Komisi XI Pantau Kesiapan Daerah Hadapi Ramadan dan Lebaran
Jakarta – Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XI DPR RI dipimpin Wakil Ketua Komisi XI DPR Achmad Hatari menggelar pertemuan dengan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Himbara (Mandiri, BNI, BRI, BTN) dan Bank Jateng, dalam rangka memantau kesiapan daerah dalam rangka menghadapi bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 2022.
“Tren setiap bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri salah satunya terkait dengan inflasi, kenaikan harga di pasaran dan permintaan ketersedian dana tunai oleh masyarakat yang terus meningkat dari hari biasanya. Kebutuhan akan dana tunai tersebut biasanya diperoleh melalui bank atau ke Pegadaian untuk mendapatkan dana tunai tersebut secara mudah dan aman,” jelas Hatari dalam sambutan pada pertemuan yang digelar di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (8/4/2022).
Politisi Partai NasDem tersebut menambahkan, masyarakat pun dituntut untuk lebih cerdas dalam melihat fenomena kenaikan inflasi yang terjadi secara musiman setiap tahunnya saat bulan Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri. Berbagai langkah antisipasi dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mengurangi beban karena naiknya harga kebutuhan pokok. Berdasarkan Laporan Perekonomian Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah pada Februari 2022 bahwa inflasi Jawa Tengah pada triwulan I 2022 diperkirakan masih akan meningkat.
“Menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah serta stakeholder untuk melindungi masyarakat dari inflasi serta terpenuhinya uang rupiah terutama saat Ramadan dan Idulfitri agar daya beli masyarakat tidak menurun. Ke depan, orkestrasi kebijakan strategis antar stakeholders di Jawa Tengah harus terus dilakukan dan dipercepat sehingga akselerasi kebijakan yang dirumuskan memberikan dampak terhadap kinerja perekonomian secara keseluruhan di tahun 2022 dan kebermanfaatan untuk masyarakat dan sektor usaha lainnya,” harap Hatari.
Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tirta Segara dalam paparannya menggambarkan perkembangan industri jasa keuangan saat menghadi Ramadan 2022. Kredit di Februari 2022 melanjutkan tren kenaikan, dimana tumbuh 6,33 persen (year of year). Sementara seluruh kategori mencatatkan kenaikan, terutama sektor UMKM dan retail. Pemberantasn financial technology (fintech) dan investasi illegal pun tetap dilakukan secara proaktif melalui Cyber Patrol yang dilakukan Satgas Waspada Investasi.
Sementara itu Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S Budiman menjelaskan, kesiapan BI dalam menghadapi Ramadan dan Idufitri 2022 yakni melanjutkan arah strategi kebijakan pengendalian inflasi 2022 yang dirumuskan dengan 4K, Keterjangkauan Harga; Ketersediaan Pasokan; Kelancaran Distribusi; dan Komunikasi Efektif, termasuk memperhatikan permasalahan yang terjadi di daerah dan pada beberapa komoditas strategis.
Kemudian, masih kata Aida, melanjutkan arah kebijakan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR) sesuai Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 untuk memperkuat sistem pembayaran yang CEMUMUAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Andal). Secara khusus layanan operasional BI juga tetap beroperasi sesuai jadwal, kecuali 2 dan 3 Mei 2022.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.