Tangkal Hepatitis Akut (AHUA) pada Anak melalui PHBS dan Jalankan Prokes dengan Baik
Jakarta – Pada Mei 2022 ini masyarakat dihebohkan dengan munculnya penyakit baru pada anak, yakni hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya (misterius). Sesuai rilis Kemenkes, dugaan kasus hepatitis per tanggal 17 Mei 2022 jadi 14 kasus.
Terdiri dari 1 kasus probable dan 13 kasus pending classification, yakni 1 kasus di Sumatera Utara, 1 kasus di Sumatera Barat, 7 kasus di DKI Jakarta, 1 kasus di Jambi, dan 3 kasus di Jawa Timur.
Kelompok umur kasus terbanyak adalah di bawah 5 tahun ada tujuh kasus, 6-10 tahun ada dua kasus, dan 11-16 tahun ada lima kasus. Dari 14 kasus dugaan hepatitis akut terdapat 6 kasus meninggal dunia, 4 kasus masih dirawat, dan 4 kasus sudah dipulangkan.
dr. Munawaroh Fitriah, Sp.PK, dokter spesialis patologi klinis pada Laboratorium Patologi Klinik RSUD Dr. Soetomo yang juga pengampu di Dept./KSM Patologi Klinik FK UNAIR menjelaskan bahwa Hepatitis Akut Misterius atau disebut Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology (AHUA) awal mulanya pada 5 April 2022 Inggris (UK) pertama kali melaporkan 10 kasus anak mengalami gejala hepatitis akut pada anak 11 bulan-5 tahun yang tidak diketahui etiologinya (AHUA).
Tanggal 12 April 2022 ada tambahan kasus baru, 61 kasus dalam investigasi, usia 2-5 tahun. Tanggal 15 April WHO Menetapkan sebagai Kejadian luar biasa. Hingga tanggal 21 April terdapat 169 kasus yang dilaporkan di 12 negara ; dan mulai dilaporkan dugaan kasus di asia tenggara.
Hepatitis adalah keradangan pada jaringan liver. Bila terjadi kurang dari 6 bulan masuk kategori akut dan bila lebih dari 6 bulan bisa menjadi kronis. Penyebabanyapun beragam (multi-etiologi) yakni virus hepatitis, toksin dan alcohol, obat-obatan, infeksi lain (tifoid, DBD, leptospira, cytomegalovirus, Epstein-barr virus, herpes simplex virus, varicella-zoster virus, dll), serta autoimun/disregulasi sistem imun. Virus hepatitis beragam, yakni Hepatitis Virus A, Hepatitis Virus B, v C, Hepatitis Virus D, Hepatitis Virus E.
Bagaimana dengan Hepatitis Akut Misterius atau disebut Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology (AHUA)? Gejalanya yakni Hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, Sindrom jaundice akut, Gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah). Sebagian besar kasus tidak ada demam. Penyebabnya belum diketahui dan pelu dilakukan pemeriksaan lanjut Virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab serta Peningkatan SGOT dan SGPT.
Dengan demikian definisi kasus AHUA dapat diklasifikan sebagai berikut. Confirmed, untuk saat ini belum diketahui. Probable, Hepatitis akut (non hepatitis A-E); SGOT atau SGPT > 500 IU/L; berusia kurang dari 16 tahun, (sejak 1 Oktober 2021). Epi-Linked, Hepatitis akut (non hepatitis A-E); segala usia; memiliki hubungan epidemiologis dengan kasus yang Probabel. Pending classification, Sedang menunggu pemeriksaan lab untuk hepatitis A – E; SGOT atau SGPT > 500 IU/L; usia kurang dari 16 tahun. Discarded, bila Terdeteksi Hepatitis akut (virus A-E) dan atau etiologi lain.
Kemungkinan penyebab (hipotesa) AHUA diantaranya Infeksi Adenovirus (Varian baru, peningkatan prevalensi), Paska infeksi COVID-19, Abnormal susceptibility or host response, Obat, Toxin, paparan lingkungan , Patogen Lain (Jamur, Parasit, bakteri, virus) ataupun Varian baru SARS-CoV-2.
Jadi kasus hepatitis akut misterius (AHUA) terjadi apabila muncul gejala hepatitis akut dan sindroma jaundice, terjadi peningkatan SGOT dan SGPT diatan %)) IU/L, pemeriksaan virus hepatitis A,B,C,D,E negatif,dan laboratorium berperan dalam pemeriksaan awal serta penentuan etiologi (eksklusi0 atau melakukan rujukan spesimen.
