Connect with us

Pakar Maritim: Tersus LNG Sidakarya Terintegrasi Dengan Penataan Kawasan

Pakar Maritim Dr. Ketut Sudiarta

Jakarta – Pakar Maritim Dr. Ketut Sudiarta menyebut menyebutkan kawasan Pantai Sidakarya, Intaran dan adalah kawasan paling ideal untuk membangun terminal khusus LNG. Di bandingkan daerah lain, sulit menemukan kawasan yang ideal untuk membangun tersus LNG seperti Sidakarya.

Di lokasi tersebut, bisa meminimalisir kerusakan lingkungan, sekaligus menata kawasan pantai agar lebih bernilai ekonomi dan mempertahankan kelestarian budaya.

“Saya pertaruhkan reputasi keilmuan saya, Di situlah lokasi yang paling cocok dari sisi ekologi, tidak merusak terumbu karang, karena di area dredging tidak ada terumbu karang,” jelasnya kepada media, Jumat /28/4/2023.

Rencana pembangunan tersus LNG Sidakarya tidak berdiri sendiri, namun juga terintegrasi dengan melakukan penataan kawasan yang meliputi kawasan pesisiri Intaran, Serangan dan Sidakarya. Manfaatnya sangat besar, karena dengan adanya material pasir hasil pengerukan bisa digunakan untuk menata kawasan tersebut.

“Bahkan termasuk membantu menata kawasan banjir kota Denpasar, di daerah Renon, muaranya belum dinormalisasi, terjadi pendangkalan karena pasir dan sampah. Meski ada embung di Sanur, tetap butuh normalisasi,” jelasnya.

Karena itu sebagai ahli manjemen sumber daya perairan ini menyampaikan bahwa pembangunan tersus LNG Sidakarya tidak boleh berdiri sendiri tanpa menata kawasan sekitarnya. Termasuk merevitalisasi pelabuhan Serangan.

Bali sebagai destinasa wisata bahari terbesar di Asia Tenggara, butuh infrastruktur yang memadai. Pelabuhan Sanur untuk memenuhi pelayaran ke Nusa Penida sudah tidak memadai, setiap pagi macet parah akses menuju pelabuhan.

“Karena kapasitas untuk 1000 dipakai oleh 10.000, sehingga sumbatan ini harus dipecah dengan mengaktifkan Pelabuhan Serangan,” jelasnya.

Hanya saja sekarang ini Pelabuhan Serangan tidak punya cukup fasilitas, lahan yang tersedia tak lebih hanya 600 meter persegi, ini tak cukup sebagai tempat parkir. Karena itu material hasil keruk bisa menambah luasan lahan pendukung pelabuhan Serangan.

Sekaligus digunakan untuk menata water front city-nya, sehingga pembangunan terintegrasi, termasuk pemberian akses jalan menuju pantai dari Sidakarya. Wargapun bisa mendapatkan akses langsung ke pantai untuk berbagai keperluan, baik itu melaut maupun mengadakan acara adat Melasti, yang sekarang tertutup Mangrove.

Sederet manfaat Inilah yang membuat warga senang dan sekarang mendukung. Apalagi konsep pembangunan Tersus LNG Sidakarya melibatkan ekonomi warga lewat kepemilikan saham dari badan usaha desa sekitar lokasi.

“Ini model privat partnership plus community yang bisa dicontoh di tempat lain,” jelasnya.

Terkait dengan kemungkinan terjadinya bahaya ledakan, Ketut Sudiarta menyampaikan bahwa LNG berbeda dengan Elpiji. Hampir tidak ada ledakan karena LNG. Tidak seperti batubara yang menimbulkan polusi, LNG lebih bersih dan ramah lingkungan. Sehingga sangat cocok dengan destinasi wisata seperti Bali yang harus terjaga kelestarian lingkungannya.

Ia menyambut baik adanya Rakortek yang diselenggarakan Kemenko Marves yang digelar bersama dengan Pemprov Bali, Pemkot Denpasar dan unsur BUMN/BUMD yang membahas tindak lanjut pembangunan Tersus LNG.

“Saya optimis permasalahan teknis bisa diselesaikan, karena memang dari teknis serta segi kajian tidak ada masalah dan isu lingkungan dalam pembangunan Tersus LNG Sidakarya,” jelasnya.

Karena itu ia menyayangkan sikap organisasi Walhi yang tidak diundang dalam Rakortek namun ikut dalam forum rapat, sehingga berujung pengusiran oleh pimpinan rapat. Rapat koordinasi dilakukan atas undangan Kemenko Marves terkait LNG Sidakarya adalah rapat Pemerintah, hadir Pemprov Bali, Pemkota Denpasar dan undangan saja.

“Ini rapat Pemerintah, LSM tidak diundang karena bukan forum dengar pendapat atau sosialisasi. Kalaupun dengar pendapat seperti di DPR publik termasuk LSM hanya bisa mendengar tanpa boleh berbicara,” ujarnya.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

DPR RI Dorong Partisipasi Aktif Parlemen Dunia Atasi Isu Air

Oleh

Fakta News
DPR RI Dorong Partisipasi Aktif Parlemen Dunia Atasi Isu Air
Wakil Ketua DPR RI Rachmad Gobel dalam Rapat Paripurna DPR RI Pembukaan Masa Persidangan V Tahun Sidang 2023-2024 di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (14/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – DPR RI akan menggelar rangkaian pertemuan antarparlemen dalam ‘Forum Air Sedunia ke-10’ (Parliamentary Meeting of the 10th World Water Forum) sepanjang 19-21 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali mendatang. Melibatkan multipihak, pertemuan tersebut diadakan, baik pada tingkat pertemuan bilateral, regional, dan internasional.

Demikian hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI Rachmad Gobel dalam Rapat Paripurna DPR RI Pembukaan Masa Persidangan V Tahun Sidang 2023-2024 di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (14/5/2024). Ia menekankan setiap elemen pendukung perlu terlibat dan berpartisipasi dengan aktif.

“Sebagai tuan rumah kegiatan sidang, DPR RI berfokus untuk menyukseskan kegiatan tersebut, baik dari aspek penyelenggaraan maupun sukses subtansi dalam memperkuat tata kelola air bagi kesejahteraan rakyat,” ucap Gobel membacakan pidato rapat paripurna.

Dirinya pun berharap anggota parlemen dari seluruh dunia yang hadir bisa berkontribusi melalui gagasan, aspirasi, dan masukan guna melahirkan solusi lugas sekaligus komprehensif. Keterlibatan ini, ungkapnya, turut menjadi kunci kesuksesan Forum Air Sedunia itu.

“Melalui tema ‘Mobilizing Parliamentary Action on Water for Shared Prosperity’, anggota parlemen dari seluruh dunia akan berkesempatan mengambil langkah untuk mengatasi kelangkaan air, meningkatkan kerja sama parlemen dalam memperluas akses terhadap air bersih, serta memobilisasi tindakan terhadap air untuk keamanan dan kemakmuran global,” tutup Politisi Fraksi NasDem itu.

Baca Selengkapnya

BERITA

Pengelolaan Pertanian Kian Tidak Jelas, Proyek Food Estate di Kalimantan Libatkan Cina

Oleh

Fakta News
Pengelolaan Pertanian Kian Tidak Jelas, Proyek Food Estate di Kalimantan Libatkan Cina
Anggota Komisi IV DPR RI Slamet, saat interupsi Rapat Paripurna DPR RI ke-16 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2023-2024 di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (14/05/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi IV DPR RI Slamet menyoroti mengenai rencana Pemerintah untuk kembali melakukan impor beras sebanyak 3,6 juta ton dan melakukan kerja sama dengan Cina dalam pengembangan proyek ketahanan pangan di Kawasan food estate di Kalimantan. Ia mengungkapkan kekecewaannya kepada Pemerintah yang bukan merekonstruksi pengelolaan pangan, melainkan malah membuat kebijakan yang bertentangan dengan nilai-nilai kedaulatan dan kemandirian pangan.

“Pemerintah sudah dan akan kembali memecahkan rekor impor beras tertinggi dalam sejarah, di mana kami menilai hal tersebut merupakan dampak dari buruknya tata kelola pangan selama lima tahun terakhir ini. Akan tetapi alih-alih merekonstruksi pengelolaan pangan Pemerintah malah terus membuat kebijakan yang bertentangan dengan nilai-nilai kedaulatan dan kemandirian pangan,” ungkap Slamet dalam interupsi Rapat Paripurna DPR RI ke-16 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2023-2024 yang dilaksanakan di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (14/05/2024).

