Resmikan Lumbung Pangan Warga, Ketua DPRD Bogor Ingin Wilayah Lain Tiru Kampung Siaga COVID-19 KPN
Bogor – Gerakan Lumbung Pangan untuk warga di Kampung Siaga COVID-19 yang didirikan oleh Komite Penggerak Nawacita (KPN) mendapat atensi dari sejumlah pemangku kebijakan di wilayah Kota Bogor. Untuk diketahui, Kampung Siaga COVID-19 yang diinisiasi KPN telah terbentuk di sejumlah wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Setelah sebelumnya Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim meninjau lokasi lumbung pangan di Kampung Siaga COVID-19 RW 09 Ciwaringin, Bogor Tengah, kini giliran Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto yang hadir meresmikan lumbung pangan di Kampung Siaga COVID-19 RW 04 Kedung Badak, Tanah Sereal.
Dalam peresmian hari Jumat (1/5) ini, Atang Trisnanto hadir bersama sejumlah anggota DPRD Kota Bogor lainnya seperti R. Lania Sari (Fraksi PDI Perjuangan), Zaenal Abidin (Fraksi Gerindra). Hadir pula Camat Tanah Sareal Asep Kartiwa, Plt Lurah Kedung Badak Herry Chaeruddin, para Ketua RT Se RW 04, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta Perwakilan dari KPN.
Dalam kesempatan tersebut Atang Trisnanto mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada KPN yang sudah menginisiasi adanya Kampung Siaga COVID-19 dengan Lumbung Pangan berbasis RW. Atang secara secara simbolis menyerahkan bantuan dari KPN kepada Ketua RW 04 Lukmanul Hakim yang juga sebagai Ketua Satgas Kampung Siaga COVID-19 Rw 04.
“Dalam situasi pandemi Covid-19 ini dibutuhkan solidaritas dan semangat gotong royong. Dengan adanya bantuan KPN untuk lumbung pangan berbasis RW ini diharapkan tidak ada lagi warga yang kelaparan. Kita berharap semangat gotong royong ini terus digencarkan sehingga bisa diikuti oleh RW-RW lainnya dalam menghadapi pandemi Covid-19,” ujar Atang.
Atang juga mendukung upaya yang dilakukan oleh KPN dalam upaya penguatan ketahanan pangan melalui konsep ‘Family Farming/Urban Farming’.
“Dengan mendorong warga agar mulai bergotong royong memanfaatkan lahan pekarangan untuk bercocok tanam yang hasilnya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan warga, seperti sayur mayur, tomat, cabai dan lainnya,” jelasnya.
Dalam sambutan terakhirnya Atang Trisnanto berpesan agar warga selalu menjaga kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah agar pandemi Covid-19 segera usai dan masyarakat bisa beraktifitas kembali.
“Karena ini positif untuk warga Kota Bogor maka perlu terus di edukasi untuk membangun kesadaran warga agar paham dan sadar akan pentingnya mengikuti anjuran pemerintah agar wabah pandemi ini segera berakhir. Terutama terkait dengan aturan PSBB serta larangan mudik,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Tanah Sereal, Asep Katiwa turut berkomitmen untuk mensosialisasikan konsep lumbung pangan KPN ke wilayah yang lainnya.
“Agar ketahanan pangan warga Kota Bogor, khususnya dalam hal pemenuhan pangan ditingkatan RW dapat tetap terjaga, apalagi dengan melihat dampak ekonomi yang ditimbukan akibat wabah Covid-19 ini,” tutupnya.
Shane M Hasibuan selaku Koordinator KPN Bogor Raya menyampaikan, pihaknya telah membentuk beberapa Kampung Siaga COVID-19 berbasis RW siaga di Kota dan Kabupaten Bogor.
“Kita sudah bentuk Kampung Siaga Covid-19 dibeberapa titik seperti; Kedung Badak, Kebon Pedes, Panaragan, Ciwaringin, Bantarjati, Pamoyanan, Ciomas dan Ciampea, dan Tegal Lega,” ucapnya.
Shane juga mengajak masyarakat untuk bergotong royong untuk membantu dalam pengadaan suplai lumbung pangan di wilayahnya masing-masing.
“Kami juga ajak para dermawan yang mampu untuk membantu sesama,” tambahnya.
Sebelumnya juga KPN telah membagikan, masker, hand sanitizer, wastafel portable atau tempat mencuci tangan, melakukan penyemprotan disinfektan di berbagai lokasi Jabodetabek, membentuk Kampung Siaga COVID-19 dititik-titik tertentu di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Untuk diketahui, Komite Penggerak Nawacita yang berdiri sejak tahun 2015 ini merupakan aliansi dari berbagai organisasi relawan Jokowi, yakni, Seknas-Jokowi, KAPT, Bara-JP, Almisbat, RPJB, Kornas-Jokowi, MAPPAN Indonesia, AM64, Blusukan Jokowi, Paguyuban Relawan Nusantara dan Pengawal Pancasila Damai.
(hed)
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.