Ternyata Fadli Zon Menjadi Penasihat PEPES yang Menyebarkan Kampanye Hitam
Jakarta – Video kampanye hitam yang dilakukan oleh tiga orang ibu-ibu di Karawang menggemparkan jagat maya. Salah satu ibu-ibu tersebut bernama Citra Widaningsih yang merupakan koordinator wilayah PEPES Karawang, relawan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Apa sebenarnya PEPES ini?
PEPES atau Partai Emak-Emak Pendukung Prabowo-Sandi ini didirikan dan dideklarasikan pada 18 Agustus 2018 lalu. Ketuanya adalah Wulan. Wulan, seperti lansir dari Tribunnews, berdalih mendirikan PEPES sebagai wadah aspirasi dan jeritan ibu-ibu. PEPES sendiri dideklarasikan di Kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno sendiri juga mendukung adanya PEPES ini. PEPES merupakan aspirasi dari partai relawan pemenangan Prabowo-Sandiaga.
“Ya, tentunya, silakan partai emak-emak membangun relawan,” ujar Sandiaga, Agustus lalu.
Sepak terjang PEPES tak berhenti di situ. PEPES yang diketuai Wulan ini bertandang ke kompleks DPR. Tujuannya untuk menemui Fadli Zon.
Fadli diminta PEPES untuk menjadi penasihat PEPES. “Mereka kan meminta waktu, ini inspirasi dari masyarakat ibu-ibu, emak-emak, dan inisiator dari Pepes ketemu, minta untuk saya semacam penasihat gitu,” kata Fadli, November lalu, seperti dilansir Detikcom.
Fadli dalam kesempatan tersebut bersedia menjadi penasihat PEPES. Fadli mengaku akan memberikan arahan.
“Ya mengarahkan sesuai aspirasi mereka nantinya,” ujar Fadli.
Baca Juga:
- Citra Wida Pengunggah Video Kampanye Hitam Diamankan Polisi
- Nalar Terbalik BPN saat Membela Ibu-Ibu Relawan Prabowo-Sandi Penyebar Fitnah
- Relawan Jokowi Akan Laporkan Pelaku Kampanye Hitam Soal Pernikahan Sejenis
Sebarkan Kampanye Hitam
Keberadaan PEPES ini sebenarnya tidak masalah. Asal sesuai koridor hukum dalam berkegiatan. Namun masalahnya, ada salah satu koordinator wilayah PEPES Karawang yang menyebarkan kampanye hitam dari rumah ke rumah, yakni Citra Widaningsih.
Dalam video, Citra melakukan kampanye hitam yang memojokkan Jokowi. Ia bilang takkan ada suara azan dan pernikahan sesama jenis bakal dilegalkan bila Jokowi terpilih itu tersebar dan viral. Video ini tentu saja meresahkan karena berisi fitnah dan ujaran kebencian
Ferdinand Hutahaen, salah satu juru bicara BKN Prabowo-Sandi, pun membenarkan bahwa PEPES merupakan organ relawan pendukung kubu 02. Ia bahkan membela kelakuan relawan PEPES tersebut dan menyebut bagian dari “ekspresi dan keresahan ibu-ibu”.
“Itu bukan kampanye hitam, itu adalah ekspresi emak-emak yang menyampaikan kekhawatiran dan prasangkanya, dan mereka pikir akan muncul jika rezim ini menang Pilpres,” kata Ferdinand.
Meski begitu, Ferdinand mengaku PEPES bertindak atas inisiatif sendiri. BPN tidak pernah memberikan arahan.
Pengakuan Ferdinand ini tentu saja aneh. Nyatanya, Fadli Zon menerima dengan “lapang dada” saat diminta untuk menjadi penasihat PEPES. Bahkan, Fadli Zon bersedia memberikan arahan untuk PEPES dalam berkegiatan.
Sampai berita ini turun, Fadli Zon masih belum memberikan komentar perihal posisi dia sebagai penasihat PEPES yang ternyata menyebarkan kampanye hitam.
Dwi
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.