Tambahnya, pengelolaan pertanian saat ini semakin tidak jelas arah dan tujuannya. Hal ini tidak sesuai dengan Nawacita yang dijanjikan Presiden Jokowi pada kampanyenya di tahun 2014. Termasuk dengan rencana kerja sama Indonesia dan Cina dalam pengembangan proyek ketahanan pangan nasional di Kawasan food estate di Kalimantan. Menurutnya, rencana ini mendiskriminasi peneliti dan perguruan tinggi pertanian di Indonesia. Ia juga khawatir dengan adanya kemungkinan impor petani suatu hari nanti.

“Menurut kami rencana ini merupakan bentuk diskriminasi terhadap peneliti dan perguruan tinggi pertanian yang hampir tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu dugaan kami, kegiatan tersebut dapat menjadikan jalan eksodus Petani Tiongkok berupa impor petani seperti yang kita lihat saat ini terjadi di sektor pertambangan. Jika ini terjadi maka akan membuktikan prediksi kami sebelumnya bahwa suatu saat nanti yang diimpor bukan lagi komoditas pertaniannya saja melainkan petani pun akan diimpor,” pungkas Politisi Fraksi PKS itu.

Baca Selengkapnya

BERITA

Polemik Pembatalan SK 500 Bidan PPPK Lulusan D4 Harus Segera Diselesaikan

Oleh

Fakta News
Polemik Pembatalan SK 500 Bidan PPPK Lulusan D4 Harus Segera Diselesaikan
Anggota Komisi IX DPR RI Dian Istiqomah, saat memberikan interupsi dalam Rapat Paripurna DPR RI di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (14/5/2023). Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Dian Istiqomah mendorong DPR untuk ikut andil dalam penyelesaian polemik pembatalan Nomor Induk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja bagi bidan pendidik atau bidan lulusan D4 di sejumlah daerah. Hal tersebut disampaikannya saat memberikan interupsi dalam Rapat Paripurna DPR RI Masa Persidangan V, di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (14/5/2023).

“Saya memohon kepada ketua DPR RI untuk mendorong dengan segera SK PPPK dan NIP semua pelamar bidan pendidik yang dinyatakan sudah lulus PPPK tahun 2023 yang dibatalkan oleh BKN. Lebih dari 500 orang bidan seluruh indonesia yang menuntut hak mereka. Bahkan ada yang sudah bekerja selama seminggu kemudian SK nya ditarik lagi dan secara otomatis ditarik lagi dari pekerjaan mereka,” tutur Anggota Fraksi PAN tersebut.

Dian menilai polemik yang terjadi terhadap ratusan tenaga kebidanan ini sungguhlah miris. Disampaikannya, bidan merupakan salah satu garda terdepan percepatan penurunan stunting di tanah air. Bidan terjun langsung ke masyarakat untuk mengedukasi dan mensosialisasikan pencegahan stunting termasuk memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan balita.

“Program penurunan stunting di Indonesia diwujudkan dengan intervensi spesifik dan sensitif seperti pemantauan tumbuh kembang balita di Posyandu, imunisasi, pemberian vitamin A dan program makanan tambahan untuk anak maupun ibu hamil dan ini merupakan kerja dari bidan yang bertugas di seluruh indonesia. Mereka yang terjun langsung ke masyarakat,” kata politisi yang pernah berkarir sebagai tenaga kesehatan ini.

Terkait dengan polemik ini, Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (IBI) selaku organisasi profesi kebidanan di Indonesia telah melayangkan surat kepada Direktur Pembina dan Pengawasan pada Dirjen Tenaga kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pada surat tertanggal 23 Oktober 2023 tersebut PP IBI memperjuangkan status Bidan Ahli lulusan D4 Bidan Pendidik.

“Mari kita selamatkan generasi emas Indonesia dengan mencegah stunting dan menyelamatkan hak bidan seluruh indonesia,” tutup Dian.

Polemik ini dilatari dengan Bidan lulusan D4 atau Bidan Pendidik yang dinyatakan gugur pada tahap akhir proses seleksi tenaga kesehatan PPPK oleh BKN RI karena adanya Surat Edaran dari Kemenkes RI terkait kualifikasi D4 Bidan Pendidik yg dinilai tidak memenuhi kriteria. Padahal dalam ketentuan awal sebelum proses seleksi dilakukan, bidan lulusan D4 Pendidik terhitung memenuhi kriteria untuk melanjutkan proses seleksi dan diangkat menjadi tenaga kesehatan PPPK dengan jabatan fungsional Bidan Ahli.

Baca Selengkapnya