Presiden Jokowi Apresisasi Konsep SMKN Jateng yang Gratiskan Siswa Miskin
Jakarta – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kepincut dengan keberadaan SMKN Jateng yang telah meringankan warga miskin. Dia siap meniru konsep sekolah itu ke ranah nasional di provinsi lain.
Sebagai informasi, SMKN Jateng merupakan sekolah gratis untuk siswa miskin meliputi asrama, seragam, makan-minum, serta biaya sekolah yang gratis. SMK Jateng adalah sekolah yang diinisiasi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Sejak kali pertama berdiri pada 2014, sekolah asrama gratis khusus siswa miskin itu telah meluluskan ribuan siswa. Total sudah ada tujuh angkatan dengan 1.837 orang lulusan.
“Saya kira ini sebuah inisiatif yang sangat bagus dari Gubernur Jateng. Ini dulunya BLK, digeser menjadi SMK, dan khusus untuk keluarga yang tidak mampu,” kata Jokowi, dalam kunjungan bersama Ganjar di SMKN Jateng di Semarang, Rabu (30/8/2023).
Menurut Presiden, ada dua alasan yang membuatnya kepincut SMK Jateng. Pertama, itu bagus untuk keluarga yang tidak mampu dan tidak dipungut biaya. Justru sekolah dibiayai semua oleh Pemerintah Provinsi Jateng, meliputi seragam, sepatu, makan, hingga boarding school yang sangat bagus.
“Kedua, saya melihat sarana dan prasarana, kalau saya melihat SMK di provinsi lainnya jauh lebih bagus mesin-mesinnya, CNC sampai ke mesin dasar semua ada,” tambahnya.
Kemudian, kata Jokowi, lulusannya juga telah dihubungkan (link) ke semua industri. Selain itu juga, ada kursus Bahasa Jepang untuk lulusannya yang juga mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Jepang.
“Tadi pagi juga ada kursus Bahasa Jepang untuk mendapatkan beasiswa college di Jepang,” tuturnya.
Jokowi menilai hal ini bagus untuk penanganan kemiskinan, agar segera tertangani dengan baik. Karenanya, Presiden siap memerintah Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk mendatangi SMK Jateng.
“Nanti saya akan perintah Mendikbud untuk datang ke sini. Dievaluasi lagi, dan bisa diperluas lagi di provinsi lain, untuk keluarga yang tidak mampu. Nanti Mendikbud biar ke sini kalau menurut saya bisa. Mendikbud biar ke SMK di Semarang ini baru nanti kita putuskan. Saya lihat bagus,” ucap Presiden.
Siswa SMKN Jateng Yunita Indriyani Kurnia mengatakan, ia sangat terbantu karena bisa sekolah di SMKN Jateng. Dengan bersekolah di SMK Jateng, diharapkan bisa membantu ekonomi keluarga.
“Harapannya, semoga SMK lebih maju lagi walaupun jabatan Gubernur Jateng Pak Ganjar Pranowo telah usai. Harapannya semoga Bapak Ganjar bisa menjadi Presiden Indonesia,” harap siswa yang orang tuanya bekerja sebagai penjual nasi pecel dan perawat burung.
Siswa peserta kursus Bahasa Jepang, Hilmy Nur Aditiyawan menyatakan, dia merupakan lulusan SMK Jateng yang saat ini menempuh kuliah beasiswa di Jepang.
“SMK Jateng sangat bermanfaat karena saya dari keluarga pas-pasan. Tadi saat ketemu Presiden, menyampaikan agar beasiswa yang di Jepang sama seperti di SMK Jateng, jadi full beasiswa. Harapan kami sekolah full beasiswa ini bisa diangkat sebagai program nasional, karena banyak yang kurang mampu,” ucapnya.
Siswa SMKN Semi Boarding SMKN 1 Demak, Adelia Rose Hawa, yang sempat bertemu dengan Presiden, berharap agar program seperti SMK Jateng dibawa ke Nasional.
“Biar anak-anak kurang mampu dan yatim piatu seperti saya, bisa melanjutkan sekolah. Presiden mengiyakan,” kata siswa asal Kabupaten Cilacap ini.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.