Muktamar NU ke-43, Presiden Jokowi Apresiasi Dukungan NU Dalam Penanganan Pandemi COVID-19
Lampung Tengah – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Nahdlatul Ulama (NU) dalam upaya penanganan pandemi COVID-19 di tanah air.
Hal tersebut disampaikan Kepala Negara saat secara resmi membuka Muktamar ke-34 NU Tahun 2021 yang digelar di Pondok Pesantren Darussa’adah, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Rabu (22/12/2021) pagi.
“Atas nama pemerintah, atas nama masyarakat, atas nama negara, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Nahdlatul Ulama yang telah membantu pemerintah dalam menenangkan umat, menenangkan masyarakat dalam masa pandemi ini,” ujar Presiden.
NU juga berperan dalam mengajak masyarakat untuk menaati protokol kesehatan dan berbondong-bondong mengikuti program vaksinasi COVID-19.
“Ini saya rasakan betul betapa ajakan para kiai, ajakan para ulama, betul-betul berdampak pada meningkatnya keinginan masyarakat untuk ikut vaksinasi,” imbuhnya.
Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa dukungan NU turut memengaruhi menurunnya tingkat kasus COVID-19 di tanah air. Setelah pada bulan Juli lalu kasus konfirmasi harian COVID-19 mencapai puncak di angka 56 ribu saat ini kasus harian berada di angka 216.
“Alhamdulillah berkat dukungan dari NU, kemarin kasusnya alhamdulillah, alhamdulillah hanya 216 kasus per hari di seluruh tanah air. Kalau kita memiliki 514 kabupaten/kota kasusnya hanya 216, artinya di setiap kota dan kabupaten itu hanya ada setengah kasus,” ujarnya.
Sementara itu, tingkat vaksinasi di Indonesia juga terus meningkat. Saat telah disuntikkan 263 juta dosis vaksin kepada masyarakat dan 1 juta vaksin kepada anak-anak usia 6-11 tahun.
“Alhamdulillah kita sudah mencapai 263 juta, dosis pertama 73,9 persen, dosis kedua 51,8 persen. Kita harapkan segera bisa mencapai 70 persen untuk mengejar agar COVID-19 ini tidak menyebar ke mana-mana lagi. Juga hari ini telah disuntikkan kepada anak-anak 6–11 tahun sudah 1 juta, ini juga kecepatannya sangat bagus sekali alhamdulillah,” kata Presiden.
Meskipun demikian, Kepala Negara mengingatkan kepada semua pihak untuk tetap waspada dan hati-hati, terlebih dengan kemunculan varian Omicron yang telah menyebar di dunia dan juga telah masuk ke Indonesia.
“Telah ada 83 ribu kasus (varian Omicron) di dunia, dan ke negara kita Indonesia juga telah masuk. Sehingga sekali lagi, saya sangat mengapresiasi protokol kesehatan didampingi Satgas dalam Muktamar ini dan insyaallah kita semuanya kembali ke daerah masing-masing dalam keadaan sehat,” tandasnya.
Muktamar NU ke-34 mengusung tema “Satu abad NU: Kemandirian dalam Berkhidmat untuk Peradaban Dunia” dan dilaksanakan secara hybrid dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Selain dilaksanakan di Ponpes Darus’aadah, Muktamar ini juga digelar di sejumlah tempat lainnya, yaitu Universitas Lampung, Universitas Islam Negeri Raden Inten, dan Universitas Malahayati. Acara ini berlangsung selama dua hari, yaitu dari 22 sampai 23 Desember 2021.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta Ibu Wury Ma’ruf Amin, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Rais ‘Am PBNU Miftachul Akhyar, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi beserta Ibu Riana Sari Arinal, dan Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.