Ribuan Santri di Banten Gelar Istigosah Doakan Ganjar Jadi Presiden 2024
Jakarta – Ribuan santri, ulama, aktivis agama, ibu-ibu majelis taklim, hingga masyarakat umum di Provinsi Banten melakukan istigosah, selawat dan doa bersama untuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjadi Presiden 2024. Mereka menilai, Ganjar begitu dekat dengan ulama dan peduli pondok pesantren.
Terdapat 2.000 peserta ikut mendoakan Ganjar di Pondok Pesantren Al Iman Kaung Caang, Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Banten. Adapun, istighosah, selawat dan doa bersama ini diselenggarakan oleh Santri Dukung Ganjar (SDG) wilayah Banten.
Dewan Pembina SDG wilayah Banten, Ahmad Yury Alam Fathullah mengatakan, kedekatan Ganjar terhadap ulama tak hanya sekadar menjalin silaturahmi saja. Melainkan juga meminta nasihat terhadap permasalahan dan langkah yang akan diambil.
“Menurut kami, Pak Ganjar itu sosok atau tokoh yang dekat dengan ulama, pesantren dan santri sehingga kami sudah tidak asing lagi dengan beliau,” ucap Yury di lokasi, Selasa 12 Juli 2022.
Selain itu, Yury menyebut kepedulian orang nomor satu di Jateng terhadap pondok pesantren dibuktikan dengan berbagai bantuan yang digulirkan. Bahkan, Ganjar turut menyalurkan insentif bagi pengajar agama islam di Madrasah Diniyah, Pondok Pesantren dan TPQ senilai Rp1,2 juta tiap empat bulan.
“Mudah-mudahan Pak Ganjar menjadi pemimpin Indonesia ke depan yang amanah dan lebih peduli terhadap nasib para santri dan pondok pesantren,” jelas Yury.
Oleh sebab itu, Santri Dukung Ganjar akan terus menjadi wadah para santri dan pondok pesantren untuk mendukung Ganjar menjadi presiden, salah satunya melalui lantunan selawat dan doa bersama. Nantinya, mereka akan menggelar agenda serupa pada 2 kabupaten dan 4 kota lainnya di Provinsi Banten.
“Saat ini kita sudah laksanakan dua Istigosah dan doa bersama di Kabupaten Serang dan Pandeglang, insyaallah akan berlanjut di kabupaten kota lainnya,” tutur Yury.
Sementara itu, salah satu santri asal Kabupaten Pandeglang, Mila (22) mengaku terkesima akan figur Ganjar. Menurut Mila, selain memiliki jiwa sosial yang tinggi, mantan anggota DPR RI itu dikenal sebagai sosok humoris dan kreatif.
“Beliau itu memiliki jiwa sosial yang tinggi, baik, dan juga lucu orangnya. Dia juga pemimpin yang amanah, saya harap beliau dapat menjadi Presiden dan memimpin Indonesia lebih baik lagi,” kata Mila.
Sekadar informasi, beberapa waktu lalu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali menyalurkan bantuan dari Pemprov Jateng kepada 211.455 pengajar agama di Jawa Tengah (Jateng). Total bantuan yang diberikan mencapai Rp281 miliar.
Program bantuan ini telah memasuki tahun keempat sejak 2019. Pada awal program, ada 171.131 orang pengajar agama yang mendapatkan insentif. Kemudian, di 2020 total penerima bertambah 40.324 menjadi 211.455 orang.
Ganjar mengatakan, bantuan itu sebagai wujud perhatian Pemprov Jateng untuk meningkatkan kesejahteraan guru agama. Selain Madrasah Diniyah, Pondok Pesantren dan TPQ, bantuan juga ditujukkan kepada pengajar agama Sekolah Minggu (Kristen/Katolik), Pasraman (Hindu), dan Vijjalaya (Buddha).
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.