Perkuat Disiplin Protokol Kesehatan PON XX Papua, BNPB Kirim Bantuan Tiga Juta Masker
Jakarta – Penyelenggaraan pesta olahraga yang aman tanpa lonjakan kasus Covid-19 menjadi indikator kesuksesan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di tengah pandemi Covid-19. Untuk itu, BNPB mendukung penguatan penerapan protokol kesehatan dengan pengiriman bantuan logistik sebelum berlangsungnya kompetisi tertinggi para atlet berbagai cabang olaraga di Tanah Air.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan sejumlah bantuan logistik melalui pesawat Hercules TNI menuju beberapa tempat penyelenggaraan PON XX di Papua yang digelar pada awal Oktober 2021 nanti. Sebanyak 3 juta masker dialokasikan kepada masyarakat maupun mereka yang akan menyaksikan pertandingan secara langsung.
Di sisi lain, BNPB mengoperasionalkan mobil masker untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas. Selain masker, bantuan lain juga diberikan BNPB untuk memastikan keamanan di tengah pandemi, seperti antigen 3.000 boks dan hand-sanitizer 500 ribu botol.
Pada pelaksanaan di lapangan, BNPB bersama Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nasional dan daerah serta mitra terkait lain di wilayah Papua membantu dalam pendistribusian logistik tersebut. Tak hanya itu, mereka juga menyiapkan maupun melatih para relawan daerah untuk mengedukasi maupun memonitor masyarakat untuk disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.
Dalam rapat koordinasi BNPB dan Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, Kepala BNPB yang sekaligus Ketua Satgas Nasional Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito, S.E., M.M. menekankan tujuan dukungan mereka, yaitu pertama, mendukung kelancaran penyelenggaraan PON XX di Papua.
Kedua, meningkatkan kesiapan setiap individu yang terlibat, dalam menghadapi ancaman bencana selama penyelenggaraan PON XX. BNPB dan BPBD di daerah telah bersiaga untuk mengantisipasi potensi bahaya yang terkait dengan bencana alam.
BNPB juga telah berkoordinasi dengan BPBD dalam kesiapan personel untuk mendukung kesiapsiagaan, seperti memastikan adanya tanda jalur evakuasi aman dari Covid-19 atau titik kumpul.
“Meningkatkan kesiapan dalam pencegahan dan mitigasi penyebaran Covid-19 melalui perubahan perilaku dan dukungan penanganan kesehatan Covid-19,” ujar Ganip pada tujuan ketiga, saat rapat koordinasi, Rabu lalu (15/9).
Hingga hari ini, Rabu (22/9), sebagian bantuan logistik telah tiba di Papua. Pendistribusian bantuan akan diberikan kepada wilayah-wilayah tempat penyelenggaraan PON XX, seperti di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupatan Mimika dan Kabupaten Merauke.
BNPB juga mengirimkan logistik berupa tenda keluarga, velbed, tenda gerai dan beberapa bantuan logistik pendukung.
PON kedua puluh tersebut akan menggelar kompetisi 37 cabang olahraga dengan melibatkan lebih dari 6.000 atlet dan 3.000 orang dari tim pelatih. Tempat penyelenggaraan utama akan berlangsung di Stadion Lukas Enembe di Sentani Timur di Jayapura. PON XX akan berlangsung pada 2 hingga 15 Oktober 2021 mendatang.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.