Resmi Dikukuhkan, KAPT Solo Raya Teguhkan Tekad dan Satukan Semangat Menangkan Ganjar Pranowo
Jakarta – Pengurus Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) Wilayah Solo Raya secara resmi dikukuhkan pada Sabtu, 1 Juli 2023, di Hotel Novotel, Surakarta. Adapun KAPT SSolo Raya akan dipimpin oleh T Sunu Prasetya SH, S.Sn.
Koordinator Nasional KAPT Bambang J Pramono secara langsung meyerahkan pataka KAPT kepada Sunu sebagai simbol pengukuhan untuk memimpin KAPT Solo Raya.
“Bismillahirrahmanirrahim, Saya hari ini memgukuhkan kepemgurusan KAPT Solo Raya yang berlaku sesuai mekanisme yang ada di organisasi KAPT dengan masa kepengurusan 5 tahun. Oleh karena itu, dengan ini, saya serahkan pitaka KAPT ini kepada Bapak Sunu untuk memimpin, berjuang, memenangkan Ganjar Pranowo di Solo Raya,” ucap Bambang sembari menyerahkan pitaka KAPT.
Adapun pengurus KAPT Solo Raya yang dikukuhkan pada malam ini diantaranya:
Ketua 1: T Sunu Prasetya SH, S.Sn
Ketua 2: Bambang SH
Bendahara 1: Rita Esti SH Mkn
Bendahara 2: Ani Damayanti SE
Sekertaris 1: Fenty Dewiyani SE Ak
Sekertaris 2: Novia Tripomo SE Ak
Keorganisasian: Ponco Setyo Ir.
Kesenian dan Budaya: Sutarno
Pemberdayaan perempuan: Erni Retnosari SPd
Sementara itu dalam sambutannya Sunu mengucapkan syukur dan apresiasi atas terselenggaranya pengukuhan KAPT Solo Raya. Terlebih acaa ini juga dihadiri ratusan orang dari pengurus KAPT Pusat dan Daerah, serta organ relawan pendukung Ganjar Pranowo se Solo Raya.
“Bapak Ibu yang kami hormati, sungguh suatu kebahagiaan tersendiri bagi kami menerima pengukuhan sebagai pengurus KAPT Solo Raya, demikian juga karena aura yang terpancar pada malam ini, kita bisa berkumpul bersama di tempat ini, di Kota Solo ini, kota yang mencatat sejarah bangsa ini, untuk saling meneguhkan tekad, menyatukan semangat sebagai relawan pendukung bapak Ganjar Pranowo menjadi Presiden Republik Indonesia,” ucap Sunu mengawali sambutannya.
Sunu meyakini bahwa tidak lama lagi bangsa Indonesia akan menyaksikan Ganjar Pranowo akan memimpin Indonesia untuk memasuki masa-masa kejayaannya. Masa dimana masyarakat Indonesia merasakan pemerataan kesejahteraan, program-program kerakyatan yang selama pemerintahan presiden Joko Widodo (Jokowi) banyak dirasakan manfaatnya akan terus dlianjutkan.
Namun Sunu mengingatkan ada tantangan yang harus dilalui untuk mewujudkan Ganjar Pranowo sebagai pemimpin Indonesia mendatang. Menurutnya tantangan terbesar memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI adalah menyadarkan masyarakat terutama anak-anak muda generasi z dan milenial yang pada pemilu nanti telah memiliki hak pilih. Anak-anak muda yang tidak mengalami pahit getirnya sejarah bangsa kita di masa lalu.
“Harus diakui bangsa ini dilukis dengan banyak peristiwa sejarah kelam yang tidak bisa dilupakan. Kita pernah dipimpin oleh penguasa yang dalam kekuasaannya diwarnai pergolakan, drama-drama penuh rekayasa dan tindak kekerasan yang membodohi dan memakan rakyat kecil,” papar Sunu.
Sunu menambahkan bahwa hal tersebut tidak ingin diwariskan kepada anak-anak bangsa mendatang. Ia ingin anak-anak bangsa nanti hidup bahagia di negeri yang damai, penuh rasa persaudaraan, toleransi, penghargaan atas hak hidup manusia.
“Akan tetapi kita juga tidak ingin menghilangkan kenyataan itu dari memori kita. Apakah kita ingin melupakannya? Tidak! Jadi marilah kita teruskan memutus karma buruk sejarah bangsa kita, kalah sepuluh tahun yang lalu kita telah menghadirkan Pak Jokowi, seseorang yang bukan siapa-siapa dalam konteks sejarah penguasa negeri ini. Mari kawan-kawan, para cerdik-cendikia, para arif bijaksana, kita lanjutakan sekali lagi dengan mendudukkan seorang pemimpin yang putih bersih, yang diatasnya siap kita lukis dengan harapan dan impian-impian kita. Biarlah pak Ganjar Pranowo menjadi amanah sekaligus berkah bagi bangsa ini, Aamiin,” tutup Sunu dalan sambutannya.
Usai Sunu menyampaikan sambutannya, berikut bergantian Koordinator Nasional KAPT Bambang J Pramono, Ketua Dewan Pengarah Ammarsjah, dan Ketua Dewan Penasehat Seno Kusumoarjo memberikan sambutan dan arahannya.
Hadir dalam pengukuhan ini DPN KAPT, serta perwakilan KAPT dari wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Bogor Raya, , Ciamis, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, serta dari organ milenial AMIN KAPT. Selain itu hadir pula perwakilan 30an organ relawan pendukung Ganjar Pranowo dari wilayah Jawa Tengah dan Solo Raya diantaranya Sobat Ganjar Nusantara, Sergap, Ganjarist Solo Berseri, JMI, Alumni SLTA, Komunitas Kebaya, Pagar Pro, Sahabat Ganjar, Lelembut Ganjar, Garis, RIS, BSB, Jari Tangan, Poros Ganjar Nusantara, BMIR, Forgan, Teman Ganjar Pranowo, ASPPERHOTI, DGP, Srikandi Solo, Priyayi Solo, Srikandi Nusantara, Ganesha Surakarta, Laskar Ganjar, JKW4GP, Relawan Ganjar Berkarya, DGA, A&J Konveksi, OPO, Teman Jokowi, GK, dan lainnya.
Acara yang dimulai sejak pukul 18.00 WIB ini dimeriahkan dengan tarian-tarian tradisional dari NTT yang dibawakan oleh mahasiswa NTT yang ada di Kota Solo, serta hiburan musik.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.