Connect with us
DPR RI

Saksikan Patung KAWS di Prambanan, Puan Bangga Warisan Budaya RI Disorot Dunia

Saksikan Patung KAWS di Prambanan, Puan Bangga Warisan Budaya RI Disorot Dunia
Ketua DPR RI Puan Maharani saat melihat langsung pameran patung KAWS yang tengah digelar di Candi Prambanan pada Minggu (27/8/2023) sore. Foto: DPR RI

Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani menyaksikan pameran patung ciptaan seniman Amerika Serikat, Brian Donnelly aka KAWS yang tengah digelar di Candi Prambanan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Puan pun bangga Indonesia dipilih menjadi salah satu negara tempat patung raksasa rebahan itu dipamerkan.

Puan tiba di Candi Prambanan pada Minggu (27/8/2023) sore usai mengunjungi kawasan wisata Dieng di Wonosobo, Jawa Tengah. Kehadiran Puan membuat kaget masyarakat Yogyakarta yang tengah menyaksikan pameran KAWS: Holiday Indonesia di area Candi Prambanan.

“Bu Puan, Bu Puan. Mbak Puan, Mbak Puan,” teriak warga memanggil-manggi Puan dengan antusias. Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu pun menyapa warga dengan hangat. Puan bahkan tak segan menerima banyak permintaan foto dan selfie dari masyarakat.

“Terima kasih ya,” ujarnya kepada setiap selesai berfoto. Sesekali Puan juga mengajak berbincang warga, termasuk anak-anak yang juga ingin menyapanya.

“Kamu kelas berapa? Lagi libur main ke sini ya? Yang pintar ya belajarnya,” kata Puan kepada anak kelas 4 SD bernama Mazis.

Mazis mengaku senang diajak berbincang oleh Puan. Ia bahkan sampai mengelus-elus dadanya. “Aku deg deg-an (disapa oleh Puan),” ungkap Mazis.

Puan juga menjadi rebutan foto dan selfie para ibu-ibu hingga anak muda. Seorang mahasiswa UPN Yogyakarta bernama Bagas pun mengungkapkan harapannya usai berfoto dengan Puan. “Semoga DPR terus mendukung generasi muda, termasuk untuk urusan lapangan pekerjaan di bidang-bidang khusus seperti jurusan saya di Teknik Informatika,” harap Bagas.

Mengenai pameran KAWS: Holiday Indonesia, Puan berharap kehadirannya dapat menggaet semakin banyak wisatawan untuk datang ke Candi Prambanan. Khususnya wisatawan mancanegara.

“Kita patut berbangga karena pameran seni tingkat dunia memilih singgah di Indonesia. Pemilihan lokasi Candi Prambanan menjadi bukti bahwa warisan budaya Indonesia sangat dihargai oleh kalangan internasional,” tutur Puan.

Sebelum singgah di Indonesia, kreasi megah KAWS pernah mengunjungi Seoul, Taipei, Hong Kong, Tokyo, Bristol, Singapura, Gunung Chiangmai, Melbourne, hingga mengudara ke ruang angkasa dengan aneka ragam pose boneka balon raksasa dan berbeda warna.

Hadirnya boneka balon raksasa berbentuk kelinci berwarna merah muda dengan posisi rebahan karya KAWS di Candi Prambanan dinilai memiliki keunikan tersendiri. Sebab, kata Puan, pameran tersebut memadukan karya seni budaya kontemporer modern dengan nilai-nilai kebudayaan tradisional.

“Perpaduan nilai seni dan budaya ini tentunya akan membawa dampak positif bagi Indonesia. Baik untuk sektor pariwisata, maupun ekonomi kreatif yang diharapkan akan membawa kemajuan seni budaya Indonesia di kancah dunia,” sebut Puan.

“Dan dengan kekayaan seni budaya dan tradisi yang dimiliki Indonesia, saya yakin makin banyak lagi kesempatan-kesempatan seperti ini di kemudian hari yang pastinya akan semakin mengharumkan nama Indonesia,” tambah Puan.

Usai menyaksikan pameran patung KAWS: Holiday Indonesia, Puan melanjutkan perjalanannya di DIY dengan mengunjungi kawasan Malioboro. “Sekarang kawasan Malioboro sudah tertata dengan lebih baik. Semoga dengan semakin rapinya penataan kawasan Malioboro, perekonomian di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat semakin meningkat juga,” sebutnya.

Puan pun menyempatkan mencicipi kuliner yang ada di sekitaran Malioboro sebelum kembali ke Jakarta. Ia dan rombongan menikmati Siomay Jakarta Kang Ujang yang cukup terkenal di Yogyakarta. “Kita ingin UMKM-UMKM seperti Siomay Kang Ujang ini semakin maju sehingga dapat membantu pertumbuhan ekonomi daerah, bahkan nasional,” tegas Puan.

Dalam kunjungan kerjanya di DIY, Puan didampingi oleh sejumlah anggota DPR. Di antaranya adalah Wakil Ketua Komisi VIII DPR Diah Pitaloka dan MY Esti Wijayati yang merupakan legislator dari Dapil DIY.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya