Connect with us

Presiden Jokowi Ajak Pengusaha Hipmi Manfaatkan Peluang di Bidang Pangan

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutannya saat menghadiri Perayaan 50 Tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Tahun 2022 yang digelar di Plenary Hall, Jakarta Convention Centre, Jakarta, pada Jumat, 10 Juni 2022. Foto: BPMI Setpres/Lukas

Jakarta – Presiden Joko Widodo mengajak para pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) untuk memanfaatkan peluang di bidang pangan. Peluang tersebut muncul bersamaan dengan masalah yang dialami oleh sejumlah negara yang sedang mengalami kelangkaan pangan akibat ketidakpastian ekonomi global karena pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat menghadiri Perayaan 50 Tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Tahun 2022 yang digelar di Plenary Hall, Jakarta Convention Centre, Jakarta, pada Jumat, 10 Juni 2022.

“Saya ingatkan, yang berkaitan dengan pangan itu hati-hati ke depan, tetapi juga menjadi peluang bagi para pengusaha, utamanya anggota Hipmi untuk masuk ke bidang-bidang ini. Pangan, energi, ini adalah peluang karena diperkirakan hari ini ada kira-kira 13 juta orang yang sudah mulai kelaparan di beberapa negara karena urusan pangan,” ujar Presiden Jokowi.

Menurut Presiden, saat ini sejumlah negara juga sudah mulai membatasi ekspor pangannya sehingga kemandirian pangan menjadi sangat penting artinya. Untuk itu, Presiden mengajak seluruh anggota Hipmi untuk terjun langsung berusaha pada sejumlah komoditas bahan pokok pangan seperti jagung, kedelai, sorgum, hingga porang, terutama mengingat ke depan pangan akan makin dibutuhkan semua negara.

“Saya mengajak kepada seluruh anggota Hipmi untuk masuk ke bidang ini. Tanam jagung, pasti untung karena harganya jagung baik. Tanam yang lain, yang pangan sorgum yang enggak pernah kita tanam, tanam terutama di NTT. Kita sudah mencoba kemarin 40 hektare tumbuh sangat baik di NTT. Porang, ini adalah pangan masa depan, porang karena gluten free, bisa ditanam di manapun dan tanaman-tanaman lain yang kita miliki, sagu, singkong, dan lain-lainnya. Ke depan saya pastikan karena ada problem besar yang lebih besar lagi yaitu perubahan iklim, pangan akan menjadi persoalan seluruh negara,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyoroti inflasi yang terjadi di sejumlah negara yang berpengaruh pada naiknya harga berbagai komoditas. Presiden menuturkan, diperkirakan ada 60 negara yang akan mengalami kesulitan ekonomi dan akan menjadi negara gagal jika tidak bisa segera mengatasi ekonominya.

“Inilah yang perlu saya ingatkan kepada kita semuanya. Jangan sampai kita merasa normal, padahal keadaannya betul-betul pada situasi yang tidak normal, ketidakpastian ini. Ini yang harus kita jaga semuanya, dan problem besarnya sekarang ini ada dua urusan ekonomi, yang pertama kenaikan energi yang kedua kenaikan harga pangan. Hati-hati dengan ini, yang itu semuanya akan memunculkan yang namanya kenaikan inflasi tadi,” ungkapnya.

Kepala Negara kemudian memerinci sejumlah komoditas yang naik harganya, mulai dari gas alam yang naik 153 persen, batu bara naik 133 persen, minyak naik 58 persen, hingga minyak sawit mentah atau CPO yang naik 207 persen. Di luar itu, gandum juga harus diantisipasi kenaikannya karena saat ini dua penghasil gandum dunia yakni Rusia dan Ukraina sedang bermasalah.

“Karena penghasil gandum 30-40 persen Ukraina dan Rusia, sekarang ini bermasalah, gandum seluruh dunia harganya naik. Dan kita nanti di sini ada mie, di sini ada roti, semuanya berasal dari gandum,” ucapnya.

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, dan Ketua Umum BPP Hipmi Mardani H. Maming.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat

Oleh

Fakta News
Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat
Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024). Foto: DPR RI

Badung – Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman berharap BUMN Pariwisata dan Aviasi mampu hasilkan keuntungan bagi negara. Sebab, BUMN tersebut telah memperoleh suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang nilainya cukup besar.