Dengan demikian, apabila anak memiliki gejala demam, diare, mual, muntah atau nyeri perut, diare, lesu hilang nafsu makan, nyeri sendi/otot, sesak nafas, kuning, perubahan warna urin 9lebih gelap) dan atau feses 9lebih pucat) serta penurunan kesadaran, maka segera dibawa ke fasilitas kesehatan (faskes) untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Sedangkan pencegahan umum dapat dilakukan melalui cara berikut. Masyarakat tetap tenang dan berhati-hati. Rutin mencuci tangan dengan sabun, meminum air bersih yang matang, makan makanan yang bersih dan matang penuh, membuang tinja dan atau popok pada tempatnya.
Selain itu, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, tidak menggunakan alat makan dengan orang lain, mengurangi mobilitas, menjaga jarak, menggunakan masker.
Sementara itu, Dr. Bagus Setyoboedi, dr., Sp.A (K) Dokter Spesialis Anak FK Unair/ RSUD Dr. Soetomo menyampaikan mengenai beragam fitur virus hepatitis, mulai dari hepatitis A,B,C,D,E, hingga G. Hepatitis bisa menular Melalui makanan, melalui rute “feses-mulut” karena orang yang memakan makanan yang tercemar oleh kotoran orang yang terkena infeksi hepatitis. Juga melalui makanan dan minuman (air) yang terkontaminasi. Selain itu, juga ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lain dari orang yang telah diinfeksi (virus hepatitis B).
Ia juga menjelaskan ttentang bahanya hepatitis akut berat/fulminan. Diantaranya 35 dari 100 penderita hepatitis Akut harus dirawat inap. Sekitar 15 % orang akan mempunyai infeksi hepatitis Akut jangka panjang atau sakit Kembali.
Hepatitis Akut kadang menyebabkan kegagalan hati dan pada Hepatitis Akut berat dapat mengancam jiwa, terjadi pada 0,02 sampai 2,5% kasus (kebanyakan orang dewasa dengan penyakit hati kronis atau lanjut usia).
Hepatitis akut diagnosis didasarkan berdasarkan tanda dan gejala, pemeriksaan fisik dan test darah. Tidak ada obat untuk Hepatitis Akut. Terapi suportif, istirahat, cairan, nutrisi yang cukup, multivitamin. Hindari suplemen, obat yang dapat merusak hati. Sedangkan pada Hepatitis Akut Berat / Fulminan dilakukan terapi umum dan pendukung melalui istirahat di tempat tidur yang ketat, diet, dan terapi suportif. Juga dilakukan terapi simtomatik.
Kalau terjadi Perdarahan: darah segar, kompleks protrombin, trombosit . Ensefalopati hepatik: Pencegahan dan pengobatan keracunan amino, Pemulihan neurotransmiter normal, Sodium glutamat dan arginin, Pengobatan edema serebral, Mengontrol infeksi, Pencegahan dan pengobatan gagal ginjal, Meningkatkan pertumbuhan sel-sel hati. Juga bisa dilakukan Tindakan transplantasi hati.
Ada pengobatan baru yang dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit hati kronis, yakni Lamivudine, Adefovir, Entacavir, Pegylated Interferon. Namun tidak semua orang pengidap Hepatitis kronis perlu pengobatan.
Dapatkah hepatitis akut dicegah? Karena tidak adanya pengobatan yang spesifik untuk hepatitis Akut, maka Tindakan pencegahan adalah yang paling efektif melawan penyakit ini. Menjaga kebersihan dan Kesehatan makana dan minuman mulai dari sumbernya, proses pengolahan hingga memakannya serta menghindari resiko penularan melalui hubungan seksual dengan aman, jangan memakai barang2 pribadi bersamaan (sikat gigi, pisau cukur), untuk tatoo, tindik dan akupunktur gunakan jarum yang steril, pengguna narkoba disarankan untuk berhenti atau jangan memakai jarum bekas orang lain.
Semua wanita hamil harus diskrining untuk Hepatitis B. Wanita hamil dapat menularkan infeksi Hepatitis B ke anaknya saat melahirkan. Penularan ini dapat dicegah melalui pemberian HBIG dan Vaksinasi hepatitis B pada bayi saat lahir. Semakin muda usia seseorang terinfeksi virus Hepatitis B, semakin besar kemungkinan menjadi Hepatitis B kronik.
Diperkirakan 90% bayi yang terinfeksi akan berkembang menjadi infeksi kronik. 10% orang dewasa yang terinfeksi akan berkembang menjadi infeksi kronik. Cara terbaik untuk mencegah Hepatitis A dan B adalah melaluivaksinasi. Sedangkan untuk hepatitis C belum ada vaksinnya.
Komplikasi jangka Panjang dapat terjadi pada Infeksi Hepatitis Akut, 6 bulan pertama setelah seseorang terpapar dengan virus Hepatitis. Infeksi akut dapat (tapi tidak selalu) berlanjut ke infeksi kronik. Infeksi Virus Hepatitis Kronik, Virus Hepatitis menetap didalam tubuh seseorang lebih dari 6 bulan, dapat berlangsung seumur hidup dan penderita dapat menjadi “karier”.
Karena hepatitis akut misterius (AHUA) pada anak cenderung bisa menjadi berat dan penyebabnya belum diketahui, maka, kalau ada tanda-tanda segera konsultasi ke dokter untuk dievaluasi karena belum tentu berat. Untuk itu yang terbaik adalah jaga imunitas anak karena respon imun, muncul gejala.
Kalau respon menyimpang, itu yang bahaya. Tetap tenang, jangan panik, tapi kewaspadaan harus. Jaga anak kita, jaga asupannya, yg masuk yg betul-betul berkualitas. Pastikan bikinan ibu sendiri yang paling berkualitas. Ini masih dan betul-betul misterius. Biarkan ahlinya yang memikirkan, kita yang melakukan pencegahan melalui PHBS ditambah prokes, itu cukup ” pungkas Dr Bagus.
Kedua materi tentang “Mengenali Hepatitis Akut dan Upaya Menghindari Penyebarannya” disampaikan dalam webinar yang diselenggarakan oleh Relawan Pendamping Kesehatan Masyarakat (RPKM) bersinergi dengan relawan Pendamping PPKPC-RSDL Bangkalan serta didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan RSUD Dr. Soetomo Surabaya (Sabtu, 21 Mei 2022).
Dr. Christrijogo Sumartono, dr.,SpAn.,KAR.(K), selaku Pembina Relawan Pendamping Kesehatan Masyarakat menyampaikan bahwa webinar ini adalah wahana dan kesempatan bagi Dr Bagus, Sp.A. dan dr Fitriyah Sp.PK.untuk memberikan dan mengamalkan ilmunya. Ini penting untuk disimak dan dicermati karena, kita lebih dari dua tahun melewati pandemi, dan diluar negeri masih terjadi sporadik pandemic covid-19.
Kita dulu juga berjibaku bersama relawanpendamping membantu pemerintah melawan covid-19. Sekarang kita juga ada PR masalah hepatitis akut yang masih misterius. Juga bagi penyintas covid, kalau masih punya masalah atau gangguan, mohon hubungi kami. Mungkin ada serangan pada organ, kita tidak sadar. Kelemahan pada keadaan umum, dianggap kecapekan, padahal biasanya normal. Kami mencari gejala sisa yang mungkin masih timbul bagi penyintas covid. Kami bersama relawan menyediakan layanan Telemedicine, 24 jam bisa dihubungkan dengan telemedicine. “ Kita semua bergandenga tangan membantu pemerintah mengatasi covid-19 hingga tuntas dan paripurna.” Pungka Dr. Christ mengakhir sambutannya.
Sita Pramesthi, (RPKM, Relawan Pendamping PPKPC-RSDLB) yang juga menjadi moderator acara tersebut menjelaskan bahwa dua tahun menjalani pandemi membuat masyarakat harus semakin cermat untuk selalu belajar dan mendapatkan info yang benar dari ahlinya. Terutama saat ini, muncul kasus terkait penyakit hepatitis akut yang banyak menyerang anak-anak.
Untuk itulah diselenggarakan webinar ini sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi detail mengenai Hepatitis Akut (AHUA) serta cara menghindari penyebarannya. Untuk mendapatkan materi webinar dan juga layanan paca covid (long-covid) bisa menghubungi Relawan Pendamping di 088222303030. Sedangkan Jalannya webinar bisa disimak di https://youtu.be/Pb41O9Yki8M
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.