Connect with us
Budaya

Trienal Seni Patung Indonesia ke-3 Resmi Dibuka

Salah satu karya patung yang dipamerkan dalam pameran tiga tahunan, Trienal Seni Patung Indonesia di Galeri Nasional, Jakarta. Pameran berlangsung dari tanggal 7-26 September 2017Foto: W. Novianto

Jakarta – Galeri Nasional menggila. Sebanyak 46 mahakarya dari 46 pematung terbaik Indoensia, sejak Kamis (7/9/2017), mengepung seluruh area museum. Jenisnya beragam. Dari yang figuratif, monumental, zonde bosse, relief, dekorasi, arsitektur, kerajinan, corak realis, hingga deformatif semua ada dan memenuhi Gedung A, B, bahkan sampai area outdoor galeri. Cukup menggambarkan betapa kayanya imaji-imaji pematung kebanggaan Tanah Air ini.

Di pintu masuk, tertulis Trienal Seni Patung Indonesia. Inilah pesta seni tiga tahunan yang memang menjadi ajang berkumpulnya pematung-pematung nasional. Tahun ini pun merupakan tahun ketiga setelah 2011 dan 2014. Menariknya, ibarat film berseri, tema yang diambil tahun ini, yakni “Skala”, merupakan “lanjutan” dari tema-tema sebelumnya, “Versi” dan “Ekspansi”.

Kurator Rizki A. Zaelani bersama Asikin Hasan mengatakan tema Skala bergerak dari persoalan re-skilling atau penguatan kembali aspek keterampilan dalam tradisi seni patung. Penguatan ini sendiri merupakan pokok gagasan pada tema “versi” di Trienal 1. Selanjutnya re-skilling juga tak terpisahkan dari tema ‘Ekspansi’ yang menggagas ekspresi dalam tradisi seni patung Indonesia.

“Skala ini tak hanya tentang persoalan cara seseorang dalam mengukur dan membandingkan jarak bentuk secara fisikal, tapi juga soal mengartikulasikan makna dari pokok-pokok masalah secara mental serta konseptual,” ujar Rizki, kepada Fakta.News,” Kamis lalu. “Ketika sebuah patung dipamerkan sebenarnya seseorang tak hanya menyaksikan apa yang ditunjukkannya, tapi juga menemukan bagaimana yang dimaksud ditampilkan,” imbuh pria yang biasa disapa Kiki ini.

Ia juga mengatakan dalam Trienali tahun ini ia berharap bisa mengajak untuk mampu menjangkau pengalaman dalam titik-titik peralihan waktu. “Umumnya publik menganggap bahwa sebuah patung adalah karya dengan kemungkinan tiga dimensional. Sesungguhnya, proses kreasi dan apresiasi seni yang berlangsung terhadapnya juga melibatkan waktu sebagai dimensi yang keempat,” katanya lagi.

Benar saja. Dalam pameran ini, penempatan karya-karya pun diurutkan menurut klasifikasi masing-masing. Meski tak runut-runut amat, sejarah perkembangan seni patung modern bisa dilihat di sini. Malah jika ingin sedikit berlama-lama memperhatikan tiap karya, cukup bisa dipahami bagaimana Trienal ini memiliki alur kerangka pemikiran fenomenologi yang sarat kajian linguistik struktural.

Terlepas dari itu, nama-nama besar yang turut meminjamkan karyanya di pameran ini jelas jadi jaminan tersendiri. Tak hanya Nyoman Nuarta, nama-nama besar lainnya seperti Eko Nugroho, Joko Avianto, Rita Widagdo, Sunaryo, Ichwan Noor, Handiwirman Saputra, Eddi Prabandono, dan sejumlah seniman lainnya telah membuka mata bahwa karya seni patung Indonesia sudah sekelas ini.

Pameran Trienal Seni Patung Indonesia ini berlangsung dari tanggal 7 sampai 26 September 2017. Datang, lihat, dan saksikan sendiri kekayaan imaji pematung nasional kita.

