Connect with us
DPR RI

Kunjungi Hungaria dan Turki, Gobel: Saatnya Indonesia Kuasai Teknologi Pengolah Air Laut

Kunjungi Hungaria dan Turki, Gobel: Saatnya Indonesia Kuasai Teknologi Pengolah Air Laut
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel saat mengunjungi industri pengolahan air laut untuk menjadi air minum di Nagykanizsa, Hungaria. Foto: DPR RI

Jakarta  –  Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengunjungi industri pengolahan air laut untuk menjadi air minum di Turki dan Hungaria. Dalam kunjungan itu, Gobel mengungkapkan Indonesia sangat membutuhkan teknologi itu. Gobel menegaskan, sudah saatnya Indonesia menguasai teknologi pengolah air laut menjadi air minum dan air bersih.

Hal itu disampaikan Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) tersebut dalam rilis yang diterima Parlementaria, di Nagykanizsa, Jumat (1/3/2024). Gobel pun berdialog dengan pimpinan perusahaan penyedia mesin pengolah air laut di Nagykanizsa, sekitar 200 km dari Budapest, Ibu Kota Hungaria, Kamis (29/2/2024).

“Pertama, Indonesia adalah negara kepulauan yang dikelilingi banyak laut sehingga Indonesia memiliki kemudahan untuk mengelolanya. Kedua, di Indonesia banyak daerah terpencil yang kesulitan mendapatkan air bersih khususnya di pulau-pulau kecil, daerah-daerah pantai, dan wilayah-wilayah kering. Ketiga, Indonesia menghadapi stunting dan kemiskinan yang membutuhkan solusi cepat dan mudah,” urainya.

Pada sisi lain, kata Politisi Partai NasDem ini, teknologi pengolahan air ini lebih murah daripada dengan mengambil air dari dalam tanah maupun dari mata air. Hal yang lebih penting lagi, tandasnya, teknologi ini ramah lingkungan. Pertama, dengan mengambil air laut maka air tanah menjadi tidak terganggu. Karena air tanah dibutuhkan untuk penghijauan dan keseimbangan alam.

Di sejumlah tempat, seperti di Jakarta, penggunaan air tanah berlebihan membuat permukaan tanah terus turun dan air laut mengalami intrusi ke daratan. Di sejumlah daerah, penggunaan air mata air menjadikan penduduk sekitar kehilangan sumber air untuk irigasi maupun keperluan sehari-hari. “Terjadi perebutan dan konflik air. Kedua, tidak ada limbah. Ketiga, teknologi ini menggunakan energi matahari sebagai sumber energinya. Jadi banyak sekali keuntungannya,” tuturnya.

Untuk tahap pertama, Gobel akan menerapkan teknologi ini di Gorontalo. Dan jika berhasil, ungkapnya, akan diterapkan di banyak tempat khususnya di kawasan-kawasan industri yang membutuhkan banyak air. Menurut Gobel, Gorontalo membutuhkan teknologi pengolah air laut ini karena selain lebih efisien juga karena banyak lokasi yang susah air bersih.

Gobel juga menerangkan bahwa teknologi pengolah air laut ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi. “Secara biaya lebih murah dibandingkan dengan membangun waduk atau bendungan. Itu penjelasan mereka,” katanya.

Pada kesempatan itu, CEO at Hungarian Water Technology Corporation Adrian Kiss menerangkan, mesin pengolah ini sangat praktis dibawa dan dipasang. Karena semuanya dirakit dalam bentuk kompon persegi panjang mirip kontainer. Jika ingin menambah kapasitas cukup dipasang berderet dan bertumpuk. “Juga ada ukuran mini yang mobile. Ini untuk kondisi bencana. Karena teknologi ini juga bisa digunakan untuk mengolah air sungai,” paparnya.

Adrian menyampaikan, teknologi ini sudah diterapkan di banyak negara di Eropa, Amerika, Afrika, dan Asia. “Di Filipina saja ada di 18 titik,” katanya. Sementara itu, Kristina mengatakan teknologi yang mereka miliki mempunyai keunggulan dibanding teknologi yang dimiliki negara-negara lain di Eropa. “Secara harga lebih kompetitif, namun yang terpenting secara kualitas kami yang terbaik,” tukasnya.

Turut hadir mendampingi Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel yaitu Anggota DPR RI Charles Meikyansyah dan Duta Besar Indonesia untuk Hungaria Dimas Wahab. Sehari sebelumnya, di Istanbul, Gobel bertemu pimpinan Arbok Ballast Technology dan hadir pula sejumlah pimpinan lainnya. Setelah mendengarkan presentasi, Gobel diajak berkeliling pabrik.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat

Oleh

Fakta News
Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyesalkan nilai impor Migas (Minyak dan Gas) nasional dari Singapura yang semakin hari bukan semakin berkurang, melainkan semakin meningkat. Menurutnya, hal ini merupakan kabar buruk bagi pengelolaan Migas nasional.

Hal tersebut diungkapkannya menyusul rencana Menteri ESDM yang akan menaikkan impor BBM menjadi sebesar 850 ribu barel per hari (bph), terutama dari Singapura. “Pemerintah jangan manut saja didikte oleh mafia migas. Harus ada upaya untuk melepas ketergantungan impor migas. Paling tidak impor migas ini harus terus-menerus dikurangi. Jangan sampai pemerintah tersandera oleh mafia impor migas,” ungkap Mulyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Untuk itu, lanjut Politisi dari Fraksi PKS ini, perlu adanya terobosan berarti terkait upaya pembangunan dan pengelolaan kilang minyak nasional di tanah air. Pasalnya, Sejak Orde Baru belum ada tambahan pembangunan kilang minyak baru, sementara rencana pembangunan Kilang Minyak Tuban, sampai hari ini tidak ada kemajuan yang berarti.

“Masa kita kalah dan tergantung pada Singapura, karena kita tidak punya fasilitas blending dan storage untuk mencampur BBM. Padahal sumber Migas kita tersedia cukup besar dibandingkan mereka,” tambahnya.

Mulyanto berharap Pemerintah mendatang perlu lebih serius menyelesaikan masalah ini. Hal itu jika memang ingin mengurangi defisit transaksi berjalan sektor migas serta melepas ketergantungan pada Singapura. Diketahui, Singapura dan Malaysia memiliki banyak fasilitas blending dan storage yang memungkinkan untuk mencampur berbagai kualitas BBM yang diproduksi dari berbagai kilang dunia, untuk menghasilkan BBM yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

“Karena kita tidak memiliki fasilitas ini maka kita terpaksa mengimpor BBM sesuai dengan spesifikasi kebutuhan kita dari negara jiran tersebut,” pungkasnya.

Untuk diketahui, produksi minyak nasional saat ini hanya mencapai sekitar 600 ribu barel per hari, sementara kebutuhan mencapai 840 ribu barel per hari. Kekurangan tersebut harus ditutupi melalui impor, dengan 240 ribu barel per hari berasal dari minyak mentah dan 600 ribu barel per hari dari BBM.

Baca Selengkapnya

BERITA

Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional

Oleh

Fakta News
Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024). Foto : DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, diharapkan mampu memulihkan ekonomi nasional, selain mempromosikan pariwisata Bali lebih luas lagi.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memberi sambutan pembuka pada pertemuan Komisi VI dengan sejumlah direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH. Komisi VI berkepentingan mengetahui secara detail progres pembangunan proyek strategi nasional tersebut.

“Ini proyek strategis nasional  (PSN) yang diharapkan mampu  memulihkan ekonomi nasional melalui kebangkitan pariwisata Bali. Proyek BMTH diharapkan mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata Bali pasca pandemi Covid 19,” katanya saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024).

Dijelaskan Martin, PSN ini dikelola PT. Pelindo  III  yang merupakan mitra kerja Komisi VI DPR RI. Proyek ini membutuhkan dukungan berbagai pihak, seperti PT. Pertamina Patra Niaga, PT. Pertamina Gas Negara, dan pihak terkait lainnya, agar bisa bekerja optimal dalam memulihkan ekonomi nasional. Pariwisata Bali yang sudah dikenal dunia juga kian meluas promosinya dengan eksistensi BMTH kelak.

Proyek ini, sambung Politisi Fraksi Partai Nasdem tersebut, memang harus dikelola secara terintegrasi. Namun, ia menilai, progres pembangunan BMTH ini cenderung lamban. Untuk itu, ia mengimbau semua BUMN yang terlibat agar solid berkolaborasi menyelesaikan proyek tersebut.

Baca Selengkapnya

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya