Peringatan HUT Kota Semarang, Walkot Hendi Sampaikan Penanganan Covid-19
Jakarta – Peringatan HUT Kota Semarang ke-473 pada 2 Mei 2020 digelar lewat telekonferensi, agar tidak menimbulkan keramaian di tengah pandemi COVID-19. Dalam momen tersebut, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengajak masyarakat untuk tertib mendukung upaya penanganan COVID-19.
“Peringatan ulang tahun Kota Semarang kali ini tidak dirayakan dengan hingar bingar, tidak dilakukan di tempat terbuka, tapi kita lakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi,” ungkap wali kota yang akrab disapa Hendi dalam keterangan resmi Pemkot Semarang, Minggu (3/5/2020).
Hendi mengungkapkan, kinerja pembangunan Kota Semarang pada tahun 2020 tak sama dengan tahun-tahun sebelumnya, karena besarnya tekanan pandemi COVID-19. Anggaran pembangunan pun dialihkan untuk penanganan COVID-19.
“Dalam berbagai pembangunan infrastruktur, kita mungkin tidak bisa melakukan pembangunan secepat di tahun 2019. Kebijakan anggaran kita curahkan 100% untuk penanganan COVID-19,” kata Hendi.
“Efisiensi dengan pemotongan anggaran pada sejumlah project yang direncanakan sebelumnya harus dilakukan, ini agar kita dapat fokus pada upaya menyelematkan seluruh warga Kota Semarang, agar terhindar dari wabah COVID-19,” lanjutnya.
Untuk menanggulangi dampak ekonomi pandemi virus Corona, Pemerintah Kota Semarang menyiapkan paket bantuan sosial kepada masyarakat, menyusul diberlakukannya Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Ibu Kota Jawa Tengah itu. Pada bulan Mei 2020, ada sekitar 310 ribu paket bantuan yang akan didistribusikan.
“170 ribu dari Pemerintah Kota Semarang, 10 ribu dari Presiden Jokowi, 36 ribu bantuan sembako reguler dari Kemensos, selain itu juga ada 94.000 bantuan sosial tunai,” terang Hendi.
Terkait jumlah pasien COVID-19, sampai Minggu, 3 Mei 2020, jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Semarang turun signifikan. Dari total 248 kasus pasien positif, 112 di antaranya dikonfirmasi sembuh, menyisakan 106 kasus positif.
Adapun pasien meninggal terakhir kali terjadi pada 25 April 2020. Mengacu pada data tersebut, tingkat kesembuhan COVID-19 di Kota Semarang mencapai 45,16%.
“Tingkat kesembuahan mencapai angka yang cukup baik. 112 warga kota semarang yang positif COVID-19 dinyatakan sembuh,” ujar Hendi.
Ia menambahkan, penanganan COVID-19 di Kota Semarang menggambarkan usaha dan kerja keras dari berbagai elemen. TNI-POLRI yang senantiasa berpatroli ke sudut-sudut kota, para donatur dan jajaran PNS Pemerintah Kota Semarang yang ikut berdonasi 32 ribu sembako dan pembagian takjil gratis, serta seluruh warga masyarakat yang telah taat mengikuti anjuran.
“Maka momentum HUT ke-473 ini saya mengajak seluruh warga Kota Semarang memiliki rasa kebanggaan yang luar biasa terhadap kotanya. Saya yakin-seyakinnya tidak dalam kurun waktu lama kita mampu bangkit dari pandemi COVID-19,” ujar Hendi.
(adn)
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.