Connect with us
DPR RI

Terima Dubes Australia, Komisi IV Bahas Bantuan Australia untuk Penanganan PMK

Terima Dubes Australia, Komisi IV Bahas Bantuan Australia untuk Penanganan PMK
Komisi IV DPR RI foto bersama dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM usai pertemuan di Ruang Pimpinan Komisi IV DPR RI, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Kamis (18/8/2022). Foto: DPR RI

Jakarta – Komisi IV DPR RI menerima kunjungan Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM. Kunjungan ini membahas mengenai bantuan yang ingin diberikan Australia terhadap Pemerintah Indonesia terkait penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kedatangan Dubes Australia diterima langsung oleh Ketua Komisi IV DPR RI Sudin didampingi jajaran Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Budisatrio Djiwandono, Rusdi Masse Mappasessu, Anggia Erma Rini serta Anggota Komisi IV DPR RI Alien Mus.

“Jadi hari ini Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM datang ke Komisi IV. Kami terima dengan senang hati, dikarenakan Pemerintah Australia sangat affair ingin membantu Pemerintah Indonesia dalam penanganan Penyakit Mulut dan Kuku, kurang lebih nilainya hampir 10 juta dolar Australia,” ujar Sudin usai pertemuan di Ruang Pimpinan Komisi IV DPR RI, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Kamis (18/8/2022).

Bantuan senilai 10 juta dolar Australia yang diberikan Pemerintah Australia ini berbentuk vaksin dan juga ear tag. “Ear tag itu istilahnya tanda bahwa ini (sapi) sudah divaksin. Seperti kita, kita kan ada kartu vaksin, sama dia juga. Ear tag itu tujuannya untuk itu, supaya menandai bahwa ini (sapi) sudah di vaksin, ini belum,” ucap Sudin.

Politisi PDI-Perjuangan tersebut menjelaskan, hubungan Australia dan juga Indonesia telah cukup lama terjalin, termasuk dalam hal perdagangan, bukan hanya dalam hal perdagangan sapi. Sudin pun menyatakan dirinya sempat menyinggung adanya surplus perdagangan Australia-Indonesia yang masih ada ketimpangan. Indonesia pun mengimpor sejumlah komoditas pangan dari Australia.

“Dubes Penny mengatakan, kami memasukkan turis (Australia ke Indonesia) cukup banyak. Menghabiskan sekian juta dolar (di Indonesia), terutama ke Bali. Tapi kan perdagangannya kan sangat jomplang. Seperti misalnya kita masih impor garam dari sana, buah-buahan, gandum dan lain-lain. Maka tadi saya bilang harus ada take and give-nya. Kami impor tapi kamu harus siap membantu negara kami untuk masalah yang lain,” tandas Sudin.

Sementara Anggota Komisi IV DPR RI Alien Mus mengatakan pertemuan ini juga membahas permasalahan lingkungan hidup. Australia ingin menjalin hubungan kerja sama di bidang agrikultur, perikanan dan juga lingkungan hidup dengan Indonesia. Terutama permasalahan mengenai sampah plastik dan kebakaran hutan.

“Jadi untuk lingkungan, mereka sebenarnya sih tadi saya menangkap bahwa mereka lebih fokus tentang sampah plastik. Karena mereka, dia (Penny Williams PSM) tanya tadi, saya dari mana? dari Maluku. Dan dia mengetahui persis alur arus dari daerah itu (Maluku) masuk ke perairan laut mereka yang menurut mereka sangat luar biasa sampah plastik itu bisa sampai ke sana,” ucap Anggota DPR RI dapil Maluku Utara itu.

Alien menambahkan, Australia juga menekankan mengenai permasalahan kebakaran hutan. “Kebakaran hutan, mereka juga mengakui bahwa di Australia, every years always happen kan kebakaran hutan itu. Dan mereka menganggap bahwa Indonesia jangan sampai mengalami hal yang mereka lakukan. Walaupun mereka negara yang maju, bisa menghentikan api dan ternyata untuk kebakaran itu juga susah (diatasi),” tutur Alien.

Selain itu, mereka juga membahas mengenai climate change dimana hal ini menjadi salah satu faktor adanya krisis pangan dunia terkait dengan hasil produktivitas. “Climate change juga mereka bahas karena ini untuk melihat bagaimana untuk ketahanan pangan, penanaman juga untuk khususnya, untuk sayur-sayur, buah-buahan dan sebagainya. Jadi mereka merasa bahwa climate change ini juga berpengaruh untuk mereka. Bagaimana Indonesia juga harus bisa memprediksikan soal cuaca dan juga masa tanam dan sebagainya,” tutup Alien.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Novita Wijayanti: Perlu Perbaikan dan Pelayanan dalam Evaluasi Mudik 2024

Oleh

Fakta News
Novita Wijayanti: Perlu Perbaikan dan Pelayanan dalam Evaluasi Mudik 2024
Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti. Foto : DPR RI

Jakarta – Pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan Lebaran terus menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia. Terlebih, setiap tahun pelaksanaannya terus mengalami tantangan yang cukup signifikan.

Terkait hal itu, Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mengapresiasi seluruh pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan lebaran 2024 yang telah berlangsung dengan baik. Meski, terdapat sejumlah catatan atau evaluasi dalam pelaksanaannya.

“Pemerintah telah mengambil langkah dalam meningkatkan infrastruktur dan mengatur sistem transportasi. Namun, peningkatan jumlah pemudik dan kepadatan lalu lintas masih menjadi permasalahan utama,” ujar Novita dalam wawancara tertulis kepada Parlementaria, di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Lebih lanjut dikatakan oleh Legislator dari Dapil Banyumas-Cilacap (Jawa Tengah VIII) ini, peran koordinasi antara Pemerintah Daerah dengan operator transportasi serta pihak terkait lainnya masih perlu ditingkatkan.

“Komunikasi yang lebih efektif dan perencanaan yang matang diperlukan untuk menghindari kemacetan yang berlebihan dan memastikan keselamatan pemudik,” tandas Politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut.

Tak hanya itu, Novita juga mencatat perlunya peningkatan pengawasan yang lebih ketat terhadap protokol kesehatan di tempat-tempat peristirahatan dan terminal, guna mencegah penyebaran penyakit. Terlebih, lanjutnya, di tengah cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi kondisi tubuh para pemudik.

Kendati demikian, Novita mengapresiasi secara keseluruhan pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan lebaran 2024 yang baru saja selesai terselenggara. Dirinya berharap, perbaikan dan peningkatan pelayanan dapat terus dilakukan di setiap tahunnya.

“Secara keseluruhan, meskipun ada beberapa perbaikan yang telah dilakukan, tentunya masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan kenyamanan pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan lebaran di masa mendatang,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Penguatan Konten Kearifan Lokal Bali Diharapkan Semakin Meningkatkan Industri Pariwisata

Oleh

Fakta News
Penguatan Konten Kearifan Lokal Bali Diharapkan Semakin Meningkatkan Industri Pariwisata
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari saat memimpin pertemuan Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke LPP RRI Denpasar, Bali, Kamis (18/4/2024). Foto: DPR RI

Denpasar – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke LPP RRI Denpasar, Bali. Dalam kunjungan ini Komisi I DPR RI memberikan perhatian serius pada konten kearifan lokal di Bali. Dengan kuatnya konten kearifan lokal yang ada di Bali maka diharapkan kedepan akan semakin meningkatkan industri pariwisata yang ada di Bali.

“Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI mendorong LPP RRI Denpasar Bali untuk selalu mengupdate program siaran bermuatan kearifan lokal secara multiplatform guna mendorong peningkatan pariwisata di Bali,” papar Politisi Fraksi PKS itu di kantor LPP RRI Denpasar, Bali, Kamis (18/4/2024).

Kearifan lokal merupakan suatu identitas budaya sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri. Kearifan lokal juga merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Konten kearifan lokal merupakan suatu muatan yang ditampilkan kepada masyarakat melalui media yang menampilkan kebudayaan suatu bangsa.

