Majukan Sektor Pertanian, Pupuk Indonesia Resmikan Pencanangan Program Agro Solution
Jember – Peresmian program Agro Solution besutan PT Pupuk Indonesia (Persero) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (5/11/2020) PT Pupuk Indonesia (Persero) meresmikan pencanangan program Agro Solution di seluruh produsen pupuk yang tergabung dalam Pupuk Indonesia Group. Program tersebut siap diimplementasikan di seluruh wilayah di Indonesia dalam rangka memajukan sektor pertanian Indonesia menuju era pertanian modern dan berkelanjutan.
Tak hanya itu, program Agro Solution juga merupakan langkah nyata Pupuk Indonesia untuk mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas pertanian.
Agro Solution diluncurkan secara resmi oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman dalam kegiatan Pencanangan Program Pupuk Indonesia Group dan Panen Agro Solution PT Pupuk Kaltim di Jember, Kamis (5/11/2020). Bakir mengatakan, Agro Solution adalah program pendampingan intensif kepada petani dan budidaya pertanian berkelanjutan yang melibatkan rantai pasok.
“Tujuan Agro Solution adalah membantu meningkatkan produktivitas pertanian. Bila produktivitas meningkat dan dapat dipasarkan dengan harga yang bagus, pendapatan dan kesejahteraan petani akan meningkat,” kata Bakir dalam keterangan tertulis, Kamis (5/11/2020).
Bakir berharap, program tersebut dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk subsidi. Sebab, penerapan Agro Solution memanfaatkan pupuk non subsidi.
“Dengan demikian beban subsidi pemerintah dapat berkurang,” lanjutnya.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan program Agro Solution antara lain adalah mengoordinasikan, memberikan akses permodalan, serta memberikan supervisi dan bimbingan teknis pada para petani sehingga budidaya pertanian dapat berlangsung secara tepat.
Selain itu, Pupuk Indonesia juga membantu penyediaan agroinput yang berkualitas, seperti pupuk, benih dan pestisida. Lalu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini pun akan mendorong optimalisasi pemanfaatan mekanisasi dan digitalisasi pertanian.
“Kami juga berkoordinasi dan bersinergi dengan Pemda. Kemudian yang terpenting, kami akan membantu petani memperoleh akses terhadap offtaker atau pembeli hasil panen. Petani juga mendapat akses terhadap asuransi bila terjadi gagal panen,” imbuh Bakir.
Pupuk Indonesia mencanangkan program Agro Solution ini secara nasional dan akan dilaksanakan oleh para produsen pupuk di Pupuk Indonesia Group.
“Target kami, program ini bisa banyak menjangkau lahan pertanian di Indonesia pada 2021,” ujar Bakir.
Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi menyampaikan, produktivitas dan keuntungan petani di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terbukti meningkat setelah menjalankan program Agro Solution.
“Kami optimistis Agro Solution dapat terus meningkatkan produktivitas petani. Dengan demikian, pendapatan dan kesejahteraan petani dapat meningkat,” kata Rahmad.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pupuk Indonesia dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Dok. Pupuk Indonesia) Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pupuk Indonesia dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pada kesempatan yang sama, Pupuk Indonesia juga melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
MoU itu terkait dengan sinergi dalam pemberdayaan pertanian serta pemberian akses permodalan bagi petani Indonesia melalui program Agro Solution. Selain itu, Pupuk Indonesia dan Pupuk Kaltim juga menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa bantuan pupuk Urea dan NPK masing-masing sebanyak satu ton kepada petani Agro Solution di Jember.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.