Turnamen Sepak Bola IA-ITB Cup 2023: Menginspirasi Pemuda, Menginspirasi Indonesia
Jakarta – Ikatan Alumni ITB (IA-ITB) dan Komisariat Persatuan Sepak Bola IA-ITB (PS IA-ITB) bekerja sama dengan sejumlah mitra IA-ITB menyelenggarakan Turnamen Sepak Bola IA-ITB Cup 2023 pada tanggal 4 Februari sampai dengan 12 Maret 2023 di Lapangan C Senayan, Jakarta.
Ketua Umum IA-ITB Gembong Primadjaya menyampaikan turnamen sepak bola antar Alumni ITB ini juga memanfaatkan sport science and technology sambil tetap memupuk sportivitas, persaudaraan dan silaturahmi antar alumni.
Sementara itu, Menteri Olahraga dan Keminatan, Pengurus Pusat IA-ITB Muhammad Alwi, menambahkan bahwa sepak bola merupakan olahraga yang populer di seluruh dunia dan mengandung nilai-nilai positif seperti leadership, growth mindset, teamwork, dan fair play. Demikian juga terkait kematangan dalam bereaksi dan merespon konflik, serta melatih diri untuk terbiasa merasakan kemenangan dan kekalahan.
“Ini merupakan hal-hal berharga yang dilatih setiap minggunya di lapangan sepak bola. Namun, sangat disayangkan bahwa saat ini popularitas sepak bola di kalangan muda mulai terpinggirkan” kata Alwi.
IA-ITB dan PS IA-ITB meyakini bahwa semangat berolahraga sepak bola dapat membawa dampak positif yang berkelanjutan. Dari pribadi ke lingkungan terdekat, keluarga, teman, pekerjaan, dan masyarakat luas.
“Dengan menginspirasi pemuda, kami ingin menginspirasi Indonesia,” kata Alwi.
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola IA-ITB (PS IA-ITB) Agus Mustopa menyampaikan latar belakang penyelenggaraan kegiatan. Melalui olahraga ini, dia berharap generasi muda dapat dididik menjadi pribadi yang tangguh secara fisik dan mental, sehingga dapat turut mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Sedangkan Ketua Eksekutif Turnamen, Rizal Kasli, menyatakan bahwa turnamen ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kembali gairah berlatih sepak bola di kalangan alumni ITB.
Dengan nilai-nilai universal yang terkandung di dalamnya, sepak bola juga dapat menjadi sarana pendidikan karakter yang efektif.
“Di sisi lain, kami juga melibatkan Alumni Senior dengan mewajibkan minimal ada satu pemain senior (usia di atas 40 tahun) untuk bermain di lapangan selama pertandingan. Ini memaksa tiap tim Alumni Jurusan untuk membangun konektivitas lintas generasi,” ucap Rizal.
Bahtiar, Ketua Panitia Turnamen Sepak Bola IA-ITB Cup 2023 mengatakan turnamen ini akan diikuti oleh 20 tim dari berbagai IA-Jurusan/Program Studi atau sekitar lebih dari seribu alumni ITB sebagai pemain dan ofisial tim.
“Selain dapat ditonton langsung di lapangan, turnamen ini dapat juga disaksikan melalui live streaming di YouTube. Kami ada di dua kanal yg akan menayangkan pertandingan live, yakni kanal PS IA-ITB dan Ikatan Alumni ITB.” ungkap Bahtiar.
“Turnamen ini juga akan menggunakan pemanfaatan sport science untuk menjadi bahan evaluasi tiap tim peserta dengan menggandeng Lapangbola.com, lembaga statistik resmi Liga 1,” tambah Bahtiar.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.