Kini RSD Wisma Atlet Rawat 1.541 Pasien Covid-19
Jakarta – Sebanyak 1.541 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.
Berdasarkan data terbaru yang dirilis Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Kogabwilhan I) pada pukul 08.00 WIB, Kamis (5/11/2020), total pasien terkonfirmasi positif tersebut berasal dari akumulasi pasien yang berada di empat tower.
Pasien Covid-19 terkonfirmasi positif yang dirawat inap di Gedung 6 dan 7 Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, kini berkurang 43 orang. Jumlah pasien COVID-19 bergejala ringan hingga sedang yang dirawat di gedung (tower) tersebut kini menjadi 947 orang.
“Pasien rawat inap terkonfirmasi positif di Tower 6 dan 7 sebanyak 947 orang, terdiri atas 444 pria dan 503 wanita. Semula (pada Rabu, 4 November) 990 orang, kini berkurang 43 orang,” ujar Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (5/11).
Untuk pasien rawat inap terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala (asimtomatis) kini bertambah 35 orang.
Aris mengatakan pasien yang menjalani isolasi mandiri di Gedung 4 dan 5 RSD Wisma Atlet Kemayoran tersebut, saat ini berjumlah 594 orang. Semula, pada Sabtu pekan lalu, pasien Covid-19 isolasi mandiri itu berjumlah 559 orang.
“Pasien flat isolasi mandiri di Tower 4 dan Tower 5 sebanyak 594 orang, terdiri dari 296 pria dan 298 wanita,” ujarnya.
Pemerintah membuka Gedung 6 dan Gedung 7 Wisma Atlet sebagai rumah sakit darurat khusus penanganan Covid-19 sejak 23 Maret 2020. Gedung RSD itu awalnya digunakan hanya untuk merawat inap pasien COVID-19 dengan gejala ringan hingga sedang.
Kemudian, pemerintah membuka lagi Gedung 4 dan 5 dikhususkan bagi pasien dengan kondisi orang tanpa gejala (asimtomatis) dan pasien yang tidak punya tempat untuk melakukan isolasi mandiri sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi COVID-19.
Gedung 5 lebih dulu dioperasikan dari Gedung 4, yakni pada 15 September 2020. Selanjutnya, Gedung 4 baru mulai dioperasikan pada 21 September 2020.
Gedung 6 diketahui memiliki kapasitas 1.300 tempat tidur, sedangkan Gedung 7 memiliki kapasitas 1.578 tempat tidur. Sementara Gedung 4 dan 5 Wisma Atlet kalau digabungkan, total kapasitas mencapai 3.116 tempat tidur.
Aris mengatakan, sejak RSD Wisma Atlet beroperasi pada 23 Maret, ada 23.666 pasien yang terdaftar melakukan perawatan COVID-19. Dari jumlah tersebut, 22.277 orang telah dinyatakan sembuh dari COVID-19 setelah menjalani perawatan tersebut.
Sementara dari 13.127 orang pasien isolasi mandiri yang terdaftar menjalani isolasi mandiri di RSD Wisma Atlet, 12.459 orang pasien sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19.
Aris mengatakan, RSD Wisma Atlet juga memberikan rekomendasi rujukan pasien COVID-19 ke RS Penanganan COVID-19 lain yang terdekat.
Aris menyebut RSD Wisma Atlet telah merujuk pasien ke Rumah Sakit Penanganan COVID-19 lain di DKI Jakarta sebanyak 434 orang sejak dioperasikan pada 23 Maret 2020 sampai 1 November 2020.
Adapun pasien isolasi mandiri yang mendapat rekomendasi rujukan ke RS lain sebanyak dua orang. Sementara pasien meninggal dunia selama perawatan di RSD Wisma Atlet berjumlah delapan orang terhitung sejak 23 Maret tersebut.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.