“Komisi VI sudah mendukung upaya peningkatan kinerja BUMN Pariwisata dan Aviasi antara lain melalui persetujuan PMN. Sudah seharusnya ada perbaikan fasilitas dan layanan yang mereka hadirkan setelah memperoleh suntikan dana pemerintah melalui PMN agar bisa menghasilkan keuntungan untuk negara,” jelas Mahfudz di sela-sela kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024).

Politisi PKS ini mengimbuhkan BUMN Pariwisata sudah semestinya berorientasi profit (mengejar keuntungan) agar mampu berkontribusi pada pemasukan negara. Negara seperti Jepang, Malaysia saat ini sangat serius mengelola industri pariwisatanya. Bagaimana Jepang berusaha memanjakan para wisatawan yang berkunjung ke negaranya agar tiap tahun semakin bertambah.

“Malaysia juga melakukan semacam rekayasa engineering, misalnya sekolah di sana lebih murah, biaya berobat general check up di sana juga lebih murah sehingga orang tertarik ke sana. Kalau orang sudah ke sana walau tujuannya berobat, sekolah itu kan nantinya butuh menginap, belanja dan akan meningkatkan penerimaan devisa negara tersebut,” tukasnya.

Legislator asal Dapil Jawa Barat VI meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok ini menilai bahwa BUMN Pariwisata dan Aviasi perlu melakukan upaya dan terobosan yang luar biasa dan menarik, apalagi Bali sudah menjadi tujuan wisata utama masyarakat dunia. Tinggal variabel masalahnya yang perlu diperhatikan misalnya infrastruktur, daya dukung ekosistem pariwisata harus dikelola dengan baik.

“Seperti di Bali ini kurang fasilitas kendaraan umum, apakah ini bagian dari produk kebijakan daerah. Betapapun itu kendaraan umum menurut saya diperlukan untuk masyarakat Bali termasuk wisatawan juga,” katanya.

Masalah lainnya, menumpuknya wisatawan di Bali seharusnya bisa diarahkan ke Nusa Tenggara Barat, ada Lombok, Senggigi, dimana daya dukung kultural dan kebijakan pemerintah daerahnya perlu ada paradigma baru di sana. Perlu juga edukasi kepada masyarakat agar dapat ramah dengan wisatawan yang datang dari berbagai mancanegara.

“Paket wisata yang menawarkan destinasi alternatif selain Bali menurut saya sangat baik dan perlu dilakukan agar wisatawan mancanegara mengenal lebih banyak daerah di Indonesia. Sama halnya saat kita keluar negeri juga ditawarkan paket kunjungan ke berbagai destinasi,” tutupnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Oleh

Fakta News
BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali
Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali. Akses pekerjaan dan ekonomi harus dibuka secara luas.

Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah menyampaikan hal ini usai mengikuti pertemuan dengan para direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH tersebut, Senin (22/4). “Pelibatan masyarakat harus optimal. Masyarakat jangan sebagai bagian dari korban atau tikus mati di lumbung padi. Jangan sampai Bali go international tapi masyarakatnya secara ekonomi semakin menurun,” ucapnya.

Seperti diketahui, PT. Pelindo sedang membangun BMTH di Benoa, di atas areal ratusan hektar. Selain tempat bersandar kapal-kapal besar, kelak BMTH juga menjadi destinasi wisata, pusat perbelanjaan, konser musik, gerai UMKM, dan lain-lain. Semua fasilitas untuk para wisatawan yang datang dibangun, seperti kesehatan, keamanan, dan kebutuhan ekonomi lainnya.

Erma, sapaan akrab Siti Mukaromah berharap, pembangunan BMTH yang masif tidak meninggalkan masyarakat lokal. Akses pekerjaan jangan hanya diberikan kepada para pendatang atau orang asing. Masyarakat Bali harus dipastikan bisa ikut menikmati proyek strategis nasional itu.

“Jangan sampai orang Bali menjadi pengangguran ketika orang luar atau asing mendapatkan pekerjaan. Kita berharap, ketika membangun sebuah koneksi wisata dan pelabuhan harus betul-betul dipastikan masyarakat bisa menikmati,” seru Politisi PKB ini.

Baca Selengkapnya