Daftar Pematung

A.B Soetikno | Agung Santosa | Akmal Jaya | Amrizal Salayan | Arlan Kamil | Asmudjo J. Irianto | Awan P. Simatupang | Budi Adi Nugroho | Budi Kustarto | Cipto Purnomo | Diliyan Riski | Eddi Prabandono| Eko Nugroho | Erwin Windu Pranata | Gabriel Aries Setiadi| Handiwirman Saputra | Hedi Hariyanto | I Ketut Putrayasa | I Made Gede Putra | I Made Santika Putra | I Wayan Sujana Suklu | Ichwan Noor | Igi Anjangbiani | Itsnataini Rahmadillah | Ivan Sagita | Joko D. Avianto | Nardi | Nurdian Ichsan | Nus Salomo | Nyoman Adiana (Ateng) | Nyoman Nuarta | Putu Sutawijaya | Rengkuh Banyu Mahandaru | Rita Widagdo | Septian Harriyoga | Sunaryo | Syahrizal Koto | Teguh Agus Priyanto | Teguh S. Priyono| Wahyu Santosa | Wayan Jana | Wayan Upadana | Wilman Syahnur | Wiyoga Muhardanto | Yuli Prayitno | Yusra Martunus

W. Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Novita Wijayanti: Perlu Perbaikan dan Pelayanan dalam Evaluasi Mudik 2024

Oleh

Fakta News
Novita Wijayanti: Perlu Perbaikan dan Pelayanan dalam Evaluasi Mudik 2024
Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti. Foto : DPR RI

Jakarta – Pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan Lebaran terus menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia. Terlebih, setiap tahun pelaksanaannya terus mengalami tantangan yang cukup signifikan.

Terkait hal itu, Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mengapresiasi seluruh pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan lebaran 2024 yang telah berlangsung dengan baik. Meski, terdapat sejumlah catatan atau evaluasi dalam pelaksanaannya.

“Pemerintah telah mengambil langkah dalam meningkatkan infrastruktur dan mengatur sistem transportasi. Namun, peningkatan jumlah pemudik dan kepadatan lalu lintas masih menjadi permasalahan utama,” ujar Novita dalam wawancara tertulis kepada Parlementaria, di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Lebih lanjut dikatakan oleh Legislator dari Dapil Banyumas-Cilacap (Jawa Tengah VIII) ini, peran koordinasi antara Pemerintah Daerah dengan operator transportasi serta pihak terkait lainnya masih perlu ditingkatkan.

“Komunikasi yang lebih efektif dan perencanaan yang matang diperlukan untuk menghindari kemacetan yang berlebihan dan memastikan keselamatan pemudik,” tandas Politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut.

Tak hanya itu, Novita juga mencatat perlunya peningkatan pengawasan yang lebih ketat terhadap protokol kesehatan di tempat-tempat peristirahatan dan terminal, guna mencegah penyebaran penyakit. Terlebih, lanjutnya, di tengah cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi kondisi tubuh para pemudik.

Kendati demikian, Novita mengapresiasi secara keseluruhan pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan lebaran 2024 yang baru saja selesai terselenggara. Dirinya berharap, perbaikan dan peningkatan pelayanan dapat terus dilakukan di setiap tahunnya.

“Secara keseluruhan, meskipun ada beberapa perbaikan yang telah dilakukan, tentunya masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan kenyamanan pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan lebaran di masa mendatang,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Penguatan Konten Kearifan Lokal Bali Diharapkan Semakin Meningkatkan Industri Pariwisata

Oleh

Fakta News
Penguatan Konten Kearifan Lokal Bali Diharapkan Semakin Meningkatkan Industri Pariwisata
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari saat memimpin pertemuan Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke LPP RRI Denpasar, Bali, Kamis (18/4/2024). Foto: DPR RI

Denpasar – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke LPP RRI Denpasar, Bali. Dalam kunjungan ini Komisi I DPR RI memberikan perhatian serius pada konten kearifan lokal di Bali. Dengan kuatnya konten kearifan lokal yang ada di Bali maka diharapkan kedepan akan semakin meningkatkan industri pariwisata yang ada di Bali.

“Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI mendorong LPP RRI Denpasar Bali untuk selalu mengupdate program siaran bermuatan kearifan lokal secara multiplatform guna mendorong peningkatan pariwisata di Bali,” papar Politisi Fraksi PKS itu di kantor LPP RRI Denpasar, Bali, Kamis (18/4/2024).

Kearifan lokal merupakan suatu identitas budaya sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri. Kearifan lokal juga merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Konten kearifan lokal merupakan suatu muatan yang ditampilkan kepada masyarakat melalui media yang menampilkan kebudayaan suatu bangsa.

Komisi I mendorong LPP RRI turut andil dalam mempertahankan kearifan lokal di tiap satuan kerja (Satker) yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tiap Satker dari Sabang sampai Merauke, berperan penting untuk mengikat kearifan lokal yang menjadi ciri khas LPP RRI selama ini. Sebagai gambaran,  siaran RRI sendiri terdiri dari PRO 1 hingga PRO 4. Khusus PRO 4, merupakan program yang menyajikan konten kearifan lokal yang tersebar di kota-kota yang memiliki potensi budaya besar, termasuk Denpasar Bali.

Promosi kearifan lokal budaya di Bali dapat dilakukan dengan memanfatkan media massa seperti media elektronik, media cetak, dan media online maupun media sosial lainnya. LPP RRI turut menyajikan  konten yang sesuai dengan sasaran wisatawan.  LPP RRI Denpasar telah menyediakan saluran khusus untuk Budaya Bali melalui PRO 4, dengan menggunakan bahasa Bali untuk berkomunikasi dengan pendengar dan narasumber.

Baca Selengkapnya

BERITA

Evaluasi Antrean Panjang Mudik, ASDP Harus Perbaiki Manajemen Tiket via Aplikasi Ferizy

Oleh

Fakta News
Evaluasi Antrean Panjang Mudik, ASDP Harus Perbaiki Manajemen Tiket via Aplikasi Ferizy
Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. Foto: DPR RI

Jakarta – Peristiwa terjadinya puluhan pemudik yang sempat memblokade jalan menuju kapal Eksekutif Bakauheni, Lampung, Minggu (14/04/2024) belum lama ini menuai respon dari Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. Para pemudik mobil ini, imbuh pria yang akrab disapa SJP, memprotes karena petugas mendahulukan kendaraan yang terakhir tiba.

“PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP meminta maaf dan menyebut bahwa ada kesalahan jalur antrean karena kekeliruan pengarahan pengguna jasa atau pemudik yang giliran masuk kapal,” ujar SJP sebagaimana keterangan resmi yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Masalah tersebut, tandas Politisi Fraksi PKS ini, semakin menambah panjang daftar kesalahan ASDP dalam memberikan pelayanan bagi pemudik di lintasan penyeberangan kapal feri Merak-Bakauheni.

“Sebelumnya, jalan menuju Pelabuhan Merak, Banten sempat mengalami kemacetan hingga belasan kilometer selama 5-12 jam karena banyaknya kendaraan atau masyarakat yang belum memiliki tiket kapal feri, tapi tetap datang ke pelabuhan,” terangnya.

Sebagaimana data ASDP, ungkap Suryadi, total masyarakat yang belum memiliki tiket mudik pada 6-7 April lalu sebanyak 19.700 orang atau 32 persen. Sementara calon penumpang yang sudah mempunyai tiket hanya 68 persen.

“Padahal ASDP sudah mewajibkan pengguna jasa membeli tiket secara daring via aplikasi Ferizy dengan radius maksimal 4,7 km dari Pelabuhan Merak dan sudah bertiket maksimal H-1 keberangkatan demi menghindari terjadinya antrean kendaraan dan penjualan tiket oleh calo,” tuturnya.

Namun di lapangan, masih banyak ditemukan para calon penumpang masih membeli tiket di Pelabuhan Merak dari agen-agen penjualan. Tanpa berbekal tiket, lanjut SJP, para pemudik ini tetap nekat berangkat menuju Pelabuhan Merak. Akibatnya, mereka berdesakan dengan para pemudik yang sudah membeli tiket. Karena mereka masih yakin bisa memperoleh tiket di Pelabuhan dan faktanya masih bisa mendapatkannya melalui agen-agen penjualan tidak resmi.

“Kita meminta agar alasan para pemudik datang langsung ke pelabuhan untuk membeli tiket tanpa menggunakan aplikasi Ferizy ini dievaluasi oleh pihak ASDP dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) karena banyaknya keluhan pembeli tiket terkait aplikasi ini,” pungkas SJP.

Rating 2,5 dan ulasan-ulasan buruk terhadap Ferizy di Google Play Store, kata Suryadi, dapat menjadi bahan evaluasi tersebut. Misalkan kuota pemesanan tiket begitu cepat habis yang kemungkinan besar sudah diborong oleh calo yang kemudian menawarkannya di sekitar pelabuhan, bahkan ada yang hilang uangnya setelah melakukan pembayaran dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya