Connect with us

Pertamina Latih 5.000 Tenaga Berpotensi untuk Proyek RDMP Balikpapan

PT Pertamina (Persero) mengadakan program CSR berupa pelatihan 5.000 tenaga lokal berpotensi untuk menjadi calon pekerja pada proyek pengembangan kilang minyak (Refinery Development Masterplan Program /RDMP) di Refenery Unit V Balikpapan, Kalimantan Timur(Foto: Istimewa/Fakta.news)

Balikpapan – PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengadakan program CSR (Corporate Social Responsibility) berupa pelatihan 5.000 tenaga lokal berpotensi untuk menjadi calon pekerja pada proyek pengembangan kilang minyak (Refinery Development Masterplan Program /RDMP) di Refenery Unit V Balikpapan, Kalimantan Timur.

Pelatihan tersebut dilaksanakn secara bertahap, dimana saat ini sebanyak 30 lulusan SMK dan SMA dari enam kelurahan di sekitar wilayah ring I Kilang Balikpapan tengah mengikuti pelatihan welder (juru las) di Balai Latihan Kerja ( BLK) Balikapan.

Region Manager Communication and CSR Kalimantan Yudi Nugraha mengatakan, pelatihan tersebut untuk meningkatkan nilai jual tenaga kerja di Kalimantan Timur untuk bersaing mendapatkan kesempatan bekerja.  Pelatihan difokuskan bagi masyarakat di sekitar area proyek yang akan dilatih dalam tiga bidang khusus yang relevan.

“Para calon pekerja yang berasal dari masyarakat sekitar area proyek akan dilatih dengan bidang khusus yang relevan dengan proyek yakni terkait penerapan HSSE, pendukung proyek seperti welder dan yang terkait dengan keahlian instrument,” kata Yudi melalui keterangan tertulis yang diterima Fakta.news, di Jakarta, Rabu (17/1).

Menurutnya, total kebutuhan tenaga kerja pada proyek RDMP Balikpapan mencapai 25.000 orang yang merupakan tenaga kerja terlatih yang diharuskan menguasai teknologi atau skill tertentu, dan sebagian kecil di antaranya tenaga kerja pendukung seperti tenaga angkat, tenaga gali, supir, OB, dan cleaning service.

Pertamina membagi program pelatihan menjadi tiga kelompok yakni tenaga HSSE seperti safetyman, safety inspector, dan first aider dengan durasi pelatihan selama enam hari. Kelompok kedua adalah tenaga terlatih bersertifikasi seperti welder, rigger, pipe filter, dan scaffolder dengan durasi pelatihan selama 60 hari. Serta, kelompok ketiga adalah tenaga terlatih bidang khusus seperti intrumentation, electrical, structure/piping, dan civil/building selama 12 hari.

Pelatihan dapat menggunakan fasilitas di lima balai latihan kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan di Kaltim dan bisa pula ditambah BLK di wilayah Kalimantan lainnya. Total BLK di Kalimantan ada 35 unit. Lima BLK di Kaltim berkapasitas 6.300 orang per tahun yang berlokasi di Kota Balikpapan, Kota Samarinda,  Kota Bontang. Kabupaten Kutai Timur, dan Kabupaten Paser.

Semetara itu, Kepala BLK Balikpapan Suhartono menyatakan, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, saat ini BLK yang dipimpinnya tengah melatih 30 calon pekerja proyek yang sudah memasuki pelatihan selama 10 hari.

“Pelatihan akan kami fokuskan pada praktek karena kebutuhan tenaga kerja proyek yang siap turun ke lapangan. Perbandingannya 80 % praktek, 20 % teori,” ujar Suhartono.

Yudi menambahkan, pelatihan keahlian yang diperoleh dapat menjadi bekal berharga bagi penerima.manfaat, bahkan  setelah proyek RDMP Pertamina selesai, karena mereka sudah menjadi tenaga kerja siap pakai bersertifikat.

RDMP di Refinery Unit (RU) V Balikpapan bertujuan meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi dengan meningkatkan produksi BBM dan non-BBM, meningkatkan kualitas produk BBM dari Euro II menjadi Euro V, dan nilai ekonomi kilang Pertamina.

Setelah RDMP, kapasitas pengolahan RU V Balikpapan akan bertambah 100.000 barel minyak mentah per hari atau naik 38 % dari sebelumnya 260.000 barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. RDMP Balikpapan juga akan menambah produksi gasoline hingga 38 % atau 100.000 barel per hari yang sekaligus mengurangi impor hingga 20 %.

Selain itu, produk Solar bertambah 23 % atau 30.000 barel per hari yang sekaligus mengurangi porsi impor 17 %, LPG bertambah hingga 80 % atau 930.000 ton per hari, dan menghasilkan produk baru propilen sebesar 230.000 ton per tahun.

Selanjutnya, proyek akan memberikan dampak berantai (multiplier effect) yang positif bagi pemerintah dan ekonomi masyarakat berupa peningkatan GDP hingga US$ 1,6 miliar. Proyek RDMP Balikpapan akan berjalan selama 43 bulan dengan tahapan pada Desember 2017 adalah penyelesaian FEED.

RDMP Balikpapan merupakan satu dari enam megaproyek kilang yang akan dijalankan Pertamina. Keenam megaproyek kilang itu terdiri atas empat proyek perluasan (refinery development master plan/RDMP) dan dua proyek pembangunan baru (grass root refinery/GRR).

Nyong Syarief

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Hetifah Sjaifudian Apresiasi Kemenangan Timnas Indonesia Bantai Vietnam 3-0

Oleh

Fakta News
Hetifah Sjaifudian Apresiasi Kemenangan Timnas Indonesia Bantai Vietnam 3-0
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. Foto : DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengapresiasi kemenangan gemilang Timnas Indonesia dalam pertandingan tandang melawan Vietnam. Ia mengungkapkan bahwa kemenangan ini menjadi berkah dan kegembiraan di bulan puasa bagi seluruh rakyat Indonesia, serta juga membawa semangat bagi para pemain.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion My Dinh, Vietnam, Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan dengan skor 3-0 dengan gol yang tercipta berasal dari Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, dan Ramadhan Sananta. Para pemain berhasil menunjukkan performa maksimal di tengah keterbatasan waktu persiapan yang sangat singkat.

“Kemenangan yang diracik oleh Pelatih Shin Tae Yong di tengah keterbatasan waktu mempersiapkan Tim yang sangat singkat. Timnas Indonesia bisa menunjukan performa maksimal. Kita menikmati tontonan apik yang menghibur, dengan level permainan yang berbeda dari permainan sebelumnya,” kata Hetifah Sjaifudian melalui keterangan resmi yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Rabu (27/03/2024).

Lebih lanjut, kata Hetifah, juga mengingatkan tentang kejayaan Timnas Indonesia di masa lalu. Hal ini mengingat pada Piala Dunia 1986, saat itu Indonesia hampir berhasil lolos ke Meksiko sebelum dikalahkan oleh Korea Selatan.

“Tentunya kita sangat bersyukur dengan situasi ini. Berarti semakin dekat pada tujuan akhir untuk lolos fase grup, seperti yang pernah dicapai oleh Timnas Indonesia ketika diracik oleh Pelatih Sinyo Aliandoe dengan pemain di antaranya Kapten Team Hery Kiswanto pada PPD 1986,” ujarnya.

Meskipun bertanding di kandang lawan yang dikenal angker, Politisi Partai Golkar itu menilai bahwa Timnas Indonesia mampu tampil dengan percaya diri yang tinggi. Tak hanya itu, para pemain berhasil menunjukkan permainan yang berbeda dan menghibur, serta mampu mengatasi tekanan dari suporter lawan.

“Tentunya dengan kerendahan hati, bertanding di kandang macan Stadion My Dinh Vietnam yang dikenal angker, ternyata Timnas Indonesia tampil sangat percaya diri. Semoga level permainan ini terus bertahan sampai fase grup berakhir dan kita bisa lolos ke tahap berikutnya,” ucapnya.

Dengan demikian, Legislator Dapil Kalimantan Timur berharap melalui kemenangan ini, tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Timnas Indonesia, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Baginya, melalui prestasi gemilang ini dapat terus membangkitkan kebanggaan dan semangat nasionalisme di tengah masyarakat.

“Jalan masih terjal jangan berpuas diri, kita semua doakan selalu hasil terbaik buat Timnas kita. Kita selalu berikan dukungan terbaik untuk Timnas kita. IsnyaAllah pride (harga diri) Bangsa Indonesia selalu terjaga. Bravo sepakbola Indonesia,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Komisi XI: Pelaporan Dugaan Korupsi LPEI ke Kejaksaan Beri Efek Jera

Oleh

Fakta News
Komisi XI: Pelaporan Dugaan Korupsi LPEI ke Kejaksaan Beri Efek Jera
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi. Foto : DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi menilai pelaporan yang dilakukan Menteri Keuangan terkait kasus dugaan korupsi di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) merupakan langkah yang tepat. Menurutnya, langkah ini untuk memberikan efek jera bagi praktik patgulipat di LPEI yang seolah terus terulang.

“Kami menilai langkah Menteri Keuangan, Sri Mulyani menunjukkan keseriusan pemerintah agar proses pembiayaan ekspor benar-benar bisa meningkatkan volume ekspor Indonesia, bukan sekadar praktek hengky pengky antara oknum pejabat LPEI dan pihak ketiga sehingga memicu fraud yang merugikan keuangan negara,” ujar Fathan dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Pada Senin (18/3/2024) lalu Sri Mulyani bertandang ke Kejaksaan Agung untuk melaporkan temuan tim Kemenkeu terkait indikasi adanya fraud dalam kredit yang dikucurkan oleh LPEI. Sejumlah debitur diduga melakukan tindak pidana korupsi yang diduga menyebabkan kerugian negara hingga Rp2,5 triliun. Ada empat perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Keempat perusahaan tersebut bergerak dalam usaha sawit, nikel, batu bara, dan perkapalan.

Fathan mengungkapkan dugaan korupsi di LPEI dengan berbagai modus ibarat kaset rusak yang terus berulang. Politisi Fraksi PKB ini menyebut pada 2022 Kejagung pernah menetapkan tersangka kasus dugaan korupsi pembiayaan ekspor nasional oleh LPEI selama periode 2013-2019. Saat itu kerugian negara diperkirakan mencapai Rp2,6 triliun yang berasal dari kredit macet ke delapan grup usaha yang terdiri dari 27 perusahaan.

“BPK juga pernah melakukan pemeriksaan investigatif terkait kasus dugaan korupsi LPEI dan menemukan kerugian negara hingga puluhan miliar,” tambahnya.

Lebih lanjut, Fathan menyampaikan di antara modus yang paling sering terjadi adalah LPEI tidak menerapkan prinsip tata kelola yang baik saat mengucurkan kredit kepada calon debitur. LPEI seolah gampangan dalam menyalurkan kredit kepada pihak ketiga dan akibatnya terjadi kredit macet yang merugikan LPEI dan keuangan negara.

“Saat ditelusuri lebih dalam ternyata ada hengky pengky antara oknum LPEI dengan pengusaha atau eksportir sehingga penyaluran kredit tidak memenuhi unsur prudent,” ungkapnya.

Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan negara (BAKN) DPR RI ini pun mendukung upaya “bersih-bersih” sehingga LPEI kembali kepada khittah-nya. Menurutnya pembentukan LPEI awalnya untuk menciptakan ekosistem baik terhadap kegiatan ekspor produk-produk unggulan dalam negeri. Dengan LPEI, eksportir akan dibantu dari segi pembiayaan, penjaminan, dan asuransi.

“Namun faktanya seringkali proses penyaluran pembiayaan ini dilakukan secara serampangan bahkan minim pengawasan saat kredit telah dikucurkan. Maka saat ini kami menilai LPEI ini direformasi agar bisa kembali ke tujuan awal bisa mendorong iklim ekspor yang baik bagi produk unggulan Indonesia baik dari sektor UMKM maupun korporasi,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Workshop Kepemimpinan, Sekjen DPR Tekankan Pembinaan Disiplin Interpersonal di Era Parlemen Modern

Oleh

Fakta News
Workshop Kepemimpinan, Sekjen DPR Tekankan Pembinaan Disiplin Interpersonal di Era Parlemen Modern
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar foto bersama usai membuka workshop dengan tema "Pendekatan Kepemimpinan Situasional Dalam Rangka Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Ruang Rapat KK II, Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (27/3/2024). Foto : DPR RI

Jakarta – Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI melalui Bagian Manajemen Kinerja dan Informasi Aparatur Sipil Negara (ASN) dibawah Biro Sumber Daya Manusia Aparatur (SDMA) secara resmi menggelar kegiatan workshop dengan tema “Pendekatan Kepemimpinan Situasional Dalam Rangka Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS)” di Ruang Rapat KK II, Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Dalam acara yang dihadiri segenap Pejabat JPT Madya, JPT Pratama, Administrator dan Pengawas itu, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menyatakan disiplin merupakan pondasi utama dalam menjaga produktivitas sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021. Indra menekankan disiplin tidak hanya soal penjatuhan hukuman tapi juga pembinaan disiplin secara interpersonal.

“Kewenangan pemimpin dalam penegakan disiplin dimulai dari pemeriksaan hingga penjatuhan hukuman disiplin. Namun tidak semua pemimpin atau pejabat berwenang mampu melaksanakan penegakan disiplin dengan baik dan benar, karena penegakan disiplin bukan hanya terkait hukum pelanggaran disiplin tetapi juga pembinaan disiplin secara interpersonal,” ujar Indra saat pidato pembukaan.

Terlebih, di lingkup kerja yang kompleks serta dinamis seperti halnya di Setjen DPR RI, memerlukan adanya pembinaan disiplin secara khusus di tengah gagasan menuju Parlemen Modern dengan Work From Anywhere (WFA) yang mulai dikenal sejak era pandemi Covid.

Terkait hal itu, Indra mengungkapkan Setjen DPR RI menghadirkan solusi adanya berbagai gagasan perkantoran modern yang sedang terus dibangun di Kompleks Parlemen dalam mengakomodir WFA. Diantaranya mulai dari Kantin Demokrasi dengan fasilitas Wi-Fi hingga kedepannya konsep Ecopark di kawasan Taman Jantung Sehat yang desainnya kini masih dalam tahap menunggu finalisasi.

Kesemuanya itu, ungkap Indra, dalam mewujudkan PNS di lingkungan Setjen DPR RI yang berintegritas bermoral, profesional akuntabel sehingga dapat mendorong PNS untuk lebih produktif untuk menunjang karirnya di era Parlemen Modern yang akan akan terus diwujudkan kedepannya.

Dengan demikian, diharapkan skor indeks Survei Penilaian Integritas (SPI) Setjen DPR RI kedepannya dapat semakin meningkat secara  maksimal. Apalagi, ungkap Indra, SPI nantinya juga berkaitan dengan secara keseluruhan Reformasi Birokrasi (RB) yang akan terus dievaluasi setiap tahunnya.

Turut hadir segenap pejabat tinggi Setjen DPR RI antara lain Deputi Bidang Administrasi Sumariyandono, Pelaksana Harian (Plh) Inspektur Utama Furcony Putri Syakura dan Kepala Biro SDMA Asep Ahmad Saefuloh. Hadir pula narasumber dari Direktur Perundang-Undangan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Julia Leli Kurniati dan Analis Hukum Ahli Madya BKN Muhammad Syafiq.

Baca Selengkapnya