Connect with us
Anggito Abimanyu

Musikus Andal Pengurus Haji dan Umrah

Anggito AbimanyuFoto: Anditya Eka

Ia dikenal sebagai Direktur Jenderal Haji dan Umroh di Kementerian Agama Republik Indonesia sejak 2012. Sempat juga menjabat sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Namun belakangan kabarnya telah ditinggalkan. Pria ini bahkan sempat disebut akan menduduki jabatan sebagai Wakil Menteri Keuangan. Namun tidak jadi.

Ya, sosok itu adalah Anggito Abimanyu. Saat tulisan ini dibuat, ia menjabat sebagai Plt Ketua Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Beberapa kali dirinya memang terlihat kerap mendampingi Menteri Agama Lukman Hakim, terutama saat penipuan agen umrah dan haji marak terjadi akhir-akhir ini.

Ada cerita menarik di balik perjuangan dirinya mengurusi persoalan umrah. Tepatnya saat dikabarkan batal menjadi Wakil Menteri Keuangan, ia memutuskan kembali menjadi pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Yogyakarta.

Sayang, reputasinya tercoreng dengan adanya dugaan plagiarisme. Tepatnya pada 17 Februari 2014, Anggito pun mengajukan surat permohonan pengunduran diri sebagai pengajar dari FEB UGM. Surat tersebut kabarnya menyusul adanya pemberitaan yang menyatakan bahwa Anggito Abimanyu melakukan praktik plagiat dalam karya tulisnya.

Dugaan tersebut muncul di muka publik saat opininya di Harian KOMPAS, terbitan 10 Februari 2014 berjudul “Gagasan Asuransi Bencana”, disebut karya plagiat. Berawal dari pengungkapan sebuah akun Kompasiana tanpa nama, menyebutkan bahwa artikel Anggito memiliki banyak kesamaan dengan karya tulis milik Hotbonar Sinaga dan Munawar Kasman yang sudah terbit lebih dulu pada 21 Juli 2006.

Spontan saja postingan itu menuai banyak komentar, diskusi, dan perdebatan. Apalagi hal itu menyinggung nama baik mantan komisaris Bank Internasional.

Namun hal tersebut lantas diproses oleh Dewan Etik bentukan Rektor UGM, Pratikno. UGM pun menerima surat pengunduran diri Anggito sejak bulan Januari 2014. Rektor UGM Pratikno saat itu lalu meneruskan surat pengunduran diri dan surat persetujuan dari universitas ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ternyata Anggito tak hanya menyerahkan surat pengunduran diri. Ia juga menyerahkan berkas mengenai kajian asuransi bencana yang telah dilakukannya sejak tahun 2005 pada tim kode etik. Anggito pun menyerahkan berkas-berkas hasil kajiannya untuk membantu UGM melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus dugaan plagiasi yang dituduhkan kepadanya tersebut.

Lalu dalam sebuah jumpa pers yang diselenggarakan UGM, Anggito Abimanyu mengakui adanya kesalahan dalam melakukan pengutipan referensi. Ia salah mengambil dokumen dari komputer pribadi untuk menulis artikel tersebut.

“Telah terjadi kesalahan pengutipan referensi dalam sebuah folder di komputer pribadi saya yang belakangan diketahui merupakan kertas kerja yang ditulis oleh saudara Hotbonar Sinaga dan Munawar Kasan,” aku Anggito. Hal tersebut pun menjadi bagian dari pahit manis hidupnya, sekaligus bisa menjadi pelajaran bagi siapapun.

Meski demikian, Anggito tetaplah sosok yang berprestasi. Siapa sangka bahwa dirinya pernah membuat konser musik sendiri. Malahan ia yang memainkan alat musik berupa saxophone, juga membawakan lagu karya-karyanya sendiri, antara lain From Asia to the world, Journey, Damai Bersamamu, Rentak Rebana, Masyarakat Transportasi Indonesia, Dzikir untuk Merapi, Spirit of Peace, Ksatria Basket, IE, hingga Zapin Amal Nan Budi. Khusus lagu From Asia to the World bahkan menjadi lagu tema untuk Asian Development Bank (ADB).

