Pemerintah Diminta Memperkuat Rantai Pasok Konstruksi
Jakarta – Guna mendukung akselerasi pembangunan infrastruktur di Indonesia, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong pentingnya penguatan rantai pasok dan industri konstruksi.
Seperti diketahui, saat ini Pemerintah Indonesia menghadapi tantangan terkait pembangunan infrastruktur pasca terbitnya Undang-undang (UU) No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. UU ini, mengamanatkan bahwa sektor jasa konstruksi didorong ke arah baru yaitu penguatan stake holder jasa konstruksi, terutama rantai pasok industri konstruksi dan usaha penyediaan bangunan.
Berkenaan dengan hal itu, Ketua Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani menilai, infrastruktur skala besar harus didukung dengan kesiapan industri konstruksi dan kesiapan rantai pasok sumber daya konstruksi.
“Infrastruktur yang andal merupakan kunci utama dalam meningkatkan daya saing Indonesia, maka rantai pasok perlu diperkuat untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia,” kata Rosan dalam pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) yang digelar di Jakarta, Senin (15/1/2018).
Rosan meminta, agar jaminan perlindungan hukum terhadap upaya penyelenggaraan jasa konstruksi dapat terjaga, demikian pula pada perlindungan bagi tenaga kerja sektor konstruksi.
“Masalah keselamatan kerja dalam proyek konstruksi perlu diperhatikan. Tenaga kerja yang terampil saja tidak cukup untuk mengeksekusi sebuah proyek, tetapi juga perlu kehati-hatian dan pengalaman untuk memastikan setiap proyek yang digarap berjalan lancar,” kata Rosan.
Berdasarkan catatan Kadin, tahun 2017 tingkat serapan tenaga kerja konstruksi lebih dari 7 juta orang. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 150.000 tenaga ahli yang tersertifikasi (pekerja di semua level, baik perencana, pengawas, maupun pelaksana proyek). Idealnya, jumlah tenaga ahli mencapai 500.000-750.000 orang.
“Kekurangan tenaga ahli tentunya menjadi tantangan dan peluang bagi semua pihak khususnya lembaga terkait, seperti Gapensi sebagai asosiasi di bidang konstruksi untuk melaksanakan Vokasi bagi para pekerja konstruksi,” ungkap Rosan.
Prospek pembangunan infrastruktur yang terus meningkat dalam 2 tahun terakhir, menurut Rosan, telah menarik perhatian para calon investor di sektor ini. Hal tersebut, membuktikan bahwa pasar konstruksi di Indonesia menawarkan peluang yang sangat luas baik bagi pelaku maupun tenaga kerja dalam sektor infrastruktur.
“Tentunya kita harapkan semua pihak dapat menciptakan pola persaingan yang sehat dalam penyelenggaraan jasa konstruksi. Baik tenaga kerja maupun para pelaku usaha semakin profesional dan berintegritas,” pungkas Rosan.
Terbesar Keempat Dunia
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang diolah Kadin, pasar konstruksi nasional menunjukkan Indonesia sebagai pangsa pasar jasa konstruksi terbesar di ASEAN, sedangkan di dunia pasar konstruksi Indonesia merupakan terbesar ke-4.
Di Peringkat ke-1 adalah China dengan potensi pangsa pasar senilai US$1,78 triliun. Posisi ke-2 Jepang senilai US$742 miliar, ke-3 India US$427 miliar dan ke-4 Indonesia senilai US$267 miliar. Potensi pangsa pasar jasa konstruksi Indonesia jauh mengungguli negara kawasan ASEAN seperti Malaysia senilai US$ 32 miliar dan Singapura senilai US$ 24 miliar.
Sementara itu, prediksi pasar konstruksi 2018 berdasarkan pada Survei BCI Economics, lembaga analisis dan layanan informasi terkemukka di Asia Pasific menunjukkan, pasar sektor konstruksi Nasional 2018 yang mencakup bangunan gedung dan pekerjaan sipil diprediksi meningkat 3% dibandingkan pada tahun 2017.
Tahun 2018 total pasar proyek konstruksi diprediksi mencapai Rp451,3 triliun, di mana 65% merupakan pekerjaan sipil dan 35% bangunan gedung. Seperti diketahui, sejalan dengan prediksi itu pemerintah telah menetapkan anggaran infrastruktur dalam RAPBN 2018 sebesar Rp409 triliun (naik sebesar 5,5%).
Seperti diketahui, dalam tiga tahun terakhir ini, pembangunan infrastruktur yang berhasil dilaksanakan antara lain: 39 bendungan (30 baru dan 9 selesai) dimana bendungan yang telah terbangun tersebut menambah luas layanan irigasi waduk dari semula 761.542 Ha (11 %) menjadi 859.626 Ha (12,9 %). Lalu pembangunan jalan tol APBN dan non-APBN yang telah terbangun sepanjang 568 Km dari target 1000 km pada akhir 2019 nanti. Kemudian, peningkatan kapasitas Sistem Penyediaan Air Minum yang telah mencapai 20.430 liter/detik ; capaian penyediaan perumahan yang telah mencapai 2.204.939 unit; dan seterusnya.
Tidak berhenti sampai disana, sampai dengan akhir tahun 2019 diperkirakan akan terbangun 1.851 Km jalan tol, tersedianya 70.471 liter/detik air bersih melalui pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum, dan lain sebagainya.
M Riz
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.