Connect with us
Parlemen

Pemerintah Perlu Perkuat Isu Lingkungan, Pangan dan Energi

Pemerintah Perlu Perkuat Isu Lingkungan, Pangan dan Energi
Anggota DPR RI Andi Akmal Pasluddin. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota DPR RI Andi Akmal Pasluddin menyatakan, masalah penguatan kemapanan penyediaan energi dan lingkungan hidup yang tidak disinggung dalam pidato kenegaraan presiden terpilih 2019-20124 menjadi titik awal kelemahan pengelolaan negara. Dikatakannya, sudah berpuluh tahun sejak reformasi, persoalan pangan dan energi menjadi isu utama di setiap awal tahun.

Bergantinya presiden, setelah Suharto yang dilanjutkan Habibi, Gus Dur, Megawati, SBY hingga Jokowi, pemerintahan selalu mengeluhkan beban subsidi energi menjadi persoalan pelik keuangan negara.  Tahun 2019, Realisasi Subsidi Energi per Agustus mencapai Rp 103 triliun, atau 46 persen dari Pagu APBN.  Sedangkan subsidi non energi termasuk pangan pada APBN 2019 tercatat Rp 64,3 triliun.  Namun semua upaya yang dilakukan pemerintah tidak memberikan dampak pertumbuhan ekonomi sehingga stagnan pada angka 5 persen.

“Saya melihat, pemerintah perlu ada konsentrasi lebih terkait masalah lingkungan dan energi ini. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Subsidi BBM, anomali iklim, emisi karbon, yang berdampak pada persoalan pangan, kesehatan hingga kesejahteraan menjadi sangat perlu untuk menjadi perhatian,” kata Akmal dalam berita rilisnya yang diterima Parlementaria, Selasa (22/10/2019).

Politisi Fraksi PKS itu membandingkan fokus APBN 2020 dengan fokus pidato presiden. Dimana, keduanya sama-sama terdapat lima fokus. Pada APBN 2020, fokusnya adalah peningkatan kualitas SDM dan perlindungan sosial, pengembangan infrastruktur, pemberian insentif perpajakan, penguatan transfer ke daerah dan dana desa, serta penguatan dana abadi di bidang pendidikan.

Sedangkan lima fokus yang disampaikan pada pidato presiden usai dilantik untuk masa bhakti 2019-2024 yaitu, Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), Infrastruktur, Perundang-undangan disederhanakan, Penyederhanaan birokrasi dan Transformasi ekonomi.

“Ada beberapa kemiripan fokus pidato pelantikan presiden dengan fokus APBN 2020. Namun saya berharap, pemerintah lebih perhatian lagi pada masalah lingkungan dan energi ini, mengingat Banggar DPR RI potong anggaran subsidi energi jadi Rp 124,87 triliun di APBN 2020,” ujarnya.

Akmal menekankan agar pemerintah periode ini dapat mulai memikirkan masyarakat lebih detail dengan memperhatikan bagaimana daya belinya, bagaimana pendidikannya, bagaimana kesehatannya sehingga berujung bagaimana kesejahteraannya. Menurutnya, pemerintah harus mulai menumbuhkan perekonomian yang signifikan dengan membangun peluang menampung bonus demografi rakyat Indonesia.

“Saya berharap, pemerintah mampu bergerak bukan saja berdasar pidato pelantikan saja untuk menciptakan kesejahteraan rakyat. Jangan lagi ada gejolak BBM mahal, pangan mahal, terganggunya rakyat dari kabut asap akibat kebakaran, banjir longsor akibat perizinan yang serampangan dan berbagai hal yang membuat rakyat sengsara. Masyarakat perlu jaminan rasa aman hidup dengan mudah dalam pekerjaannya, pendidikannya dan kesehatannya. Semoga pemerintah mampu menjalankannya, selamat Bekerja Bapak Joko Widodo dan Bapak Ma’ruf Amin,” pungkasnya. (dep/es)

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat

Oleh

Fakta News
Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat
Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024). Foto: DPR RI

Badung – Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman berharap BUMN Pariwisata dan Aviasi mampu hasilkan keuntungan bagi negara. Sebab, BUMN tersebut telah memperoleh suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang nilainya cukup besar.

“Komisi VI sudah mendukung upaya peningkatan kinerja BUMN Pariwisata dan Aviasi antara lain melalui persetujuan PMN. Sudah seharusnya ada perbaikan fasilitas dan layanan yang mereka hadirkan setelah memperoleh suntikan dana pemerintah melalui PMN agar bisa menghasilkan keuntungan untuk negara,” jelas Mahfudz di sela-sela kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024).

Politisi PKS ini mengimbuhkan BUMN Pariwisata sudah semestinya berorientasi profit (mengejar keuntungan) agar mampu berkontribusi pada pemasukan negara. Negara seperti Jepang, Malaysia saat ini sangat serius mengelola industri pariwisatanya. Bagaimana Jepang berusaha memanjakan para wisatawan yang berkunjung ke negaranya agar tiap tahun semakin bertambah.

“Malaysia juga melakukan semacam rekayasa engineering, misalnya sekolah di sana lebih murah, biaya berobat general check up di sana juga lebih murah sehingga orang tertarik ke sana. Kalau orang sudah ke sana walau tujuannya berobat, sekolah itu kan nantinya butuh menginap, belanja dan akan meningkatkan penerimaan devisa negara tersebut,” tukasnya.

Legislator asal Dapil Jawa Barat VI meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok ini menilai bahwa BUMN Pariwisata dan Aviasi perlu melakukan upaya dan terobosan yang luar biasa dan menarik, apalagi Bali sudah menjadi tujuan wisata utama masyarakat dunia. Tinggal variabel masalahnya yang perlu diperhatikan misalnya infrastruktur, daya dukung ekosistem pariwisata harus dikelola dengan baik.

“Seperti di Bali ini kurang fasilitas kendaraan umum, apakah ini bagian dari produk kebijakan daerah. Betapapun itu kendaraan umum menurut saya diperlukan untuk masyarakat Bali termasuk wisatawan juga,” katanya.

Masalah lainnya, menumpuknya wisatawan di Bali seharusnya bisa diarahkan ke Nusa Tenggara Barat, ada Lombok, Senggigi, dimana daya dukung kultural dan kebijakan pemerintah daerahnya perlu ada paradigma baru di sana. Perlu juga edukasi kepada masyarakat agar dapat ramah dengan wisatawan yang datang dari berbagai mancanegara.

“Paket wisata yang menawarkan destinasi alternatif selain Bali menurut saya sangat baik dan perlu dilakukan agar wisatawan mancanegara mengenal lebih banyak daerah di Indonesia. Sama halnya saat kita keluar negeri juga ditawarkan paket kunjungan ke berbagai destinasi,” tutupnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Oleh

Fakta News
BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali
Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali. Akses pekerjaan dan ekonomi harus dibuka secara luas.

Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah menyampaikan hal ini usai mengikuti pertemuan dengan para direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH tersebut, Senin (22/4). “Pelibatan masyarakat harus optimal. Masyarakat jangan sebagai bagian dari korban atau tikus mati di lumbung padi. Jangan sampai Bali go international tapi masyarakatnya secara ekonomi semakin menurun,” ucapnya.

Seperti diketahui, PT. Pelindo sedang membangun BMTH di Benoa, di atas areal ratusan hektar. Selain tempat bersandar kapal-kapal besar, kelak BMTH juga menjadi destinasi wisata, pusat perbelanjaan, konser musik, gerai UMKM, dan lain-lain. Semua fasilitas untuk para wisatawan yang datang dibangun, seperti kesehatan, keamanan, dan kebutuhan ekonomi lainnya.

Erma, sapaan akrab Siti Mukaromah berharap, pembangunan BMTH yang masif tidak meninggalkan masyarakat lokal. Akses pekerjaan jangan hanya diberikan kepada para pendatang atau orang asing. Masyarakat Bali harus dipastikan bisa ikut menikmati proyek strategis nasional itu.

“Jangan sampai orang Bali menjadi pengangguran ketika orang luar atau asing mendapatkan pekerjaan. Kita berharap, ketika membangun sebuah koneksi wisata dan pelabuhan harus betul-betul dipastikan masyarakat bisa menikmati,” seru Politisi PKB ini.

Baca Selengkapnya