Pria yang lahir pada 19 Februari 1963 di Bogor, Jawa Barat, itu pun punya ciri khas yang kental. Pilihan aransemen musiknya cenderung etnis. Diketahui pula, dirinya juga membina marching band.

Lewat berbagai kesempatan, Anggito mengaku kerap mendapat ilham dari beberapa materi ESQ Ary Ginanjar dalam membuat lagunya. Sementara untuk ekspresi musiknya sendiri pernah ia gunakan untuk mengungkapkan kasih sayang ke istrinya. Katanya, dukungan kuat dari istrinya, Arma, itu juga yang menjadikan Anggito mampu menciptakan musik etnik sambil bekerja di bidang yang menguras pikiran.

Jangan lupa, Anggito bahkan pernah menjadi bintang iklan merek jamu terkenal di Indonesia. PT Sido Muncul, produk Tolak Angin, pernah memilih dirinya sebagai brand ambassador.

Ya, sebelum tersandung kasus plagiat, Anggito memang sudah dikenal sebagai pejabat Dirjen Penyelenggaraan Haji dan umroh. Ia diangkat pada Juni 2012 oleh Kementerian Agama. Pengangkatannya berdasarkan pada anggapan bahwa Anggito memiliki integritas untuk memperbaiki pengelolaan penyelenggaraan haji dan umroh yang selama ini menjadi sorotan masyarakat.

Terlepas dari itu, selamat ulang tahun, Anggito Abimanyu.

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Hetifah Sjaifudian Apresiasi Kemenangan Timnas Indonesia Bantai Vietnam 3-0

Oleh

Fakta News
Hetifah Sjaifudian Apresiasi Kemenangan Timnas Indonesia Bantai Vietnam 3-0
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. Foto : DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengapresiasi kemenangan gemilang Timnas Indonesia dalam pertandingan tandang melawan Vietnam. Ia mengungkapkan bahwa kemenangan ini menjadi berkah dan kegembiraan di bulan puasa bagi seluruh rakyat Indonesia, serta juga membawa semangat bagi para pemain.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion My Dinh, Vietnam, Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan dengan skor 3-0 dengan gol yang tercipta berasal dari Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, dan Ramadhan Sananta. Para pemain berhasil menunjukkan performa maksimal di tengah keterbatasan waktu persiapan yang sangat singkat.

“Kemenangan yang diracik oleh Pelatih Shin Tae Yong di tengah keterbatasan waktu mempersiapkan Tim yang sangat singkat. Timnas Indonesia bisa menunjukan performa maksimal. Kita menikmati tontonan apik yang menghibur, dengan level permainan yang berbeda dari permainan sebelumnya,” kata Hetifah Sjaifudian melalui keterangan resmi yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Rabu (27/03/2024).

Lebih lanjut, kata Hetifah, juga mengingatkan tentang kejayaan Timnas Indonesia di masa lalu. Hal ini mengingat pada Piala Dunia 1986, saat itu Indonesia hampir berhasil lolos ke Meksiko sebelum dikalahkan oleh Korea Selatan.

“Tentunya kita sangat bersyukur dengan situasi ini. Berarti semakin dekat pada tujuan akhir untuk lolos fase grup, seperti yang pernah dicapai oleh Timnas Indonesia ketika diracik oleh Pelatih Sinyo Aliandoe dengan pemain di antaranya Kapten Team Hery Kiswanto pada PPD 1986,” ujarnya.

Meskipun bertanding di kandang lawan yang dikenal angker, Politisi Partai Golkar itu menilai bahwa Timnas Indonesia mampu tampil dengan percaya diri yang tinggi. Tak hanya itu, para pemain berhasil menunjukkan permainan yang berbeda dan menghibur, serta mampu mengatasi tekanan dari suporter lawan.

“Tentunya dengan kerendahan hati, bertanding di kandang macan Stadion My Dinh Vietnam yang dikenal angker, ternyata Timnas Indonesia tampil sangat percaya diri. Semoga level permainan ini terus bertahan sampai fase grup berakhir dan kita bisa lolos ke tahap berikutnya,” ucapnya.

Dengan demikian, Legislator Dapil Kalimantan Timur berharap melalui kemenangan ini, tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Timnas Indonesia, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Baginya, melalui prestasi gemilang ini dapat terus membangkitkan kebanggaan dan semangat nasionalisme di tengah masyarakat.

“Jalan masih terjal jangan berpuas diri, kita semua doakan selalu hasil terbaik buat Timnas kita. Kita selalu berikan dukungan terbaik untuk Timnas kita. IsnyaAllah pride (harga diri) Bangsa Indonesia selalu terjaga. Bravo sepakbola Indonesia,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Komisi XI: Pelaporan Dugaan Korupsi LPEI ke Kejaksaan Beri Efek Jera

Oleh

Fakta News
Komisi XI: Pelaporan Dugaan Korupsi LPEI ke Kejaksaan Beri Efek Jera
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi. Foto : DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi menilai pelaporan yang dilakukan Menteri Keuangan terkait kasus dugaan korupsi di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) merupakan langkah yang tepat. Menurutnya, langkah ini untuk memberikan efek jera bagi praktik patgulipat di LPEI yang seolah terus terulang.

“Kami menilai langkah Menteri Keuangan, Sri Mulyani menunjukkan keseriusan pemerintah agar proses pembiayaan ekspor benar-benar bisa meningkatkan volume ekspor Indonesia, bukan sekadar praktek hengky pengky antara oknum pejabat LPEI dan pihak ketiga sehingga memicu fraud yang merugikan keuangan negara,” ujar Fathan dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Pada Senin (18/3/2024) lalu Sri Mulyani bertandang ke Kejaksaan Agung untuk melaporkan temuan tim Kemenkeu terkait indikasi adanya fraud dalam kredit yang dikucurkan oleh LPEI. Sejumlah debitur diduga melakukan tindak pidana korupsi yang diduga menyebabkan kerugian negara hingga Rp2,5 triliun. Ada empat perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Keempat perusahaan tersebut bergerak dalam usaha sawit, nikel, batu bara, dan perkapalan.

Fathan mengungkapkan dugaan korupsi di LPEI dengan berbagai modus ibarat kaset rusak yang terus berulang. Politisi Fraksi PKB ini menyebut pada 2022 Kejagung pernah menetapkan tersangka kasus dugaan korupsi pembiayaan ekspor nasional oleh LPEI selama periode 2013-2019. Saat itu kerugian negara diperkirakan mencapai Rp2,6 triliun yang berasal dari kredit macet ke delapan grup usaha yang terdiri dari 27 perusahaan.

“BPK juga pernah melakukan pemeriksaan investigatif terkait kasus dugaan korupsi LPEI dan menemukan kerugian negara hingga puluhan miliar,” tambahnya.

Lebih lanjut, Fathan menyampaikan di antara modus yang paling sering terjadi adalah LPEI tidak menerapkan prinsip tata kelola yang baik saat mengucurkan kredit kepada calon debitur. LPEI seolah gampangan dalam menyalurkan kredit kepada pihak ketiga dan akibatnya terjadi kredit macet yang merugikan LPEI dan keuangan negara.

“Saat ditelusuri lebih dalam ternyata ada hengky pengky antara oknum LPEI dengan pengusaha atau eksportir sehingga penyaluran kredit tidak memenuhi unsur prudent,” ungkapnya.

Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan negara (BAKN) DPR RI ini pun mendukung upaya “bersih-bersih” sehingga LPEI kembali kepada khittah-nya. Menurutnya pembentukan LPEI awalnya untuk menciptakan ekosistem baik terhadap kegiatan ekspor produk-produk unggulan dalam negeri. Dengan LPEI, eksportir akan dibantu dari segi pembiayaan, penjaminan, dan asuransi.

“Namun faktanya seringkali proses penyaluran pembiayaan ini dilakukan secara serampangan bahkan minim pengawasan saat kredit telah dikucurkan. Maka saat ini kami menilai LPEI ini direformasi agar bisa kembali ke tujuan awal bisa mendorong iklim ekspor yang baik bagi produk unggulan Indonesia baik dari sektor UMKM maupun korporasi,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Workshop Kepemimpinan, Sekjen DPR Tekankan Pembinaan Disiplin Interpersonal di Era Parlemen Modern

Oleh

Fakta News
Workshop Kepemimpinan, Sekjen DPR Tekankan Pembinaan Disiplin Interpersonal di Era Parlemen Modern
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar foto bersama usai membuka workshop dengan tema "Pendekatan Kepemimpinan Situasional Dalam Rangka Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Ruang Rapat KK II, Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (27/3/2024). Foto : DPR RI

Jakarta – Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI melalui Bagian Manajemen Kinerja dan Informasi Aparatur Sipil Negara (ASN) dibawah Biro Sumber Daya Manusia Aparatur (SDMA) secara resmi menggelar kegiatan workshop dengan tema “Pendekatan Kepemimpinan Situasional Dalam Rangka Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS)” di Ruang Rapat KK II, Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Dalam acara yang dihadiri segenap Pejabat JPT Madya, JPT Pratama, Administrator dan Pengawas itu, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menyatakan disiplin merupakan pondasi utama dalam menjaga produktivitas sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021. Indra menekankan disiplin tidak hanya soal penjatuhan hukuman tapi juga pembinaan disiplin secara interpersonal.

“Kewenangan pemimpin dalam penegakan disiplin dimulai dari pemeriksaan hingga penjatuhan hukuman disiplin. Namun tidak semua pemimpin atau pejabat berwenang mampu melaksanakan penegakan disiplin dengan baik dan benar, karena penegakan disiplin bukan hanya terkait hukum pelanggaran disiplin tetapi juga pembinaan disiplin secara interpersonal,” ujar Indra saat pidato pembukaan.

Terlebih, di lingkup kerja yang kompleks serta dinamis seperti halnya di Setjen DPR RI, memerlukan adanya pembinaan disiplin secara khusus di tengah gagasan menuju Parlemen Modern dengan Work From Anywhere (WFA) yang mulai dikenal sejak era pandemi Covid.

Terkait hal itu, Indra mengungkapkan Setjen DPR RI menghadirkan solusi adanya berbagai gagasan perkantoran modern yang sedang terus dibangun di Kompleks Parlemen dalam mengakomodir WFA. Diantaranya mulai dari Kantin Demokrasi dengan fasilitas Wi-Fi hingga kedepannya konsep Ecopark di kawasan Taman Jantung Sehat yang desainnya kini masih dalam tahap menunggu finalisasi.

Kesemuanya itu, ungkap Indra, dalam mewujudkan PNS di lingkungan Setjen DPR RI yang berintegritas bermoral, profesional akuntabel sehingga dapat mendorong PNS untuk lebih produktif untuk menunjang karirnya di era Parlemen Modern yang akan akan terus diwujudkan kedepannya.

Dengan demikian, diharapkan skor indeks Survei Penilaian Integritas (SPI) Setjen DPR RI kedepannya dapat semakin meningkat secara  maksimal. Apalagi, ungkap Indra, SPI nantinya juga berkaitan dengan secara keseluruhan Reformasi Birokrasi (RB) yang akan terus dievaluasi setiap tahunnya.

Turut hadir segenap pejabat tinggi Setjen DPR RI antara lain Deputi Bidang Administrasi Sumariyandono, Pelaksana Harian (Plh) Inspektur Utama Furcony Putri Syakura dan Kepala Biro SDMA Asep Ahmad Saefuloh. Hadir pula narasumber dari Direktur Perundang-Undangan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Julia Leli Kurniati dan Analis Hukum Ahli Madya BKN Muhammad Syafiq.

Baca Selengkapnya