Connect with us
Musik

Ngayogjazz 2017: Keceriaan dan Kesederhanaan dalam Gempita Jazz

foto: Tass

 

Penampilan Bambang Indrianto-Gambang Suling Feat Bianglala Voices kali ini terasa istimewa karena tribute to Ki Narto Sabdo, musisi Jawa dan dalang kondang (1925-1985). Bambang Indrianto adalah pemain bas yang muncul sejak pertengahan 1980an bersama Dwiki Dharmawan. Sementara Bianglala Voices adalah kelompok vokal yang antara lain beranggotakan Tanti Hudoro, Ritmanto Saleh, Wina Prihatin, Esther Sinulingga dan Freddy Lengkong. Bianglala Voices muncul perdana melalui ajang Cipta Pesona Bintang RCTI beberapa tahun lalu. Minggu (19/11) mereka meluncurkan album SATU di Sangkring Art Space, Nitiprayan Bantul Yogyakarta, yang juga dibidani Bambang Indrianto.

Kolaborasi Bambang Indrianto dan Bianglala Voices membawakan lagu-lagu abadi karya Ki Narto Sabdo sungguh apik. Lagu Praon atau yang dikenal baik publik sebagai “Perahu Layar” dibawakan dengan irama jazz yang kental. Vokal saut-sautan dari personil Bianglala Voices seakan membuat lagu abadi itu menjadi lebih kekinian. Lagu Swara Suling, yang juga sudah akbab di telinga masyarakat juga kedengaran kian ngejazz. Cabikan bass dan letupan saksofon Bambang Indrianto dan rekannya membuat lagu yang sering dinyanyikan kelompok vokal siswa sekolah itu menjadi Swara Suling zaman now.

Bambang Indrianto feat Bianglala Voices adalah salah satu penampil dalam Ngayogjazz 2017 yang kali ini diadakan di Dusun Kledokan, Desa Selomartani, Kalasan, Sleman, pada Sabtu, 18 November 2017. Dusun Kledokan malam itu disulap menjadi perkampungan jazz bernuansa nasional bahkan internasional. Tak hanya ada lima panggung, tetapi juga ada warung kopi, jajanan pasar, souvenir, dan warung milik warga lainnya.

Perhelatan festival jazz berbalut pesta rakyat Ngayogjazz kembali digelar tahun ini. Kali ini menginjak tahun k3-11, dengan mengusung tema “Wani Ngejazz Luhur Wekasane”. Aslinya, “Wani Ngalah Luhur Wekasane” yang bermakna siapa yang berani mengalah akan mendapat kemuliaan. Ngayogjazz berusaha menyentil mereka yang saat ini selalu menonjolkan ego-nya, ingin menang sendiri, dan menghalalkan segala cara demi mencapai keuntungan dan tujuan pribadi maupun kelompok tertentu.

Wani gejazz luhur wekasane adalah  sebuah kiasan siapa yang berani mengapresiasi jazz di Ngayogjazz, akan mendapat kemuliaan. Jadi siapa pun yang mau memberikan kontribusi dan apresiasinya terhadap jazz, baik penyelenggara, warga dusun Kledokan, musisi, maupun penonton akan mendapat kemuliaan.

Selain Bambang Indrianto feat Bianglala Voices, juga tampil Endah N Rhesa membawakan lagu yang diciptakan untuk anak Munir, aktivis Hak Asasi Manusia yang meninggal diracun. Endah mengatakan, dirinya terinspirasi dari tulisan Catatan Pinggir Goenawan Mohammad di majalah Tempo. Duo istri suami yang terbentuk dari gitar akustik, bas dan vokal ini membawakan beberapa lagu termasuk lagu soundtrack film Ahirah, kisah hidup ibunda Jusuf Kalla. Penampilan duo yang mendapat tepuk tangan paling meriah adalah saat mereka membawakan lagu, kata Endah, “Ini hanya bisa dilakukan suami istri.” Mereka hanya memakai satu gitar namun tangan-tangan dan tubuh mereka berkolaborasi sangat mesra hingga menghasilkan musik yang indah. Sungguh kerjasama baik itu tak hanya di rumah tapi di atas panggung bahkan dengan satu gitar.

