Hadapi Natal & Tahun Baru, Pertamina Siapkan Layanan Ekstra di Jalur Tol
Jakarta – Mengantisipasi meningkatnya permintaan BBM pada musim libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, Pertamina memastikan kebutuhan BBM, terutama di jalur tol, dapat tercukupi.
Unit Manager Communication & CSR MOR III Dian Hapsari Firasati menjelaskan, jalur tol merupakan salah satu jalur yang diprediksi mengalami lonjakan permintaan cukup tajam selama masa liburan. Karena itu, Pertamina menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi hal tersebut.
“Ada beberapa layanan yang kami siapkan di SPBU jalur tol. Mulai dari penambahan stok di SPBU, menyediakan layanan BBM dengan motor, penyediaan BBK Kemasan hingga menyiapkan Mobile Dispenser,” ujar Dian dalam peninjauan yang dilakukan ke SPBU Rest Area Tol Cipali KM 57, seperti dikutip dari keterangan persnya yg diterima fakta.news, pada Selasa (19/12).
Secara total, Pertamina MOR III yang mencakup DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten akan menyiapkan beberapa layanan ekstra khusus pada liburan Natal dan Tahun Baru kali ini. Layanan tambahan itu berupa 31 titik SPBU Kantong, 9 titik Kios BBM Kemasan (KIOSK), 23 unit layanan BBM Motor dan 4 titik Mobile Dispenser. Semuanya tersebar bukan saja di jalur tol namun juga titik strategis lainnya.
“Dengan adanya layanan ekstra ini, masyarakat diharapkan tidak panik dan dapat menjalani liburannya dengan nyaman,” tambah Dian.
Selain jalur tol, Pertamina juga memperhatikan titik rawan lainnya yaitu lokasi wisata yang kerap menjadi tujuan liburan. Untuk menghadapi kenaikan permintaan di lokasi ini, Pertamina melakukan sejumlah cara seperti menggeser waktu pengiriman menjadi dini hari dan menyiapkan mobil tanki untuk siaga di titik tertentu.
Di sisi operasional, Terminal BBM juga akan menambah waktu pelayanan menjadi 24 jam sebagai upaya untuk dapat menyalurkan lebih cepat dibanding kondisi yang biasa. Hal ini dilakukan untuk antisipasi kenaikan konsumsi BBM dan LPG selama masa libur Natal dan Tahun Baru.
BBM
Konsumsi BBM jenis gasoline (Premium, Pertalite, dan Pertamax Series) di wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten memang diprediksi naik sekitar 8% seiring dengan mobilisasi masyarakat yang meningkat selama periode tersebut.
Kesiapan BBM
LPG
Sedangkan untuk bahan bakar memasak juga diprediksi mengalami kenaikan. Untuk Bright Gas 5,5 kg diprediksi meningkat 23,9%, LPG 12 kg diprediksi meningkat 4,8%, dan LPG 3 Kg direncanakan penambahan penyaluran 10,9% dibandingkan kondisi normal.
Avtur
Kenaikan penyaluran juga disiapkan untuk bahan bakar pesawat terbang di tiga bandara udara yaitu Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta dan Bandara Husein Sastranegara Bandung. Estimasi kenaikan penyaluran diprediksi sekitar 5% dari kondisi normal.
“Secara umum Pertamina juga membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 yang akan mulai bertugas sejak 18 Desember 2017 – 9 Januari 2018. Apabila masyarakat masih menemui kesulitan bisa menghubungi Contact Pertamina 1 500 000,” pungkas Dian.
M Riz
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.