Connect with us

Kolaborasi KAPT, KALINGGA, PII, dan Teknik Kontruksi Perkapalan UMG Bantu Warga Desa Pakelingan Merdeka Air Bersih

Jakarta – Puluhan warga di kawasan pesisir sekitar Dermaga Lumpur Pekelingan, Gresik, antusias mengambil air dari tandon utama berkapasitas 5.400 liter pada Program Merdeka Air Bersih (Selasa, 16/8/2022). Program ini diinisiasi oleh KAPT (Komunitas Alumni Perguruan Tinggi), Living Laboratory Maritime Teknik Kontruksi Perkapalan Universitas Muhammadiyah Gresik, PII (Persatuan Insinyur Indonesia) Cab. Gresik dan KALINGGA (Keluarga Alumni Universitas Airlangga).

Hadir dalam peresmian program tersebut, Khoirul Anam (Asisten Administrasi Umum Pemda Gresik), Hartadi Agus Sutono (Direktur Teknik PDAM Giri Tirta Gresik), Tedy (Pelindo), Bastian (Danposlanal Gresik), Muslik (Lurah Pekelingan, Gresik), para anggota KAPT, PII, dan mahasiwa UMG.

Sekretaris KAPT Jatim Radian Jadid menjelaskan bahwa program air bersih bagi masyarakat sekitar dermaga lumpur Desa Pakelingan, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik ini merupakan kerja bersama berbagai pihak untuk memberikan solusi atas permasalahan kebutuhan air bagi warga. Puluhan tahun warga sekitar pesisir Pekelingan sangat membutuhkan pasokan air bersih. Selama ini mereka secara mandiri membeli air dengan kapasitas 1000 liter Rp 40 ribu.

Melalui program air bersih di kawasan pesisir Pekelingan itu, dibangun satu tandon sementara untuk kebutuhan warga setempat. Sedangkan untuk kebutuhan air akan mendapatkan pasokan dari PDAM Gresik. Kini warga dengan 50 KK disana sudah bisa mendapatkan air tanpa membeli keluar.

“Kini sudah dibangun dan diresmikan satu tandon 5.400 liter air bersih untuk warga sekitar. Kalau ada air bersih ada geliat ekonomi. Air ini merupakan sumber kebutuhan dasar bagi nelayan. Jika sudah air, saya yakin ekonomi di pesisir Pekelingan bisa bangkit dan tumbuh,” tutur Jadid dalam keterangan tertulisnya.

“Kedepan, tandon tersebut akan dikelola oleh paguyuban warga. Warga yang akan menentukan pasang tarif. Untuk penggunaan air yang bekerja sama dengan Perumda Giri Tirta Gresik. Terpenting nanti harga ekonomi dan warga mudah mendapatkan air. Ada sekitar 500 KK yang masih membutuhkan air di wilayah sekitar pesisir Pekelingan ini. Sedangkan untuk kebutuhan rata-rata 16 liter orang. Nanti akan ada tambahan tandon dan suplai air kepada warga. Semuanya akan dikelola secara mandiri oleh masyarakat untuk kepentingan bersama,” harap Jadid.

Lurah Pekelingan Gresik, Muslik sangat mengapresiasi bantuan program air kepada warganya. Pihaknya mengajak para warga sekitar untuk menjaga dan mengelola bantuan tersebut dengan baik.

“Hingga nanti dibentuk paguyuban pengelola fasilitas tersebut dan warga membuat kesepakatan untuk besaran tarif pembayaran air,” ucapnya.

Muafiyah, salah satu warga yang ikut memanfaat air dari tandon utama tersebut, merasa senang dengan adanya program air bersih. Diakuinya selama ini warga membeli air dari luar.

“Air 4000 liter Rp 40 ribu. Biasanya dibuat seminggu sampai 8 hari. Perkiraan sebulan membeli empat kali air bersih,” ucapnya.

Perempuan berusia 27 tahun ini pun hanya menggunakan air bersih untuk kebutuhan dua orang bersama suaminya. “Semoga nanti bisa tambah banyak tandon yang dibangun, sehingga warga bisa mudah mendapatkan air bersih,” tambahnya.

Selain peresmian program air bersih, juga dilakukan peletakan lunas kapal (Keel Laying Red) sebagai langkah awal inisiasi pembangunan kapal yang nantinya digunakan untuk pelayanan angkutan, dari hasil kerja sama dengan Keluarga Besar Alumni Universitas Airlangga (KALINGGA).

Ali Yusa, ST, MT selaku Kaprosi Teknik Kontruksi Perkapalan UMG menjelaskan bahwa kemandirian pembangunan kapal oleh masyarakat dengan didukung oleh stakeholder terkait, merupakan salah satu bentuk partisipasi aktif memajukan pelayran nasional dan juga bentuk dukungan pembanguna maritim Indonesia.

“Kapal ini nantinya untuk transportasi taksi air. Dengan konsep murah, aman dan nyaman,” tambah Yusa.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya