Connect with us
PT Perusahaan Gas Negara Tbk

Konsisten Tingkatkan Kualitas SDM, PGN Diganjar Anugerah BUMN 2021

Konsisten Tingkatkan Kualitas SDM, PGN Diganjar Anugerah BUMN 2021

Jakarta – Subholding Gas PT Perusahaan Gas Negara dinobatkan sebagai perusahaan dengan Pengembangan Talenta Unggul pada ajang Anugerah BUMN 2021. Ajang ini diselenggarakan oleh BUMN Tack di Grand Ballroon Hotel The Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, minggu lalu dan penghargaan diterima oleh Faris Aziz selaku Direktur Komersial PGN (8/4/2021). Potensi dan kualias pekerja sebagai sumber daya manusia (SDM) PGN berperan penting dalam menjaga kinerja positif di masa COVID-19.

Fariz mengungkapkan bahwa pandemi COVID-19 berpengaruh besar terhadap perusahaan, sehingga SDM untuk beradaptasi. Perusahaan mendukung penuh seluruh pekerja atau bisa disebut juga dengan Perwira Subholding Gas untuk produktif, inovatif, dan kolaboratif dalam meningkatkan kapabilitas perusahaan.

“Dukungan seluruh Perwira PGN menjadi pondasi perusahaan dalam menjaga kinerja positif selama pandemi. Adanya kebiasaan baru, juga menuntut PGN menerapkan model bisnis baru dan digitalisasi secara massif. Meski ruang gerak terbatas, digitalisasi ini ternyata dapat membuat sebagian besar pekerjaan lebih efektif dan efisien,” kata Faris, 13/4/2021.

Di masa pandemi, PGN melaksanakan kegiatan knowledge management berbasis online untuk mengasah pengetahuan seluruh pekerja PGN. Program-program yang dilaksanakan antara lain Webminar Series, Gas Talk series, i-Know, KMOnline, Knowledge Credit Point dan e-Library.

Sistem operasi, layanan, dan infrastruktur juga sudah terintegrasi, sehingga bisa meningkatkan kehandalan Subholding Gas Group dalam menyalurkan gas bumi di berbagai sektor.

“Creative Idea, Business Idea, dan inovasi kreatif dari seluruh Perwira Subholding Gas sangat dibutuhkan perusahaan untuk terus maju ke depan. Apalagi menghadapi tantangan yang sangat dinamis, seperti halnya dengan pandemi COVID-19 ini. Dampaknya luar biasa bagi perusahaan, tetapi tidak menyurutkan semangat PGN dalam pengelolaan gas bumi nasional,” ujar Faris.

Faris berharap dengan didapatkannya apresiasi Anugerah BUMN ini, dapat memupuk semangat PGN agar selalu meningkatkan kinerja dan berinovasi untuk lebih baik lagi. PGN memiliki agen-agen perubahan dari generasi muda untuk dapat menciptakan etos kerja yang tangguh, gesit, dan adaptif.

“Transformasi, adaptasi, dan digitalisasi diterapkan dalam menjalankan operasional bisnis di seluruh lini. PGN termasuk badan usaha yang penuh risiko, sehingga aspek safety (HSSE) juga selalu diutamakan,” imbuh Faris.

Anugerah BUMN 2021 ini diselenggarakan untuk memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BUMN yang berhasil membangun strategi dan transformasi ditengah pandemi COVID-19. Didukung oleh PPM Manajemen, apresiasi ini diharapkan dapat mendorong BUMN untuk terus berinovasi dan bertransformasi sehingga dapat berkontribusi nyata membangun negeri.

Proses penilaian dan penjurian dipimpin langsung oleh Menteri BUMN pertama Indonesia, Tanri Abeng. Adapun penilaiannya, tidak hanya melihat dari sisi ketahanan khususnya di masa pandemi COVID-19. Tetapi juga mengamati corporate governance secara komprehensif untuk masing-masing kategori.

Dalam menjaring pemenang, peserta melalui tiga tahap proses seleksi. Diawali seleksi kuisioner, dilanjutkan dengan wawancara untuk pendalaman materi kuisiner di hadapan Dewan Juri secara virtual. Terakhir, proses wawancara dengan CEO secara virtual.

Kolaborasi antara kredibelitas para dewan juri dengan kualitas tim riset dan penilaian dari PPM Manajemen, menjadikan Anugerah BUMN memiliki integritas yang kredibel. Hasil Anugerah BUMN bisa menjadi salah satu pedoman BUMN ke depan agar lebih professional, transparan, dan berdaya saing.

“PGN sebagai pengelola infrastruktur dan layanan gas bumi nasional, kami berkomitmen meningkatkan kualitas SDM. Dengan begitu, dapat berkontribusi mendukung pencapaian target jangka panjang perusahaan sebagai Subholding Gas,” tutup Faris.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya