Connect with us

Presiden Jokowi Minta KORPRI Lahirkan Inovasi Sebagai Solusi dan Terapkan ‘e-Government’

Presiden RI Joko Widodo saat memberikan arahan dalam Upacara Peringatan HUT ke-51 KORPRI di Istora Senayan, secara daring, Selasa (29/11/2022).

Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) untuk melahirkan terobosan dalam menjalankan tugasnya melayani masyarakat. Untuk meningkatkan kecepatan dan kredibilitas pelayanan kepada masyarakat, Aparatur sipil negara (ASN) maupun KORPRI diminta untuk menerapkan e-government.

“KORPRI dan ASN harus mampu melahirkan inovasi-inovasi sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga masyarakat merasa terlayani, merasa terlindungi, merasa terayomi dan keberadaan KORPRI dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Presiden Jokowi secara daring dalam Upacara Peringatan HUT ke-51 KORPRI di Istora Senayan, Selasa (29/11).

Belajar dari pandemi Covid-19, kita dituntut untuk mengembangkan cara kerja baru yang ternyata lebih efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi. “Dengan memanfaatkan secara maksimal perkembangan ilmu dan teknologi sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja sama melayani masyarakat dengan cepat,” jelasnya.

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, KORPRI beserta seluruh jajaran ASN menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. “KORPRI harus dapat mengubah mindset bahwa ASN bukanlah orang yang harus dilayani tetapi justru yang melayani seluruh lapisan masyarakat,” tegasnya.

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa KORPRI harus menjalankan transformasi secara berkelanjutan sebagai sebuah organisasi dengan tetap menjada kode etik profesi, menjaga standar pelayanan, dan menjadi pemersatu bangsa. “KORPRI harus terus bertransformasi menjadi Korps Pegawai ASN yang modern dan profesional,” tuturnya.

Orang nomor satu di Indonesia ini mengapresiasi darmabakti, pengabdian, dan kerja keras seluruh anggota KORPRI dalam melayani masyarakat dan menjalankan roda pemerintahan yang diakibatkan pandemi yang juga berdampak pada ekonomi nasional. “Berkat seluruh elemen bangsa termasuk KORPRI, kita sudah mulai pulih dan bangkit kembali membangun perekonomian Indonesia,” ujar Presiden.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian yang bertindak sebagai inspektur upacara menaruh perhatian besar pada makna dari peringatan HUT ke-51 KORPRI. “Ini momen yang penting untuk kita berkontemplasi, merenung, dan sekaligus mengevaluasi. Tidak banyak organisasi yang survive selama setengah abad seperti KORPRI,” tegasnya.

Di balik hal-hal positif yang dilakukan oleh KORPRI dalam memberikan sumbangsih melayani dan menjalankan roda pemerintahan, namun masih ada yang melakukan pelanggaran kode etik maupun hukum. Diharapkan anggota KORPRI dapat menjadi agent of change atau agen perubahan menuju Indonesia Emas tahun 2045. “Ini waktunya kita untuk berubah,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pengurus KORPRI Nasional Zudan Arif Fakrulloh memaparkan empat program utama KORPRI yang telah ditetapkan, yakni meningkatkan kualitas pelayanan publik dan digitalisasi birokrasi; menguatkan ideologi dan karakter ASN; perlindungan karier dan bantuan hukum ASN; dan peningkatan kesejahteraan ASN.

Selanjutnya KORPRI diminta harus melayani masyarakat dengan sepenuh hati, dengan mengubah mindset bahwa ASN bukanlah orang yang harus dilayani tetapi yang melayani seluruh lapisan masyarakat. Anggota KORPRI hendaknya bekerja dengan ikhlas dan tuntas, berintegritas dan profesional, mampu melahirkan inovasi-inovasi baru sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi dimasyarakat.

”Saya minta agar KORPRI tetap solid sebagai organisasi di dalam kedinasan sehingga aspirasi ASN dapat ditampung, diformulasikan, dan disalurkan secara proporsional dan profesional,” pungkasnya.

Peringatan HUT KORPRI ini juga dihadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas; Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy; Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo; Plt. Kepala Badan Kepegawaian Negara Bima Haria Wibisana; Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong; Sekretaris Kementerian PANRB Rini Widyantini; dan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di lingkup kementerian/lembaga; serta perwakilan pegawai dari masing-masing kementerian/lembaga.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya