Sambut Ramadhan, BaraJP Bagikan 125 Paket Sembako kepada Kaum Dhuafa Salatiga
Jakarta – Mengawali masuknya momen bulan suci Ramadhan DPC Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP) Salatiga melakukan aksi berbagi ke kalangan marjinal seperti pemulung di tempat pembuangan sampah (TPA), anak yatim dan korban PHK pada Rabu, 22 April 2020.
Ketua DPC BaraJP Kota Salatiga, Ariyadi menyatakan program bansos ini digelar berkat kolaborasi dengan BPLN BaraJP Belanda, dengan tetap bersandar pada ketentuan dari DPP BaraJP bahwa bansos harus tepat sasaran, dengan langsung menjumpai orang yang yang membutuhkan.
“Teman BPLN Belanda mengirimkan sejumlah uang untuk belanja sembako untuk kami salurkan disini, lalu strata sosial yang jadi pilihan kami adalah para pemulung dijalanan dan juga di TPS, selain itu segmen lainnya adalah kaum dhuafa seperti anak yatim dan korban PHK atau yang dirumahkan. Mereka semuanya bagian dari yang terdampak Corona,” urai Ariyadi dalam siaran persnya Jumat (24/4).
Selama masa pandemi ini BaraJP selalu mengadakan aksi sosial membantu meringankan kebutuhan dasar para kelompok marjinal. Utje Gustaaf Patty dari DPP BaraJP adalah Kordinator Pusat yang ditunjuk mengelola program ini. Utje menjelaskan, semua ini adalah berkat semangat saling bantu.
“BaraJP tidak bisa diam, karena kami ditakdirkan untuk bertindak. Besar kecil bantuan itu relatif namun kami buktikan bahwa kami bukan organisasi papan nama, kami akan selalu ada membantu sebisa mampu kami secara patungan dari para pengurus maupun jaringan kami,” ujar Utje.
Untuk di Kota Salatiga adapun bantuan berupa 125 paket sembako berisi 3 kg beras, 1kg Gula pasir, 1 kg tepung terigu, 1 liter minyak goreng, 5 bungkus sarimi dan 5 sacet kopi. Paket ini dibeli dan dikemas di Salatiga.
“Benar, rekan kami menggalang aksi dana di Belanda lalu ditransfer ke DPC Salatiga, mereka selalu kordinasi kepada kami di Jakarta,” urai Utje tentang pola program bantuan mereka.
“Selain BaraJP Belanda bergerak, ada pula Hongkong, Australia dan lainnya. Mereka mengumpul donasi warga di negara itu lalu uangnya dipergunakan membeli sembako disini, untuk dibagikan ke kalangan marjinal” tambahnya.
Pak Herman, warga RT 06 RW 01 Karang Kepoh, Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo adalah salah satu penerima sembako BaraJP.
“Terimakasih sekali atas bantuannya, setidaknya bisa meringankan beban hidup 3 hari kedepannya, pas untuk awal puasa Ramadhan,” ujar Herman saat ditanya Ariyadi apa responnya atas bantuan tersebut.
“Saya mendoakan BaraJP tetap jaya, Pak Jokowi sehat selalu dan semoga Corona cepat hilang,” ungkap lelaki pemungut sampah itu dengan mata berkaca.
Ariyadi selaku Ketua DPC BaraJP Kota Salatiga mengucapkan terimakasih kepada siapapun donatur sehingga 125 paket sudah tersalurkan.
“Terimakasih teman-teman BPLN Belanda, semoga kalian juga tetap sehat disana,” tutupnya.
(chrst)
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.