Connect with us
Seni

Mengintip Karya Seniman Indonesia yang Memukau Publik Eropa

Bale Bambu karya Eko PrawotoFoto: Tom Van Ghent

Brussel – Pameran Seni Rupa Kontemporer Indonesia “LALU, KINI [Budaya Bendawi]” atau “PAST, PRESENT [Material Culture]” di Brussels dan Antwerp, Belgia, dalam rangka Europalia Arts Festival Indonesia, kian menarik perhatian publik setempat. Sejak resmi dibuka pada 17 September 2017, karya-karya dua perupa Tanah Air yang diboyong bersama Galeri Nasional dan Dirjen Budaya Kemendikbud mendapat apresiasi tinggi dari kalangan pecinta seni Eropa.

Kedua seniman adalah Faisal Habibi (Bandung) dan Eko Prawoto (Yogyakarta). Faisal Habibi memamerkan “Gunungan” yang sudah dipamerkan sejak 17 September 2017 dan akan bertahan hingga 21 Januari 2018 di Festival Centre Gedung Dynasty, Brussels. Lalu Eko Prawoto memamerkan karya berjudul “Bale Kambang” yang diletakkan di area outdoor Bonaparte Dock dan Museum aan de Stroom (MAS), Antwerp, Belgia.

Foto: Tom Van Ghent

Foto: Tom Van Ghent

Pada karya Bale Kambang, Eko yang berprofesi sebagai arsitek dan perupa, mengembangkan karya-karya dengan material bambu. Filosofi Bale Kambang ini dibuat menjadi semacam tempat peristirahatan dalam tradisi kerajaan di masa lalu. Bambu sendiri merupakan material alam yang khususnya dipakai masyarakat di Asia untuk pelbagai keperluan hidup, mulai dari peralatan dapur, rumah, kesenian, dan lain sebagainya.

Zaman sekarang, di saat perhatian mulai terpusat pada lingkungan dan keberlangsungan bumi yang lebih baik, bambu pun mulai dipikirkan kembali sebagai material alternatif di dunia modern. Berangkat dari situlah, Eko di pameran ini mengembangkan karya interaktif, di mana masyarakat Eropa yang jauh dari material bambu dapat merasakan dan melihat dari dekat, serta bermain dengan material bambu yang ramah lingkungan.

Foto: Tom Van Ghent

Foto: Tom Van Ghent

Bale Kambang semula dijadwalkan dipamerkan mulai 28 Oktober 2017 hingga 21 Januari 2018. Namun jadwal tersebut berubah sehingga baru dapat diakses publik pada 31 Oktober 2017, ditandai dengan acara peresmian yang dipimpin langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Belgia H.E. Yuri Octavian Thamrin. Dalam acara peresmian tersebut, hadir pula Direktur Museum aan de Stroom (MAS) Marieke van Bommel, Artistic Director Europalia International Dirk Vermaelen, Kepala Galeri Nasional Indonesia Tubagus ‘Andre’ Sukmana, dan Direktur Sejarah Triana Wulandari mewakili Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Seperti terlihat di foto di atas, rancangan Bale Kambang menggunakan material bambu yang dirakit sedemikian rupa sehingga menyerupai anyaman jembatan bambu disertai dengan atap yang juga disusun dari rakitan bambu. Karyanya terlihat seperti mengambang di atas air, namun konstruksinya kokoh sehingga pengunjung dapat mengakses langsung dengan memijak di atas rakitan bambu-bambu.

Pengerjaan Bale Kambang sudah dimulai sejak 19 Oktober 2017. Tim display yang dibawa dari Indonesia memulai pengerjaan dengan merakit bagian-bagian bentuk Bale Kambang. Proses merakit ini dikerjakan di darat. Selang seminggu, bagian-bagiannya mulai disatukan sehingga menjadi bentuk utuh sesuai dengan rancangan bentuk keseluruhan Bale Kambang.

Proses ini dikerjakan langsung di atas air Bonaparte Dock. Namun sebelum proses penyatuan selesai, pihak Antwerp Port Authority melihat cara pengerjaan di atas air tersebut terlalu berisiko, sehingga display dihentikan selama satu hari. Menanggapi hal tersebut, pihak Galeri Nasional Indonesia mengupayakan negosiasi dengan pihak Antwerp Port Authority. Hingga akhirnya disepakati display karya Bale Kambang dapat dilanjutkan pada 27 Oktober 2017 dengan cara pengerjaan dilakukan dari atas perahu, dengan menggunakan crane untuk mengangkat material bambu.

Foto: Tom Van Ghent

Foto: Tom Van Ghent

Courtesy of Tom Van Ghent (2)

Pembuatan menggunakan bantuan crane

Tim display juga dilengkapi dengan safety equipment yang disediakan oleh panitia Europalia melalui pihak MAS. Selain itu, dalam kesepakatan tersebut pihak Antwerp Port Authority juga tidak mengizinkan pengunjung mengakses langsung bambu-bambu pada karya Bale Kambang selama dipamerkan, dengan alasan keamanan.

Meskipun berubah dari rencana semula, namun dituturkan Kepala Galeri Nasional Indonesia Tubagus ‘Andre’ Sukmana, karya Eko Prawoto itu akhirnya murni menjadi karya seni instalasi bambu yang semata-mata hanya untuk kepentingan artistik, namun tetap mampu memukau para pengunjung.

“Material bambu memang belum banyak dikenal dan dieksplorasi di Eropa. Karena itu, Bale Kambang menjadi objek visual yang memiliki daya tarik tersendiri. Selain itu, karya Bale Kambang yang disusun dari rakitan bambu-bambu dengan pola bentuk yang unik dan artistik menjadi suguhan segar yang tidak biasa bagi publik Eropa, khususnya masyarakat Kota Antwerpen, Belgia,” pungkas Andre.

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Wacana Kenaikan Tarif KRL Ancam Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Oleh

Fakta News
Wacana Kenaikan Tarif KRL Ancam Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Anggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat. Foto: DPR RI

Jakarta – Wacana kenaikan tarif Commuter Line oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menempatkan masyarakat Jabodetabek pada tantangan baru yang mengancam kesejahteraan ekonomi mereka. Hal tersebut pun lantas menuai sorotan dari Anggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat.

“Kenaikan tarif KRL Jabodetabek akan memberikan dampak yang signifikan. Terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR). Kenaikan tarif bisa memperberat beban ekonomi mereka. Dan Ini juga dapat mengakibatkan kesenjangan sosial dan ekonomi yang lebih besar,” ujar Toriq dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, Senin (29/4/2024).

Politisi Fraksi PKS tersebut menegaskan bahwa kenaikan tarif tidak sejalan dengan kondisi ekonomi masyarakat, terutama masa pasca pandemi dan ketidakpastian ekonomi yang menyertainya. Dalam beberapa bulan terakhir, harga-harga bahan pokok terus melonjak secara dramatis.

“Kami tahu betul paska pandemi masyarakat terpaksa mengalokasikan sebagian besar pendapatan mereka hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kenaikan tarif hanya akan menambah beban ekonomi mereka. Terutama mereka yang bergantung pada angkutan publik ini setiap hari,” tandasnya.

Terkait hal itu, Toriq menegaskan akan berupaya keras menyerukan kepada Kementerian Perhubungan selaku regulator agar mendengarkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Serta, kemudian meninjau kembali rencana kenaikan tarif ini dan mencari solusi yang lebih adil dan berkelanjutan.

“Kami akan terus memantau perkembangan situasi ini. Dan memastikan bahwa keputusan terkait tarif transportasi publik nantinya harus ada partisipasi aktif dari publik dan memperhitungkan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh” tutup Toriq.

Sebagaimana diketahui, PT KAI Commuter (KCI) telah mengusulkan kenaikan tarif KRL Jabodetabek yang belum berubah sejak 2016. Saat ini usulan tersebut masih dibahas Pemerintah. Direktur Operasi dan Pemasaran KCI Broer Rizal mengatakan, pihaknya masih menunggu keputusan Pemerintah untuk menaikkan tarif KRL Jabodetabek.

Pasalnya, ketentuan tarif KRL Jabodetabek merupakan kewenangan Kemenhub selaku regulator. “Itu kebijakan dari Pemerintah ya. Kalau kami hanya eksekutor untuk melaksanakan apa yang menjadi keputusan Pemerintah. Usulan dan pembahasannya sudah dilakukan di Kemenhub,” ujarnya saat konferensi pers Angkutan Lebaran 2024 di Jakarta, Selasa lalu (24/4).

Baca Selengkapnya

BERITA

Sukamta: Kota Yogya Perlu Siapkan Peta Jalan Penanganan Sampah Jangka Panjang

Oleh

Fakta News
Sukamta: Kota Yogya Perlu Siapkan Peta Jalan Penanganan Sampah Jangka Panjang
Anggota DPR RI Sukamta. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota DPR RI dari Dapil Provinsi DIY Sukamta menilai Kota Yogyakarta perlu menyiapkan peta jalan (roadmap) untuk penanganan sampah jangka panjang yang menyangkut peningkatkan kasadaran masyarakat. Edukasi secara terus menerus harus dilakukan baik di sekolah, rumah tangga, dan masyarakat.

Tak hanya itu peraturan yang kuat untuk pengurangan sampah juga sangat dibutuhkan. Sukamta mencontohkan perlunya kebijakan kantong plastik berbayar atau larangan penggunaaan kantong belanja plastik sekali pakai. Adapun jangka pendeknya saat ini bisa dengan optimalisasi penampungan di TPST Piyungan.

“Kalau saya dengar, TPST ini kalau ada alat dan SDM yang memamadai masih bisa dimanfaatkan secara optimal untuk sementara waktu hingga 200-300 ton per hari. Pemkot bisa komunikasikan hal ini dengan Pemda DIY. Rencana optimalisasi 3 TPS 3R di Nitikan, Karangmiri dan Kranon bisa segera direalisasi, meski daya tampung 3 TPS ini masih terbatas,” kata Sukamta sebagaimana keterangan kepada media, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Di sisi lain, Politisi Fraksi PKS ini, menilai di level provinsi, di area perkotaan saat ini masih sering ditemukan sampah di jalan maupun tempat penampungan yang penuh. Menurutnya, Pemerintah perlu memberikan honor kepada para petugas pengambil sampah sebagai salah satu upaya mencegah buang sampah sembarangan.

“Menurut kami perlu ada stimulan atau honor untuk para petugas pengambil sampah rumah tangga, di level RT, RW dan kampung. Ini supaya masyarakat tidak buang sembarangan,” kata Anggota Komisi I DPR RI tersebut.

Sukamta meyakini dengan adanya dana stimulan atau honor tersebut maka para petugas pengambil sampah akan menjalankan tugasnya dengan baik khususnya pengambilan sampah dengan sistem terpilah. “Selama ini warga sudah diminta memilah, akan tetapi (saat) di  (tempat) pembuangan dicampur lagi. Ini perlu jadi perhatian, sehingga perlu ada petugas khusus memilah,” ujarnya.

Sukamta menegaskan dirinya banyak mendapatkan aspirasi dari masyarakat terkait penanganan sampah di Jogja. Hal ini kembali mencuat setelah rencana penutupan TPST secara permanen, sehingga banyak ditemukan sampah di pinggir jalan, salah satunya di perbatasan antara Kota Jogja dengan Bantul atau sebelah utara Gembira Loka.

Baca Selengkapnya

BERITA

Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah

Oleh

Fakta News
Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah
Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk meredam konflik yang ada di Timur Tengah, salah satu caranya melalui jalur diplomasi.

“Pemerintah perlu mengambil pendekatan diplomasi yang kuat dengan mempromosikan perdamaian dan menekankan pentingnya dialog multilateral,” kata Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini dalam keterangan kepada media, di Jakarta, Sabtu (27/4/2024).

Menurut Helmy, konflik tersebut harus diredam lantaran dampaknya sangat berpengaruh ke Indonesia, salah satunya dari segi perekonomian. “Stabilitas perekonomian Indonesia bisa terganggu lantaran terjadi fluktuasi harga minyak dan gangguan dari segi perdagangan,” ujar Politisi Fraksi PKB ini.

Jika kondisi ini dibiarkan, dia meyakini masyarakat akan merasakan dampak langsung lantaran tercekik harga kebutuhan pokok yang melambung. “Dengan memperkuat kerja sama internasional, meningkatkan keamanan domestik, dan memperkuat resiliensi ekonomi, Indonesia dapat mengurangi dampak negatif dari konflik di Timur Tengah,” kata Helmy.

Senada, Anggota Komisi I DPR RI Muhamad Farhan menjelaskan dampak dari konflik di Timur Tengah yang harus diwaspadai Indonesia.

Beberapa di antaranya terhambatnya impor minyak mentah dan bahan pangan dasar seperti beras, kedelai, dan gandum, jika perairan Teluk Persia, Hormuz dan Suez terganggu akibat dampak konflik itu. “Sebab akan mempengaruhi arus masuk kebutuhan pokok, akibatnya harga akan naik dan inflasi tinggi,” kata Farhan.

Maka dari itu, kata dia, Indonesia juga perlu melakukan antisipasi dengan mengeluarkan kebijakan ekonomi guna menghindari harga pangan yang tinggi.

Di tengah agresi Israel ke Jalur Gaza yang terus berlangsung sejak 7 Oktober 2023, kata Farhan, kawasan Timur Tengah semakin memanas akibat eskalasi perseteruan antara Iran dan Israel.

Permusuhan terbaru antara kedua musuh bebuyutan tersebut dipicu serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.

Iran menuding Israel bertanggung jawab atas serangan fatal terhadap fasilitas diplomatiknya yang menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting.

Iran kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan pesawat nirawak ke Israel pada 13 April. Israel mengklaim serangan itu berhasil digagalkan dan hanya menyebabkan kerusakan ringan pada sebuah pangkalan militernya.

Baca Selengkapnya