Komisi I mendorong LPP RRI turut andil dalam mempertahankan kearifan lokal di tiap satuan kerja (Satker) yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tiap Satker dari Sabang sampai Merauke, berperan penting untuk mengikat kearifan lokal yang menjadi ciri khas LPP RRI selama ini. Sebagai gambaran,  siaran RRI sendiri terdiri dari PRO 1 hingga PRO 4. Khusus PRO 4, merupakan program yang menyajikan konten kearifan lokal yang tersebar di kota-kota yang memiliki potensi budaya besar, termasuk Denpasar Bali.

Promosi kearifan lokal budaya di Bali dapat dilakukan dengan memanfatkan media massa seperti media elektronik, media cetak, dan media online maupun media sosial lainnya. LPP RRI turut menyajikan  konten yang sesuai dengan sasaran wisatawan.  LPP RRI Denpasar telah menyediakan saluran khusus untuk Budaya Bali melalui PRO 4, dengan menggunakan bahasa Bali untuk berkomunikasi dengan pendengar dan narasumber.

Baca Selengkapnya

BERITA

Evaluasi Antrean Panjang Mudik, ASDP Harus Perbaiki Manajemen Tiket via Aplikasi Ferizy

Oleh

Fakta News
Evaluasi Antrean Panjang Mudik, ASDP Harus Perbaiki Manajemen Tiket via Aplikasi Ferizy
Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. Foto: DPR RI

Jakarta – Peristiwa terjadinya puluhan pemudik yang sempat memblokade jalan menuju kapal Eksekutif Bakauheni, Lampung, Minggu (14/04/2024) belum lama ini menuai respon dari Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. Para pemudik mobil ini, imbuh pria yang akrab disapa SJP, memprotes karena petugas mendahulukan kendaraan yang terakhir tiba.

“PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP meminta maaf dan menyebut bahwa ada kesalahan jalur antrean karena kekeliruan pengarahan pengguna jasa atau pemudik yang giliran masuk kapal,” ujar SJP sebagaimana keterangan resmi yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Masalah tersebut, tandas Politisi Fraksi PKS ini, semakin menambah panjang daftar kesalahan ASDP dalam memberikan pelayanan bagi pemudik di lintasan penyeberangan kapal feri Merak-Bakauheni.

“Sebelumnya, jalan menuju Pelabuhan Merak, Banten sempat mengalami kemacetan hingga belasan kilometer selama 5-12 jam karena banyaknya kendaraan atau masyarakat yang belum memiliki tiket kapal feri, tapi tetap datang ke pelabuhan,” terangnya.

Sebagaimana data ASDP, ungkap Suryadi, total masyarakat yang belum memiliki tiket mudik pada 6-7 April lalu sebanyak 19.700 orang atau 32 persen. Sementara calon penumpang yang sudah mempunyai tiket hanya 68 persen.

“Padahal ASDP sudah mewajibkan pengguna jasa membeli tiket secara daring via aplikasi Ferizy dengan radius maksimal 4,7 km dari Pelabuhan Merak dan sudah bertiket maksimal H-1 keberangkatan demi menghindari terjadinya antrean kendaraan dan penjualan tiket oleh calo,” tuturnya.

Namun di lapangan, masih banyak ditemukan para calon penumpang masih membeli tiket di Pelabuhan Merak dari agen-agen penjualan. Tanpa berbekal tiket, lanjut SJP, para pemudik ini tetap nekat berangkat menuju Pelabuhan Merak. Akibatnya, mereka berdesakan dengan para pemudik yang sudah membeli tiket. Karena mereka masih yakin bisa memperoleh tiket di Pelabuhan dan faktanya masih bisa mendapatkannya melalui agen-agen penjualan tidak resmi.

“Kita meminta agar alasan para pemudik datang langsung ke pelabuhan untuk membeli tiket tanpa menggunakan aplikasi Ferizy ini dievaluasi oleh pihak ASDP dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) karena banyaknya keluhan pembeli tiket terkait aplikasi ini,” pungkas SJP.

Rating 2,5 dan ulasan-ulasan buruk terhadap Ferizy di Google Play Store, kata Suryadi, dapat menjadi bahan evaluasi tersebut. Misalkan kuota pemesanan tiket begitu cepat habis yang kemungkinan besar sudah diborong oleh calo yang kemudian menawarkannya di sekitar pelabuhan, bahkan ada yang hilang uangnya setelah melakukan pembayaran dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya