Connect with us

Presiden Jokowi Kukuhkan 68 Anggota Paskibraka 2022

Presiden Joko Widodo mengukuhkan 68 pelajar SMA menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendara Pusaka (Paskibraka) Tahun 2022 di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 15 Agustus 2022. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengukuhkan 68 pelajar SMA menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendara Pusaka (Paskibraka) Tahun 2022. Upacara pengukuhan tersebut digelar di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 15 Agustus 2022.

Dalam upacara tersebut, Presiden bertindak sebagai pembina upacara. Sementara pemimpin upacara merupakan anggota Paskibraka 2022 dari Provinsi DKI Jakarta atas nama Savina Fasha. Ia juga mewakili rekan-rekannya untuk memegang bendera Merah Putih saat pengucapan ikrar Putra Indonesia.

Presiden kemudian membacakan pernyataan pengukuhan para pelajar tersebut sebagai anggota Paskibraka sekaligus mendoakan kelancaran dalam pelaksanaan tugas.

“Dengan memohon rida Allah Yang Mahakuasa, pada hari ini saya mengukuhkan saudara-saudara sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang akan bertugas di Istana Merdeka pada tanggal 17 Agustus 2022. Semoga Tuhan Yang Mahakuasa memberikan rahmat dan kemudahan dalam tugas negara,” ucap Presiden.

Selain mengukuhkan anggota Paskibraka, Presiden Jokowi turut mengukuhkan empat calon Komandan Upacara dan satu Perwira Upacara yang nantinya akan bertugas pada saat Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2022 mendatang di Istana Merdeka, Jakarta.

Adapun nama-nama anggota Paskibraka dari 34 provinsi yang bertugas pada 17 Agustus 2022 mendatang yaitu:

  1. Mohammad Rifat Zayyan (Provinsi Aceh)
  2. Rinda Febriola (Provinsi Aceh)
  3. Mario Adhiyaksa Sihombing (Provinsi Sumatra Utara)
  4. Marfah Ronaito Batubara (Provinsi Sumatra Utara)
  5. Faiz Assidiki (Provinsi Sumatra Barat)
  6. Faiha ‘Athahillah (Provinsi Sumatra Barat)
  7. Muhammad Farrel Althaf Yudawa (Provinsi Riau)
  8. Dhea Sumardi (Provinsi Riau)
  9. Ardan Muzaki Yudha Bhaskara (Provinsi Kepulauan Riau)
  10. Faradita Dwi Safitri (Provinsi Kepulauan Riau)
  11. Jefry Rohmady (Provinsi Jambi)
  12. Zikra Anugrah Choiriah (Provinsi Jambi)
  13. Muhammad Carlos Aldionsi (Provinsi Sumatra Selatan)
  14. Aisyah Ramadhani (Provinsi Sumatra Selatan)
  15. Abi Fadilla Ramadhan (Provinsi Bangka Belitung)
  16. Chikar Novrya Putri Caesaria (Provinsi Bangka Belitung)
  17. Alfath Juan Daniswar (Provinsi Bengkulu)
  18. Demanda Berliana Sari (Provinsi Bengkulu)
  19. Rendy Rafael Hogan (Provinsi Lampung)
  20. Shelin Tan Aprilia (Provinsi Lampung)
  21. Muhammad Ikram Aththariq (Provinsi DKI Jakarta)
  22. Savina Fasha (Provinsi DKI Jakarta)
  23. Bramantya Rizky Wiratama (Provinsi Jawa Barat)
  24. Nadyna Youtana (Provinsi Jawa Barat)
  25. Isra Mashel Arifin (Provinsi Banten)
  26. Putri Viona (Provinsi Banten)
  27. Muhammad Rajwa Al Farizi (Provinsi Jawa Tengah)
  28. I Dewa Ayu Firsty Meita Dewanggi (Provinsi Jawa Tengah)
  29. Gerrad Maylano Kisyan Putra (Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)
  30. Ghania Taufiqa Salma Wibowo (Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)
  31. Abimanyu Farrelandhika Kusuma (Provinsi Jawa Timur)
  32. Ayumi Putri Sasaki (Provinsi Jawa Timur)
  33. I Kadek Kemala Permana Putra (Provinsi Bali)
  34. Ni Ketut Pande Suastini (Provinsi Bali)
  35. Muhammad Talbiah Taranggana (Provinsi Nusa Tenggara Barat)
  36. Melinda Trihapsari (Provinsi Nusa Tenggara Barat)
  37. Kevin Tino (Provinsi Nusa Tenggara Timur)
  38. Keren Hapukh Dana Fanggidae (Provinsi Nusa Tenggara Timur)
  39. Hizkia Kevin Manullang (Provinsi Kalimantan Utara)
  40. Yaffa Irwaila Farizah (Provinsi Kalimantan Utara)
  41. Ghari Baldy Al Ramadhan (Provisi Kalimantan Barat)
  42. Anita Rahmawati (Provisi Kalimantan Barat)
  43. Rafly Tri Aditama (Provinsi Kalimantan Tengah)
  44. Hairunisa Nurtaza Dewantari (Provinsi Kalimantan Tengah)
  45. Muhammad Restu Pramudya (Provinsi Kalimantan Selatan)
  46. Felicia Hana Wahyudi (Provinsi Kalimantan Selatan)
  47. Muhammad Remyza Baihaqy (Provinsi Kalimantan Timur)
  48. Fulgentia Marianne (Provinsi Kalimantan Timur)
  49. Kurnia Isa Adolfo Onibala (Provinsi Sulawesi Utara)
  50. Kenny Feren Kambey (Provinsi Sulawesi Utara)
  51. Ariel Derio Permana (Provinsi Sulawesi Barat)
  52. Dhara Banjarani (Provinsi Sulawesi Barat)
  53. Yusril Mahendrata Sofyan (Provinsi Sulawesi Tengah)
  54. Faine Amanda Dwi Vania (Provinsi Sulawesi Tengah)
  55. Arnold Steven Sinaga (Provinsi Sulawesi Tenggara)
  56. Divani Alifia Siswanto (Provinsi Sulawesi Tenggara)
  57. Muhammad Azwar (Provinsi Sulawesi Selatan)
  58. Bintang (Provinsi Sulawesi Selatan)
  59. Mohamad Ziad Lahay (Provinsi Gorontalo)
  60. Ade Jullistry Damopolii (Provinsi Gorontalo)
  61. Aldy Hadparo Tualeka (Provinsi Maluku)
  62. Maria Stella Sainyakit (Provinsi Maluku)
  63. Muhammad Assyaibani Abusama (Provinsi Maluku Utara)
  64. Aiswa Djien Pandey (Provinsi Maluku Utara)
  65. Abdul Rohman Rumagesan (Provinsi Papua Barat)
  66. Carrolaen Domenique Cordias Dimara (Provinsi Papua Barat)
  67. James Valentino Yoku (Provinsi Papua)
  68. Svetlana Giovanny Tukayo (Provinsi Papua)

Sementara itu, keempat calon Komandan Upacara yang turut mengikuti pengukuhan kali ini adalah:

  1. Kombes Pol. Hari Purnomo, S.I.K., S.H. (Kasubditkomsatpam/Polsus Ditbinpotmas Korbinmas Baharkam Polri);
  2. Kolonel Pnb. Agni Prayogo (Danwing 4 Lanud ATS);
  3. Kolonel Laut (P) Andike Sry Mutia, S.Sos (Dan Pusdikpel Kodiklatal);
  4. Kolonel Inf. Donny Pramono, S.E. (Dangrup-3/Sandhi Yudha Kopassus).

Sedangkan calon Perwira Upacara yang juga turut serta adalah Brigjen TNI Novi Helmy Prasetya, S.I.P., M.I.P (Kepala Staf Garnisun Tetap I/Jakarta).

Turut hadir dalam upacara pengukuhan Paskibraka 2022 tersebut adalah Ibu Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Ibu Wury Ma’ruf Amin, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudian Wahyudi.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya