Connect with us
Marsha Timothy

Lebih Baik dari Nicole Kidman

Marsha TimothySegiEmpat

“Happy Birthday Mommy,” begitulah tulisan yang tertera di tengah kue ulang tahun berbentuk kotak berwarna merah dengan tujuh lilin menyala. Kue tersebut merupakan kejutan yang diberikan Vino G Bastian kepada istrinya yang berulang tahun hari ini, Senin (8/1), Marsha Timothy.

Spontan saja Mami Jizzy Pearl Bastian yang berulang tahun ke-39 terkejut bercampur bahagia. Di antara cahaya remang-remang yang terlihat dalam foto bernuansa gelap yang diunggah Vino di akun instagramnya itu begitu terlihat bagaimana raut bahagia Marsha.

Bagi Marsha, ulang tahunnya ini mungkin agak terasa lebih spesial dari sebelumnya lantaran berbagai media menyebut dirinya sebagai “Artis Tahun Ini” di 2017 lalu. Sukses menarik perhatian dunia melalui film Marlina, Si Pembunuh Dalam Empat Babak, rupanya turut mengerek popularitasnya di level internasional.

Marsha bahkan mendapatkan penghargaan Best Actress dalam Sitges International Film Festival yang berlangsung pada 5-15 Oktober lalu di Spanyol berkat perannya dalam film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak.

Marsha terpilih sebagai aktris terbaik dalam festival tersebut, mengalahkan nama-nama besar seperti Masami Nagasawa, Monika Balsai, hingga aktris Hollywood asal Australia, Nicole Kidman.

“Aku sangat bangga dan senang bisa mendapatkan penghargaan ini…” tutur Marsha lewat akun Instagramnya.

Marsha Timothy, Jizzy dan Vino G Bastian

Marsha Timothy, Jizzy dan Vino G Bastian

Perjalanan Karier
Marsha mulai dikenal publik lewat debutnya dalam film Ekspedisi Madewa bersama Tora Sudiro. Selain itu ia juga memulai semuanya sebagai bintang iklan dan pemain sinetron.

Pada tahun 2007, ia hadir lewat film layar lebar Coklat Stroberi. Kemudian awal 2008, Marsha beradu akting dengan Tora Sudiro dalam film “Otomatis Romantis”. Marsha pun pernah membintangi Serial TV Jomblo dan Kekasih.

Tak hanya itu, gadis yang akrab disapa Caca ini pernah membintangi iklan untuk produk Ponds, Pocari Sweat, dan Capilanos. Marsha pun kian populer dengan menjadi bintang video klip untuk album Project Pop, Gigi, ADA Band, Java Jive, Naff, Kerispatih dan Letto.

Keturunan berdarah Batak-Jerman ini pernah menjalin kasih dengan aktor Mario Lawalata, putra Reggy Lawalata. Namun jalinan kasih mereka berakhir awal tahun 2007. Caca juga pernah dikabarkan dekat dengan aktor Fachry Albar, putra penyanyi rock senior Ahmad Albar dan aktris Rini S. Bono. Namun, pada 20 Oktober 2012, Marsha resmi dipersunting Vino G Bastian dan melahirkan Jizzy pada 12 Juli 2013.

Marsha dalam Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak
Inilah film yang meroketkan namanya di panggung internasional. Caca memang tampil total di film ini. Beberapa kritikus menilai Caca berhasil membuat penonton memahami mengapa Marlina harus menebas kepala laki-laki yang merasa punya hak untuk memerkosanya di dalam adegannya. Raut dan gesturnya, kata sejumlah kritikus, begitu lentur.

Marlina

Saat Caca mengekspresikan kekecewaan, misalnya. Dalam hitungan detik, ia langsung bisa mengubah gesture secara meyakinkan dan menunjukkan rasa curiga, sedikit tersinggung, dan kembali berbinar ketika berinteraksi dengan anak kecil bernama topan di kedai satai.

Tak heran bila ia dicap telah menetapkan standar yang tinggi untuk memerankan tokoh yang satu ini. Hampir sama dengan Cut Mini dalam Athirah, yang adegannya beberapa kali memangkas emosi penonton. Juara.

Selamat ulang tahun, Caca.

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya