Connect with us
Webinar KerLip

Pentingnya Peran Keluarga Tangguh Bencana dalam Pencegahan Covid-19

Jakarta – Rumah KerLiP (Keluarga Peduli Pendidikan) bekerja sama dengan Asah Pena Indonesia, Kultur Metamorfosa Indonesia, BNPB, Kemendikbud, Kemenag, dan Satgas Covid-19 mengadakan Webinar: Bincang Keluarga Inklusif (Bingkai) “Menuju Katana dengan 3M” pada Rabu (14/10). Webinar merupakan upaya edukasi perubahan perilaku pada bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) pada 5-31 Oktober 2020.

Tujuan acara ini adalah untuk meningkatkan efektivitas guru dan tenaga kependidikan dalam memfasilitasi “Belajar Dari Rumah Menuju Katana dengan 3M” dan meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap adaptasi kebiasaan baru.

“Selain itu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran orangtua untuk mendidik anak-anak usia sekolah khususnya di zona merah terhadap protokol kesehatan, serta dapat menurunkan jumlah kasus Covid-19,” bunyi keterangan tertulis KerLip, Rabu (14/10).

Masyarakat juga diingatkan untuk menerapkan 3M, yakni mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan.

Selain Covid-19, negara kita juga rawan bencana, terutama gempa besar. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang bencana dan pengurangan risiko bencana (PRB) menimbulkan banyak korban ketika terjadi bencana. Gempa dapat terjadi setiap saat tanpa peringatan dan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

“Peningkatan ketangguhan diri sendiri dan keluarga dalam menghadapi bencana menjadi sangat penting untuk kita semua,” paparnya.

Dikutip dari Buku Panduan Hari Kesiapsiagaan Bencana (BNPB) tahun 2018 tentang penyintas gempa besar Hanshin Awaji, Jepang, ditemukan bahwa penentu korban bisa menyintas dari bencana besar adalah 34,9% diri sendiri, 31,9% dukungan keluarga, 28,1% Teman/tetangga, 2,60% orang lewat, 1,70% regu penolong dan 0,90% lain-lain.

“Data di atas menunjukkan pentingnya keluarga bagi ketahanan diri seseorang,” lanjutnya.

Sementara itu Direktur Kesiapsiagaan BNPB Dra. Eny Supartini, MM dalam webinar ini menyampaikan dalam pelaksanaannya penanggulangan bencana tidak dapat dilakukan hanya oleh pemerintah saja melainkan membutuhkan mitra baik itu dari komunitas, akademisi, lembaga usaha, dan media.

Menurutnya BNPB telah meluncurkan program KATANA (Keluarga Tangguh Bencana) untuk memperkuat kapasitas keluarga, terutama di masa pendemi Covid-19 ini. Sebagai salah satu garda terdepan dalam pencegahan Covid-19, peranan keluarga sangat penting dalam menekan laju penyebaran Covid-19.

KATANA adalah program Ketangguhan Keluarga, dimana keluarga harus memiliki pengetahuan tentang ancaman dan risiko bencana, cara menghindari dan mencegahnya, serta keluarga harus sadar bahwa mereka tinggal di wilayah rawan bencana dan selalu siap siaga.

“Program KATANA menyasar keluarga langsung agar tercipta keluarga yang : BERPENGETAHUAN, keluarga harus diberikan pengetahuan tentang ancaman, resiko, serta cara menghindari dan mencegah bencana; SADAR, menyadari bahwa mereka tinggal di wilayah rawan bencana dan menyesuaikan diri dengan misalnya membangun rumah tahan gempa, dll; BERBUDAYA, berperilaku selaras dengan prinsip pengurangan risiko bencana seperti membuang sampah pada tempatnya , menanam dan merawat pohon; serta TANGGUH, selalu siap siaga menghadapi bencana, mampu menghindar dan cepat pulih dari dampak bencana,”

Eny menyampaikan keluarga berperan aktif dalam segala aspek, seperti moral; kontrol sosial; agen perubahan; memiliki kompetensi, ketangguhan, kecerdasan serta jejaring untuk menginisiasi issu aktual yang berada dalam anggota keluarga serta lingkungannya; pemberdayaan; aktifasi antar lini/sektor.

Upaya pencegahan Covid-19 pada individu dan keluarga merupakan kunci dalam melaksanakan pencegahan terhadap Covid-19, baik dalam kehidupan keseharian secara pribadi maupun dalam kehidupan bersama keluarga dan masyarakat umum.

“Kedisiplinan diri sendiri dan keluarga yang tumbuh berkat kesadaran diri terhadap ancaman Covid-19 yang dapat membahayakan jiwa manusia menjadi faktor penting dan krusial. Penerapan upaya pencegahan oleh diri sendiri keluarga secara umum meliputi memakai masker, melakukan cuci tangan dengan sabun/hand sanitizer, dan melakukan jaga jarak,” ujar Eny.

“Program KATANA merupakan bagian ikhtiar kita untuk menyelamatkan masyarakat Indonesia, terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Untuk itu perkuat ketahanan keluarga dengan iman, imun dan aman,” imbuhnya.

Sedangkan penggerak pendidikan inklusif Dr. Triworo Parnoningrum, M.Pd. memaparkan bagaimana strategi berdamai dengan Co id-19 dengan menggerakkan KATANA melalui 3M pada warga sekolah.

Menurutnya segala bentuk aktivitas kehidupan harus tetap berjalan di masa pandemi Covid-19 ini, diantaranya bidang pendidikan. Salah satunya berdamai dengan menerapkan kedisiplinan 3M, agar keberadaan virus Covid-19 tidak menjadi penghalang dalam melakukan aktivitas kehidupan lainnya.

“Sekolah harus mampu menjadi penggerak dan tauladan 3M bagi warga sekolah dan menjadi keluarga tangguh di kelaurganya masing-masing,” tutur Triworo.

Adapun strategi berdamai dengan Covid-19 yakni dengan mempersiapkan skenario terburuk dalam manajemen sekolah, mempersiapkan SOP sekolah dengan pola tatanan baru.

“Kemudian membentuk karakter baru sekolah dengan smart inclusive school, serta ekosistem sekolah berbasis digital, inclusive, naturaly,” lanjut penguris KerLip Jawa Timur ini.

Selain itu, lanjutnya, sekolah dapat membuat kebijakan seperti:

  1. Sekolah membentuk Satuan Petugas Covid-19 dengan pedoman pelaksanaan tugas masing-masing Satgas Covid-19 di sekolah.
  2. Sekolah merumuskan dan menerbitkan pedoman dalam beraktivitas di masa pandemi.
  3. Sekolah merancang kebutuhan apa saja yang diperlukan di masa pandemi ini. Pengadaan sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan seperti tempat cuci tangan, hand sanitizer, dan APD yang diperlukan segera disiapkan. Hal ini selaras dengan himbauan dari WHO dan pemerintah tentang pencegahan covid-19.
  4. Sosialisasi Pedoman Peraturan protocol kesehatan secara daring kepada semua guru, karyawan, siswa dan orang tua. Tujuannnya untuk membuat kesepahaman bersama dengan seluruh warga sekolah.
  5. Monitoring dan evaluasi, pelaksanaan tugas Satgas Covid-19 di sekolah setiap bulan.

Sementara untuk penerapan berdamai dengan Covid-19, sekolah dapat melakukan sosialisasi tentang virus Covid-19, dampak Covid-19 dan solusi pencegahan dan memutus mata rantai penularan dengan disiplin 3M

“Diawali pada lingkungan keluarga masing-masing kerjasama dengan Puskesmas dan diikuti seluruh guru, orang tua, dan siswa melalui daring,” ucap Triworo.

Kemudian sekolah menerapkan disiplin protokol kesehatan pada seluruh tamu atau warga sekolah di gerbang sekolah, seperti pengukuran suhu, wajib masker maupun face shield, cuci tangan atau gunakan hand sanitiser.

“Sekolah juga harus melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana untuk pencegahan penularan virus Covid-19, diantaranya melengkapi wastafel dan sarana lainnya seperti rambu dan tanda jaga jarak, batas pengantaran, imbauan,” kata Triworo.

“Selain itu, pembuatan dan publikasi simulasi video protokol kesehatan jika Pembelajaran Tatap muka mulai dilaksanakan melalui share link youtube ke orang tua dan siswa,” lanjutnya.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat

Oleh

Fakta News
Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat
Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024). Foto: DPR RI

Badung – Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman berharap BUMN Pariwisata dan Aviasi mampu hasilkan keuntungan bagi negara. Sebab, BUMN tersebut telah memperoleh suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang nilainya cukup besar.

“Komisi VI sudah mendukung upaya peningkatan kinerja BUMN Pariwisata dan Aviasi antara lain melalui persetujuan PMN. Sudah seharusnya ada perbaikan fasilitas dan layanan yang mereka hadirkan setelah memperoleh suntikan dana pemerintah melalui PMN agar bisa menghasilkan keuntungan untuk negara,” jelas Mahfudz di sela-sela kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024).

Politisi PKS ini mengimbuhkan BUMN Pariwisata sudah semestinya berorientasi profit (mengejar keuntungan) agar mampu berkontribusi pada pemasukan negara. Negara seperti Jepang, Malaysia saat ini sangat serius mengelola industri pariwisatanya. Bagaimana Jepang berusaha memanjakan para wisatawan yang berkunjung ke negaranya agar tiap tahun semakin bertambah.

“Malaysia juga melakukan semacam rekayasa engineering, misalnya sekolah di sana lebih murah, biaya berobat general check up di sana juga lebih murah sehingga orang tertarik ke sana. Kalau orang sudah ke sana walau tujuannya berobat, sekolah itu kan nantinya butuh menginap, belanja dan akan meningkatkan penerimaan devisa negara tersebut,” tukasnya.

Legislator asal Dapil Jawa Barat VI meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok ini menilai bahwa BUMN Pariwisata dan Aviasi perlu melakukan upaya dan terobosan yang luar biasa dan menarik, apalagi Bali sudah menjadi tujuan wisata utama masyarakat dunia. Tinggal variabel masalahnya yang perlu diperhatikan misalnya infrastruktur, daya dukung ekosistem pariwisata harus dikelola dengan baik.

“Seperti di Bali ini kurang fasilitas kendaraan umum, apakah ini bagian dari produk kebijakan daerah. Betapapun itu kendaraan umum menurut saya diperlukan untuk masyarakat Bali termasuk wisatawan juga,” katanya.

Masalah lainnya, menumpuknya wisatawan di Bali seharusnya bisa diarahkan ke Nusa Tenggara Barat, ada Lombok, Senggigi, dimana daya dukung kultural dan kebijakan pemerintah daerahnya perlu ada paradigma baru di sana. Perlu juga edukasi kepada masyarakat agar dapat ramah dengan wisatawan yang datang dari berbagai mancanegara.

“Paket wisata yang menawarkan destinasi alternatif selain Bali menurut saya sangat baik dan perlu dilakukan agar wisatawan mancanegara mengenal lebih banyak daerah di Indonesia. Sama halnya saat kita keluar negeri juga ditawarkan paket kunjungan ke berbagai destinasi,” tutupnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Oleh

Fakta News
BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali
Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali. Akses pekerjaan dan ekonomi harus dibuka secara luas.

Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah menyampaikan hal ini usai mengikuti pertemuan dengan para direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH tersebut, Senin (22/4). “Pelibatan masyarakat harus optimal. Masyarakat jangan sebagai bagian dari korban atau tikus mati di lumbung padi. Jangan sampai Bali go international tapi masyarakatnya secara ekonomi semakin menurun,” ucapnya.

Seperti diketahui, PT. Pelindo sedang membangun BMTH di Benoa, di atas areal ratusan hektar. Selain tempat bersandar kapal-kapal besar, kelak BMTH juga menjadi destinasi wisata, pusat perbelanjaan, konser musik, gerai UMKM, dan lain-lain. Semua fasilitas untuk para wisatawan yang datang dibangun, seperti kesehatan, keamanan, dan kebutuhan ekonomi lainnya.

Erma, sapaan akrab Siti Mukaromah berharap, pembangunan BMTH yang masif tidak meninggalkan masyarakat lokal. Akses pekerjaan jangan hanya diberikan kepada para pendatang atau orang asing. Masyarakat Bali harus dipastikan bisa ikut menikmati proyek strategis nasional itu.

“Jangan sampai orang Bali menjadi pengangguran ketika orang luar atau asing mendapatkan pekerjaan. Kita berharap, ketika membangun sebuah koneksi wisata dan pelabuhan harus betul-betul dipastikan masyarakat bisa menikmati,” seru Politisi PKB ini.

Baca Selengkapnya