Pupuk Indonesia Grup Sabet 22 Penghargaan di Ajang PR Indonesia Award 2020
Jakarta – Pupuk Indonesia Grup berhasil meraih 22 penghargaan dalam ajang PR Indonesia Awards (PRIA) 2020. Sederet prestasi dengan berbagai kategori tersebut diraih oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku induk Holding BUMN Pupuk, dan diikuti oleh empat anak perusahaannya antara lain PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, serta PT Petrokimia Gresik.
Pada ajang ini, PT Petrokimia Gresik dianugerahi penghargaan Platinum Winner Kategori Anak Perusahaan BUMN, karena berhasil meraih kategori penghargaan terbanyak, yakni sejumlah 13 penghargaan. Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana mengatakan, prestasi ini menunjukkan bahwa pengelolaan fungsi Hubungan Masyarakat (Humas) perusahaan terus mengalami pembenahan dan peningkatan yang lebih baik.
“Penghargaan ini membuktikan bahwa tanggung jawab kami terhadap fungsi kehumasan selalu berkembang menjadi lebih baik. Prestasi ini juga terwujud berkat upaya keras dari para personel kehumasan Pupuk Indonesia Grup dalam mengelola dan menyajikan informasi bagi masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/4/2020).
PR Indonesia Awards merupakan ajang kompetisi kehumasan atau Public Relations (PR) dengan metode penilaian yang komprehensif, terhadap lebih dari 100 korporasi dan organisasi yang terdiri dari kementerian, lembaga, BUMN, anak usaha BUMN, BUMD, perusahaan daerah, perusahaan swasta, pemerintah provinsi/kota/kabupaten. Dalam ajang PRIA 2020, PT Pupuk Indonesia (Persero) meraih anugerah sebagai Silver Winner Sub Kategori Annual Report dan The Most Popular in Media Awards Category Mainstream Media Monitoring.
Terkait pandemi COVID-19, ajang PRIA tahun ini pun digelar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Khusus ajang penghargaan di tahun kelima ini, penyelenggaraan dilaksanakan secara daring pada 20 April 2020. Adapun penjurian sesi presentasi telah dilaksanakan pada 3-5 Maret 2020.
Sedangkan penjurian sesi non presentasi dilaksanakan dilaksanakan pada 23 – 25 Februari 2020. Keduanya dilaksanakan di Jakarta dan melibatkan sekurangnya 13 orang juri, dari kalangan praktisi PR senior, jurnalis terkemuka, akademisi senior, hingga PR Gurus.
Berikut daftar lengkap 22 penghargaan PR Indonesia Award 2020 yang diraih Pupuk Indonesia Grup:
PT Pupuk Indonesia (Persero)
– Silver Winner Sub Kategori Annual Report
– The Most Popular in Media Awards Category Mainstream Media Monitoring
PT Pupuk Kujang
– Silver Winner Sub Kategori Community Based Development “Pengrajin Eceng Gondok”
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
– Silver Winner Sub Kategori Community Based Development “Pempek Rizky Tembus Pasar Dunia”
– Silver Winner Sub Kategori Aplikasi “E-Pas”
PT Pupuk Kalimantan Timur
– Gold Winner Sub Kategori Annual Report
– Silver Winner Sub Kategori Corporate PR “Program Corporate PR Pupuk Kaltim 2019”
– Silver Winner Sub Kategori Community Based Development “Pengelolaan Kompos Berbasis Masyarakat”
PT Petrokimia Gresik
– Bronze Winner Sub Kategori E-Magazine GEMA Edisi No 313 Oktober 2019
– Silver Winner Sub Kategori Media Cetak GEMA Edisi No-305 Februari 2019
– Silver Winner Sub Kategori Website
– Silver Winner Sub Kategori Media Sosial
– Silver Winner Sub Kategori Government PR “Disko Master”
– Silver Winner Sub Kategori Corporate PR “Cerdas Berplastik”
– Silver Winner Sub Kategori Corporate PR “Lomba Semarak Transformasi”
– Silver Winner Sub Kategori Departemen PR
– Best Presenter Kategori Anak Perusahaan BUMN – Muhammad Ihwan
– Gold Winner Sub Kategori Annual Report
– Gold Winner Sub Kategori Video Profil
– Platinum Winner Kategori Anak Perusahaan BUMN
– The Most Popular in Media Kategori Anak Perusahaan BUMN
(zico)
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.