ngayogjazz3

foto: Tass

Sepanjang  jam 10.00 sampai 22.00 masyarakat dimanja dengan penampilan puluhan musisi jazz nasional dan mancanegara. Mereka tampil di lima panggung yang namanya kali ini mengandung unsur perjuangan, Dusun Kledokan pada masa perjuangan kemerdekaan adalah medan pertempuran antara kaum republikan dan tentara Belanda. Kelima nama panggung itu adalah Panggung Doorrstoot, Panggung Gerilya, Panggung Markas, Panggung Serbu, dan Panggung Merdeka. Panggung Merdeka adalah panggung utama, karena lebih besar dan dipilih dibuat di lapangan sepakbola.

Para penampil pada Ngayogjazz kali ini antara lain Jeffrey Tahalele & Friends, Bintang Indrianto-Gambang Suling Feat Bianglala Voices, Remi Panossian Trio, Sri Hanuraga Trio Feat Dira Sugandi, Nonaria Feat Boita, Gugun Blues Shelter, Everyday, Hariono’s Project, Tricotado, Jatiraga, Alanglang, Bianglala Voices, Rubah di Selatan, Tashoora, Justone, Brightsize Trio, dan Rully Shabara, serta penampil dari komunitas jazz dari beberapa kota di Indonesia. Tahun ini tak ada penampilan Tri Utami, Syaharani dan Orkes Sinten Remen yang digawangi Djadug Ferianto, yang tak lain adalah sing mbaurekso Ngayogjazz.

Jeffrey Tahalele & Friends terdiri dari Jeffrey Tahalele, Arief Setiadi dan Oele Pattisellano. Jeffrey selama ini sering tampil bareng dengan maestro jazz Indonesia seperti Bubi Chen, Jack Lesmana, dan Didi Chia. Oele yang tahun ini merupakan keikutsertaan kedua di Ngayogjazz, saat remaja berguru kepada Jack Lesmana, dan meyakini bahwa jazz adalah jalan hidupnya. Ia bersama rekan-rekannya mendirikan Yayasan Jazz Indonesia.

Dari mancanegara ada Remi Panossian Trio. Kelompok ini datang dari Perancis,Dedengkot trio ini, Remi Panossian, sudah mulai bermain piano sejak umur 7 tahun. Remi mulai tertarik dengan jazz ketika ia menghadiri konser pianis legendaris Perancis, Michel Petrucciani. Remi mulai berpetualang dengan trionya pada akhir 2009 bersama Maxime Delporte (bass) dan Frederic Petitprez (drum). Kepiawaian mereka membawa trio ini tampil di berbagai festival jazz internasional seperti Ottawa Jazz Festival, Montreal Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, London Sunfest, Enjoy Jazz Festival di Jerman dan lain-lain.

Ngayogjazz adalah pesta jazz yang ndeso. Sebuah berkah bagi desa yang terpilih menjadi penyelenggara. Berkah kali ini jatuh untuk Dusun Kledokan, Desa Selomartani. Warga akan mendapat berkah parkir ribuan motor dan mobil, motor Rp 5,000 dan Mobil Rp 10.000. Tak hanya itu, warga juga membuaka puluhan warung dadakan seperti warung kopi, warung makan, souvenir, buah-buahan lokal, dan lain-lain. Para pemuda setempat juga direkrut sebagai panitia lokal. Sungguh jazz yang migunani warga desa.

Wani nyumbang luhur wekasane. Penyelenggara bekerja sama dengan Komunitas Jendela membuat sebuah gerakan sosial dengan mengumpulkan buku tulis kosong pada pelaksanaan Ngayogjazz 2017. Buku tulis yang terkumpul akan disumbangkan kepada pelajar tak mampu di seluruh pelosok negeri. Di area Pasar Jazz disediakan drop box untuk mengumpulkan buku. Ini seperti tiket untuk pertunjukan tahunan ini.

Penulis: Tri Agus S. Siswowiharjo

 

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat

Oleh

Fakta News
Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat
Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024). Foto: DPR RI

Badung – Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman berharap BUMN Pariwisata dan Aviasi mampu hasilkan keuntungan bagi negara. Sebab, BUMN tersebut telah memperoleh suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang nilainya cukup besar.

“Komisi VI sudah mendukung upaya peningkatan kinerja BUMN Pariwisata dan Aviasi antara lain melalui persetujuan PMN. Sudah seharusnya ada perbaikan fasilitas dan layanan yang mereka hadirkan setelah memperoleh suntikan dana pemerintah melalui PMN agar bisa menghasilkan keuntungan untuk negara,” jelas Mahfudz di sela-sela kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024).

Politisi PKS ini mengimbuhkan BUMN Pariwisata sudah semestinya berorientasi profit (mengejar keuntungan) agar mampu berkontribusi pada pemasukan negara. Negara seperti Jepang, Malaysia saat ini sangat serius mengelola industri pariwisatanya. Bagaimana Jepang berusaha memanjakan para wisatawan yang berkunjung ke negaranya agar tiap tahun semakin bertambah.

“Malaysia juga melakukan semacam rekayasa engineering, misalnya sekolah di sana lebih murah, biaya berobat general check up di sana juga lebih murah sehingga orang tertarik ke sana. Kalau orang sudah ke sana walau tujuannya berobat, sekolah itu kan nantinya butuh menginap, belanja dan akan meningkatkan penerimaan devisa negara tersebut,” tukasnya.

Legislator asal Dapil Jawa Barat VI meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok ini menilai bahwa BUMN Pariwisata dan Aviasi perlu melakukan upaya dan terobosan yang luar biasa dan menarik, apalagi Bali sudah menjadi tujuan wisata utama masyarakat dunia. Tinggal variabel masalahnya yang perlu diperhatikan misalnya infrastruktur, daya dukung ekosistem pariwisata harus dikelola dengan baik.

“Seperti di Bali ini kurang fasilitas kendaraan umum, apakah ini bagian dari produk kebijakan daerah. Betapapun itu kendaraan umum menurut saya diperlukan untuk masyarakat Bali termasuk wisatawan juga,” katanya.

Masalah lainnya, menumpuknya wisatawan di Bali seharusnya bisa diarahkan ke Nusa Tenggara Barat, ada Lombok, Senggigi, dimana daya dukung kultural dan kebijakan pemerintah daerahnya perlu ada paradigma baru di sana. Perlu juga edukasi kepada masyarakat agar dapat ramah dengan wisatawan yang datang dari berbagai mancanegara.

“Paket wisata yang menawarkan destinasi alternatif selain Bali menurut saya sangat baik dan perlu dilakukan agar wisatawan mancanegara mengenal lebih banyak daerah di Indonesia. Sama halnya saat kita keluar negeri juga ditawarkan paket kunjungan ke berbagai destinasi,” tutupnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Oleh

Fakta News
BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali
Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali. Akses pekerjaan dan ekonomi harus dibuka secara luas.

Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah menyampaikan hal ini usai mengikuti pertemuan dengan para direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH tersebut, Senin (22/4). “Pelibatan masyarakat harus optimal. Masyarakat jangan sebagai bagian dari korban atau tikus mati di lumbung padi. Jangan sampai Bali go international tapi masyarakatnya secara ekonomi semakin menurun,” ucapnya.

Seperti diketahui, PT. Pelindo sedang membangun BMTH di Benoa, di atas areal ratusan hektar. Selain tempat bersandar kapal-kapal besar, kelak BMTH juga menjadi destinasi wisata, pusat perbelanjaan, konser musik, gerai UMKM, dan lain-lain. Semua fasilitas untuk para wisatawan yang datang dibangun, seperti kesehatan, keamanan, dan kebutuhan ekonomi lainnya.

Erma, sapaan akrab Siti Mukaromah berharap, pembangunan BMTH yang masif tidak meninggalkan masyarakat lokal. Akses pekerjaan jangan hanya diberikan kepada para pendatang atau orang asing. Masyarakat Bali harus dipastikan bisa ikut menikmati proyek strategis nasional itu.

“Jangan sampai orang Bali menjadi pengangguran ketika orang luar atau asing mendapatkan pekerjaan. Kita berharap, ketika membangun sebuah koneksi wisata dan pelabuhan harus betul-betul dipastikan masyarakat bisa menikmati,” seru Politisi PKB ini.

Baca Selengkapnya