Pertamina dan BNI Luncurkan Program “Weekend Cashback Pertamax Series”
Surabaya – PT Pertamina (Persero) dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. resmi luncurkan program kerjasama joint promo “Weekend Cashback Pertamax Series”. Program ini bertujuan untuk memasyarakatkan penggunaan transportasi nontunai di SPBU sekaligus menjadi bagian dari kampanye terhadap Gerakan Non Tunai (GNT) dan cashless society menggunakan Kartu Kredit BNI.
“Program ini adalah kerjasama joint promo sinergi antara BNI dan Pertamina dengan tujuan untuk memasyarakatkan penggunaan transaksi non tunai di SPBU yang juga menjadi bagian dari kampanye Gerakan Non Tunai (GNT) dan cashless society dengan menggunakan Kartu Kredit BNI, serta diharapkan dapat meningkatkan penjualan BBM Non Subsidi,” terang Area Manager Communication & Relations Jatimbalinus, Rifky Rakhman Yusuf, pada acara MoU program Weekend Cashback Pertamax Series, di Kantor Wilayah (Kanwil) BNI Surabaya, Kamis (2/1).
Program Weekend Cashback Pertamax Series ini merupakan promosi Cashback Rp1 ribu per transaksi BBK Pertamax Series (Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) sejumlah Rp1 juta (akumulatif) dengan menggunakan kartu kredit BNI di seluruh SPBU wilayah Jawa Timur (Jatim) setiap akhir pekan (weekend), yakni Sabtu dan Minggu.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) program kerjasama ini dilakukan oleh General Manager Pertamina MOR V yang diwakili oleh Region Manager Retail Fuel Marketing V, Asep Wicaksono Hadi bersama Kepala BNI Kantor Wilayah Surabaya, Slamet Djumantoro di Kanwil BNI Surabaya.
Periode program promo ini akan berlangsung sejak 4 November 2017 – 31 Desember 2017 mendatang. Program Weekend Cashback Pertamax Series ini dilaksanakan dengan pemberian Cashback Rp100 ribu dengan minimal akumulasi transaksi Rp1 juta kepada Pemegang Kartu Kredit BNI yang melakukan transaksi bahan bakar non subsidi yakni produk Pertamax Series di seluruh SPBU Pertamina wilayah Jatim.
“Program promo hanya berlaku untuk akumulasi transaksi setiap hari Sabtu dan Minggu atau akhir pekan (Weekend) selama periode program, dimana cashback akan dikreditkan setelah periode berakhir dan dilakukan melalui sistem BNI,” ujar Rifky.
Pelanggan pemegang kartu hanya berhak mendapat Cashback satu kali sebesar Rp100 ribu selama Periode Promo. Rifky menambahkan, saat ini transaksi tunai masih mendominasi dengan presentase 97% dan 3% non tunai.
“Pertamina ingin meningkatkan transaksi non tunai diseluruh SPBU yang dimiliki Pertamina, khususnya di wilayah MOR V Jatimbalinus. Salah satunya melalui program promo ini yang bersinergi dengan BNI,” pungkasnya.
Semetara itu, Kepala BNI, Kanwil Surabaya, Slamet Djumantoro menambahkan, kerjasama ini salah satunya adalah untuk mendukung sinergi BUMN dalam memberikan keuntungan yang lebih untuk nasabah BNI maupun untuk pelanggan setia Pertamina itu sendiri.
“Privileges ini diberikan secara berkesinambungan, sehingga kartu kredit BNI di SPBU Pertamina dapat menjadi Top of Mind dan opsi dalam bertransaksi dalam keseharian,” ujarnya.
Untuk diketahui, programWeekend Cashback Pertamax Series ini berlaku untuk seluruh jenis Kartu Kredit BNI, kecuali Corporate Card dan iB Hasanah Card.
Nyong Syarief
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.