Connect with us

Polri Tetapkan 136 Perorangan dan 2 Korporasi jadi Tersangka Karhutla

Jakarta – Polri menetapkan 138 tersangka karhutla di 11 wilayah di Indonesia. Dari 138 itu, rinciannya antara lain 136 perseorangan dan 2 korporasi.

“Terkait dengan penegakan hukum karhutla sampai 14 September 2020 jumlah tersangka sebanyak 138 orang dengan rincian, tersangka perorangan 136, tersangka dari LP (laporan polisi) korporasi sebanyak 2 orang,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (16/9/2020).

Awi menambahkan, polisi menerima 128 laporan dari kasus karhutla. Untuk area hutan dan ladang yang terbakar sebesar 532,34 hektare.

“Adapun yang masih proses sidik sebanyak 60 perkara dan lidik yang telah terbit LP sebanyak 4 perkara. Yang selesai telah 64 perkara dengan rincian p21 sebanyak 2 perkara, dan yang sudah tahap dua sebanyak 62 perkara,” jelas Awi.

Awi menerangkan ada 11 satuan wilayah yang menangani kasus hukum karhutla. Berikut ini rinciannya:

1. Polda Riau sebanyak 56 LP dengan rincian pelaku perseorangan 54 orang dan 2 korporasi. Luas area yang terbakar 348,4475 hektare. Dalam kasus ini 63 tetapkan sebagai tersangka, dan dua korporasi.

Tahap I ada satu kasus perseorangan dan satu kasus korporasi. Kemudian untuk proses sidik ada 4 kasus perseorangan dan satu korporasi serta sebanyak 49 kasus dalam tahap II.

2. Polda Sumatera Selatan sebanyak 22 LP dengan perincian luas area terbakar 34,252 hektare. Dalam kasus ini 24 orang tersangka. Proses sidik ada 15 kasus, tahap I ada 5 kasus serta dua kasus dalam tahap II.

3. Polda Kalimantan Tengah sebanyak 12 LP dengan rincian luas area yang terbakar 14,6405 hektare. Dalam kasus ini ada 12 orang tersangka perseorangan. Tahap I ada 4 kasus, kemudian proses sidik ada 3 kasus perseorangan dan lidik 1 kasus serta sebanyak 4 kasus dalam tahap II.

4. Polda Jambi sebanyak 2 LP dengan rincian luas area yang terbakar 14.6 hektare, 14 org tersangka perseorangan. Tahap I ada 6 kasus perseorangan, proses sidik ada 2 kasus perseorangan. P19 sebanyak satu kasus perseorangan serta 3 kasus dalam tahap II.

5. Polda Kalimantan Barat sebanyak 11 LP dengan rincian luas area yang terbakar 13,4 hektare. Lalu 12 orang ditetapkan sebagai tersangka dan 11 tersangka menjalani proses sidik.

6. Polda Sumatera Utara sebanyak 6 LP, dengan laporan yang terbakar 39,5 hektare. Ada 4 orang yang ditetapkan sebagai tersangka perseorangan, lalu proses sidik 4 kasus dan lidik 2 kasus.

7. Polda Kalimantan Tenggara ada 4 LP dengan luas area yang terbakar 18 hektare. Ada 4 orang yang ditetapkan menjadi tersangka, lalu untuk p-19 ada satu kasus, p-21 sebanyak 1 kasus, dan tahap II sebesar 2 kasus.

8. Polda Aceh sebanyak 1 LP, dengan perincian luas area yang terbakar 28 hektare dan pelaku dalam tahap sidik sebanyak 11 orang.

9. Polda Kalimantan Timur sebanyak 1 LP dengan perincian luas area yang terbakar sebanyak 11 hektare serta satu pelaku perseorangan dalam proses tahap II

10. Polda Jawa Timur sebanyak 18 LP dan dalam kasus ini 4 orang ditetapkan sebagai tersangka. Kemudian untuk p-19 sebanyak 1 kasus, p-21 ada 1 kasus, dan tahap II ada 2 kasus.

