Rayakan Idul Adha Dengan Adaptasi Kebiasaan Baru
Jakarta – Menanggapi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung di Indonesia, perayaan Hari Raya Idul Adha kali ini hendak diselenggarakan dengan mengikuti protokol kesehatan. Kegiatan pemotongan hewan kurban dapat dilaksanakan namun tetap dengan mematuhi protokol kesehatan, seperti menjaga kebersihan, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan.
Kiai Haji Abdullah Gymnastiar yang akrab dipanggil Aa Gym selaku Ulama mengingatkan agar masyarakat tetap rida dengan situasi pandemi ini, karena setiap musibah datang dan pasti akan berakhir atas izin Allah SWT. Maka masyarakat diharapkan supaya dapat menerima takdir dan ber-ikhtiar untuk mendapatkan takdir yang lebih baik lagi.
“Jadi kita tidak usah memaksakan diri untuk beribadah seperti pada waktu normal, karena situasinya tidak normal,” kata Aa Gym saat berdialog melalui ruang digital di Media Center, Jakarta, Kamis (30/7).
“Ini adalah cara yang tepat untuk kita menambah keyakinan kepada Allah SWT, bahwa penguasa segala keadaan adalah Allah SWT. Kita punya rencana, punya keinginan, tapi kalau Allah SWT menetapkan sesuatu ya semua takluk pada kekuasaanNya, ini merupakan pelajaran yang dapat dipetik dari pandemi COVID-19, “ucap Aa Gym.
Ia juga menambahkan bahwa situasi pandemi ini merupakan kesempatan bagi kaum muslimin untuk lebih tawadhu. Dengan kata lain, kaum muslimin diharapkan menyadari bahwa kekuasaan sepenuhnya berada di tangan Allah SWT, sehingga hilanglah kesombongan manusia.
Selain itu Aa Gym menyebutkan bahwa di dalam Agama Islam, menghindari kemudaratan merupakan perbuatan yang lebih diutamakan dibanding melakukan hal yang mendatangkan manfaat.
“COVID-19 ini merupakan penyakit yang dapat tersebar melalui kerumunan. Di dalam berkerumun ini harus punya tata yang baru, supaya kerumunan ini tidak menimbulkan kemudaratan. Sehingga menjalankan ibadah di rumah tidak akan mengurangi pahala, termasuk dalam perayaan Hari Raya Idul Adha ini,” katanya.
Terkait pemikiran bahwa takdir seperti kematian sudah ditentukan sehingga masyarakat cenderung tidak terlalu memedulikan protokol Kesehatan. Tidak ada kejadian yang terjadi dengan sia-sia, maka jangan sampai masyarakat kehilangan keyakinan terhadap hikmah atas pandemi COVID-19.
“Selain mengimani takdir, akal manusia juga harus digunakan untuk memperoleh ilmu. Sehingga pada akhirnya tubuh dapat merealisasikan keimanan serta keilmuan tersebut dengan mematuhi protokol Kesehatan”, ucap Aa Gym
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum RICMA Masjid Cut Meutia, Muhammad Hussein mengatakan bahwa protokol kesehatan juga diterapkan di Masjid Cut Meutia, termasuk untuk perayaan Hari Raya Idul Adha. Dengan maksud menghindari kerumunan, pembagian daging kurban kali ini tidak dengan menggunakan kupon, melainkan dengan melalui koordinator yang akan mengantarkan ke rumah-rumah.
“Pemotongan dilakukan di Masjid dengan prosedur pintu gerbang, depan dan belakang, di kunci. Mengenai tempat pemotongan hewan kurban, bagi pengurban yang ingin menyaksikan pemotongan, maka akan diberi kalung identitas sebagai pengunjung. Kemudian waktu kunjungan akan disesuaikan dengan jadwal pemotongan hewan kurban masing-masing,” ucap Hussein
Hussein menjelaskan melakukan koordinasi dengan aparat keamanan untuk mengantisipasi munculnya kerumunan di area sekitar Masjid Cut Meutia pada hari pemotongan hewan kurban. Terkait pembagian tugas pada kegiatan pemotongan hewan kurban, ia menyebutkan bahwa hanya terdapat pemotong, panitia, dan pembagi daging.
“Selain protokol kesehatan yang diterapkan oleh penyelenggara, yang berbeda dari perayaan Hari Raya Idul Adha kali ini dilakuan dengan menggunakan mesin untuk memotong tulang dan daging-daging besar hewan kurban. Jadi dipotongnya dengan mesin, agar lebih menjaga kebersihan, Ini dilakukan untuk kenyamanan kita semua,” ucap Hussein.
(hels)
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.