line oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menempatkan masyarakat Jabodetabek pada tantangan baru yang mengancam kesejahteraan ekonomi mereka. Hal tersebut pun lantas menuai sorotan dari Anggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat.

“Kenaikan tarif KRL Jabodetabek akan memberikan dampak yang signifikan. Terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR). Kenaikan tarif bisa memperberat beban ekonomi mereka. Dan Ini juga dapat mengakibatkan kesenjangan sosial dan ekonomi yang lebih besar,” ujar Toriq dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, Senin (29/4/2024).

Politisi Fraksi PKS tersebut menegaskan bahwa kenaikan tarif tidak sejalan dengan kondisi ekonomi masyarakat, terutama masa pasca pandemi dan ketidakpastian ekonomi yang menyertainya. Dalam beberapa bulan terakhir, harga-harga bahan pokok terus melonjak secara dramatis.

“Kami tahu betul paska pandemi masyarakat terpaksa mengalokasikan sebagian besar pendapatan mereka hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kenaikan tarif hanya akan menambah beban ekonomi mereka. Terutama mereka yang bergantung pada angkutan publik ini setiap hari,” tandasnya.

Terkait hal itu, Toriq menegaskan akan berupaya keras menyerukan kepada Kementerian Perhubungan selaku regulator agar mendengarkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Serta, kemudian meninjau kembali rencana kenaikan tarif ini dan mencari solusi yang lebih adil dan berkelanjutan.

“Kami akan terus memantau perkembangan situasi ini. Dan memastikan bahwa keputusan terkait tarif transportasi publik nantinya harus ada partisipasi aktif dari publik dan memperhitungkan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh” tutup Toriq.

Sebagaimana diketahui, PT KAI Commuter (KCI) telah mengusulkan kenaikan tarif KRL Jabodetabek yang belum berubah sejak 2016. Saat ini usulan tersebut masih dibahas Pemerintah. Direktur Operasi dan Pemasaran KCI Broer Rizal mengatakan, pihaknya masih menunggu keputusan Pemerintah untuk menaikkan tarif KRL Jabodetabek.

Pasalnya, ketentuan tarif KRL Jabodetabek merupakan kewenangan Kemenhub selaku regulator. “Itu kebijakan dari Pemerintah ya. Kalau kami hanya eksekutor untuk melaksanakan apa yang menjadi keputusan Pemerintah. Usulan dan pembahasannya sudah dilakukan di Kemenhub,” ujarnya saat konferensi pers Angkutan Lebaran 2024 di Jakarta, Selasa lalu (24/4).

Baca Selengkapnya

BERITA

Sukamta: Kota Yogya Perlu Siapkan Peta Jalan Penanganan Sampah Jangka Panjang

Oleh

Fakta News
Sukamta: Kota Yogya Perlu Siapkan Peta Jalan Penanganan Sampah Jangka Panjang
Anggota DPR RI Sukamta. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota DPR RI dari Dapil Provinsi DIY Sukamta menilai Kota Yogyakarta perlu menyiapkan peta jalan (roadmap) untuk penanganan sampah jangka panjang yang menyangkut peningkatkan kasadaran masyarakat. Edukasi secara terus menerus harus dilakukan baik di sekolah, rumah tangga, dan masyarakat.

Tak hanya itu peraturan yang kuat untuk pengurangan sampah juga sangat dibutuhkan. Sukamta mencontohkan perlunya kebijakan kantong plastik berbayar atau larangan penggunaaan kantong belanja plastik sekali pakai. Adapun jangka pendeknya saat ini bisa dengan optimalisasi penampungan di TPST Piyungan.

“Kalau saya dengar, TPST ini kalau ada alat dan SDM yang memamadai masih bisa dimanfaatkan secara optimal untuk sementara waktu hingga 200-300 ton per hari. Pemkot bisa komunikasikan hal ini dengan Pemda DIY. Rencana optimalisasi 3 TPS 3R di Nitikan, Karangmiri dan Kranon bisa segera direalisasi, meski daya tampung 3 TPS ini masih terbatas,” kata Sukamta sebagaimana keterangan kepada media, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Di sisi lain, Politisi Fraksi PKS ini, menilai di level provinsi, di area perkotaan saat ini masih sering ditemukan sampah di jalan maupun tempat penampungan yang penuh. Menurutnya, Pemerintah perlu memberikan honor kepada para petugas pengambil sampah sebagai salah satu upaya mencegah buang sampah sembarangan.

“Menurut kami perlu ada stimulan atau honor untuk para petugas pengambil sampah rumah tangga, di level RT, RW dan kampung. Ini supaya masyarakat tidak buang sembarangan,” kata Anggota Komisi I DPR RI tersebut.

Sukamta meyakini dengan adanya dana stimulan atau honor tersebut maka para petugas pengambil sampah akan menjalankan tugasnya dengan baik khususnya pengambilan sampah dengan sistem terpilah. “Selama ini warga sudah diminta memilah, akan tetapi (saat) di  (tempat) pembuangan dicampur lagi. Ini perlu jadi perhatian, sehingga perlu ada petugas khusus memilah,” ujarnya.

Sukamta menegaskan dirinya banyak mendapatkan aspirasi dari masyarakat terkait penanganan sampah di Jogja. Hal ini kembali mencuat setelah rencana penutupan TPST secara permanen, sehingga banyak ditemukan sampah di pinggir jalan, salah satunya di perbatasan antara Kota Jogja dengan Bantul atau sebelah utara Gembira Loka.

Baca Selengkapnya

BERITA

Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah

Oleh

Fakta News
Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah
Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk meredam konflik yang ada di Timur Tengah, salah satu caranya melalui jalur diplomasi.

“Pemerintah perlu mengambil pendekatan diplomasi yang kuat dengan mempromosikan perdamaian dan menekankan pentingnya dialog multilateral,” kata Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini dalam keterangan kepada media, di Jakarta, Sabtu (27/4/2024).

Menurut Helmy, konflik tersebut harus diredam lantaran dampaknya sangat berpengaruh ke Indonesia, salah satunya dari segi perekonomian. “Stabilitas perekonomian Indonesia bisa terganggu lantaran terjadi fluktuasi harga minyak dan gangguan dari segi perdagangan,” ujar Politisi Fraksi PKB ini.

Jika kondisi ini dibiarkan, dia meyakini masyarakat akan merasakan dampak langsung lantaran tercekik harga kebutuhan pokok yang melambung. “Dengan memperkuat kerja sama internasional, meningkatkan keamanan domestik, dan memperkuat resiliensi ekonomi, Indonesia dapat mengurangi dampak negatif dari konflik di Timur Tengah,” kata Helmy.

Senada, Anggota Komisi I DPR RI Muhamad Farhan menjelaskan dampak dari konflik di Timur Tengah yang harus diwaspadai Indonesia.

Beberapa di antaranya terhambatnya impor minyak mentah dan bahan pangan dasar seperti beras, kedelai, dan gandum, jika perairan Teluk Persia, Hormuz dan Suez terganggu akibat dampak konflik itu. “Sebab akan mempengaruhi arus masuk kebutuhan pokok, akibatnya harga akan naik dan inflasi tinggi,” kata Farhan.

Maka dari itu, kata dia, Indonesia juga perlu melakukan antisipasi dengan mengeluarkan kebijakan ekonomi guna menghindari harga pangan yang tinggi.

Di tengah agresi Israel ke Jalur Gaza yang terus berlangsung sejak 7 Oktober 2023, kata Farhan, kawasan Timur Tengah semakin memanas akibat eskalasi perseteruan antara Iran dan Israel.

Permusuhan terbaru antara kedua musuh bebuyutan tersebut dipicu serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.

Iran menuding Israel bertanggung jawab atas serangan fatal terhadap fasilitas diplomatiknya yang menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting.

Iran kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan pesawat nirawak ke Israel pada 13 April. Israel mengklaim serangan itu berhasil digagalkan dan hanya menyebabkan kerusakan ringan pada sebuah pangkalan militernya.

Baca Selengkapnya