11. Polda Kepulauan Bangka Belitung ada 2 LP dengan perincian luas area terbakar 5,5 hektare. Dalam kasus ini 2 orang ditetapkan sebagai tersangka perseorangan, kemudian untuk p-21 sebanyak 1 kasus dan tahap II sebanyak 1 kasus perseorangan.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Novita Wijayanti: Perlu Perbaikan dan Pelayanan dalam Evaluasi Mudik 2024

Oleh

Fakta News
Novita Wijayanti: Perlu Perbaikan dan Pelayanan dalam Evaluasi Mudik 2024
Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti. Foto : DPR RI

Jakarta – Pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan Lebaran terus menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia. Terlebih, setiap tahun pelaksanaannya terus mengalami tantangan yang cukup signifikan.

Terkait hal itu, Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mengapresiasi seluruh pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan lebaran 2024 yang telah berlangsung dengan baik. Meski, terdapat sejumlah catatan atau evaluasi dalam pelaksanaannya.

“Pemerintah telah mengambil langkah dalam meningkatkan infrastruktur dan mengatur sistem transportasi. Namun, peningkatan jumlah pemudik dan kepadatan lalu lintas masih menjadi permasalahan utama,” ujar Novita dalam wawancara tertulis kepada Parlementaria, di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Lebih lanjut dikatakan oleh Legislator dari Dapil Banyumas-Cilacap (Jawa Tengah VIII) ini, peran koordinasi antara Pemerintah Daerah dengan operator transportasi serta pihak terkait lainnya masih perlu ditingkatkan.

“Komunikasi yang lebih efektif dan perencanaan yang matang diperlukan untuk menghindari kemacetan yang berlebihan dan memastikan keselamatan pemudik,” tandas Politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut.

Tak hanya itu, Novita juga mencatat perlunya peningkatan pengawasan yang lebih ketat terhadap protokol kesehatan di tempat-tempat peristirahatan dan terminal, guna mencegah penyebaran penyakit. Terlebih, lanjutnya, di tengah cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi kondisi tubuh para pemudik.

Kendati demikian, Novita mengapresiasi secara keseluruhan pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan lebaran 2024 yang baru saja selesai terselenggara. Dirinya berharap, perbaikan dan peningkatan pelayanan dapat terus dilakukan di setiap tahunnya.

“Secara keseluruhan, meskipun ada beberapa perbaikan yang telah dilakukan, tentunya masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan kenyamanan pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan lebaran di masa mendatang,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Penguatan Konten Kearifan Lokal Bali Diharapkan Semakin Meningkatkan Industri Pariwisata

Oleh

Fakta News
Penguatan Konten Kearifan Lokal Bali Diharapkan Semakin Meningkatkan Industri Pariwisata
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari saat memimpin pertemuan Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke LPP RRI Denpasar, Bali, Kamis (18/4/2024). Foto: DPR RI

Denpasar – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke LPP RRI Denpasar, Bali. Dalam kunjungan ini Komisi I DPR RI memberikan perhatian serius pada konten kearifan lokal di Bali. Dengan kuatnya konten kearifan lokal yang ada di Bali maka diharapkan kedepan akan semakin meningkatkan industri pariwisata yang ada di Bali.

“Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI mendorong LPP RRI Denpasar Bali untuk selalu mengupdate program siaran bermuatan kearifan lokal secara multiplatform guna mendorong peningkatan pariwisata di Bali,” papar Politisi Fraksi PKS itu di kantor LPP RRI Denpasar, Bali, Kamis (18/4/2024).

Kearifan lokal merupakan suatu identitas budaya sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri. Kearifan lokal juga merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Konten kearifan lokal merupakan suatu muatan yang ditampilkan kepada masyarakat melalui media yang menampilkan kebudayaan suatu bangsa.

Komisi I mendorong LPP RRI turut andil dalam mempertahankan kearifan lokal di tiap satuan kerja (Satker) yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tiap Satker dari Sabang sampai Merauke, berperan penting untuk mengikat kearifan lokal yang menjadi ciri khas LPP RRI selama ini. Sebagai gambaran,  siaran RRI sendiri terdiri dari PRO 1 hingga PRO 4. Khusus PRO 4, merupakan program yang menyajikan konten kearifan lokal yang tersebar di kota-kota yang memiliki potensi budaya besar, termasuk Denpasar Bali.

Promosi kearifan lokal budaya di Bali dapat dilakukan dengan memanfatkan media massa seperti media elektronik, media cetak, dan media online maupun media sosial lainnya. LPP RRI turut menyajikan  konten yang sesuai dengan sasaran wisatawan.  LPP RRI Denpasar telah menyediakan saluran khusus untuk Budaya Bali melalui PRO 4, dengan menggunakan bahasa Bali untuk berkomunikasi dengan pendengar dan narasumber.

Baca Selengkapnya

BERITA

Evaluasi Antrean Panjang Mudik, ASDP Harus Perbaiki Manajemen Tiket via Aplikasi Ferizy

Oleh

Fakta News
Evaluasi Antrean Panjang Mudik, ASDP Harus Perbaiki Manajemen Tiket via Aplikasi Ferizy
Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. Foto: DPR RI

Jakarta – Peristiwa terjadinya puluhan pemudik yang sempat memblokade jalan menuju kapal Eksekutif Bakauheni, Lampung, Minggu (14/04/2024) belum lama ini menuai respon dari Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. Para pemudik mobil ini, imbuh pria yang akrab disapa SJP, memprotes karena petugas mendahulukan kendaraan yang terakhir tiba.

“PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP meminta maaf dan menyebut bahwa ada kesalahan jalur antrean karena kekeliruan pengarahan pengguna jasa atau pemudik yang giliran masuk kapal,” ujar SJP sebagaimana keterangan resmi yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Masalah tersebut, tandas Politisi Fraksi PKS ini, semakin menambah panjang daftar kesalahan ASDP dalam memberikan pelayanan bagi pemudik di lintasan penyeberangan kapal feri Merak-Bakauheni.

“Sebelumnya, jalan menuju Pelabuhan Merak, Banten sempat mengalami kemacetan hingga belasan kilometer selama 5-12 jam karena banyaknya kendaraan atau masyarakat yang belum memiliki tiket kapal feri, tapi tetap datang ke pelabuhan,” terangnya.

Sebagaimana data ASDP, ungkap Suryadi, total masyarakat yang belum memiliki tiket mudik pada 6-7 April lalu sebanyak 19.700 orang atau 32 persen. Sementara calon penumpang yang sudah mempunyai tiket hanya 68 persen.

“Padahal ASDP sudah mewajibkan pengguna jasa membeli tiket secara daring via aplikasi Ferizy dengan radius maksimal 4,7 km dari Pelabuhan Merak dan sudah bertiket maksimal H-1 keberangkatan demi menghindari terjadinya antrean kendaraan dan penjualan tiket oleh calo,” tuturnya.

Namun di lapangan, masih banyak ditemukan para calon penumpang masih membeli tiket di Pelabuhan Merak dari agen-agen penjualan. Tanpa berbekal tiket, lanjut SJP, para pemudik ini tetap nekat berangkat menuju Pelabuhan Merak. Akibatnya, mereka berdesakan dengan para pemudik yang sudah membeli tiket. Karena mereka masih yakin bisa memperoleh tiket di Pelabuhan dan faktanya masih bisa mendapatkannya melalui agen-agen penjualan tidak resmi.

“Kita meminta agar alasan para pemudik datang langsung ke pelabuhan untuk membeli tiket tanpa menggunakan aplikasi Ferizy ini dievaluasi oleh pihak ASDP dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) karena banyaknya keluhan pembeli tiket terkait aplikasi ini,” pungkas SJP.

Rating 2,5 dan ulasan-ulasan buruk terhadap Ferizy di Google Play Store, kata Suryadi, dapat menjadi bahan evaluasi tersebut. Misalkan kuota pemesanan tiket begitu cepat habis yang kemungkinan besar sudah diborong oleh calo yang kemudian menawarkannya di sekitar pelabuhan, bahkan ada yang hilang uangnya setelah melakukan pembayaran dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya