Connect with us
Parlemen

Keterbukaan Parlemen jadi Kunci Jaga Kepercayaan Masyarakat

Keterbukaan Parlemen jadi Kunci Jaga Kepercayaan Masyarakat
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Charles Honoris usai acara Inter-Parliamentary Union (IPU) 5th World Conference of Speakers of Parliament yang berlangsung secara virtual pada 19-20 Agustus 2020 di Ruang Rapat Pimpinan, Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (20/8/2020). Foto : Erman/Man

Jakarta – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Charles Honoris menekankan pentingnya peran parlemen yang terbuka dalam menjalin hubungan dengan konsituennya meski terkendala dengan pandemi Covid-19. Hal ini disampaikannya saat mendampingi Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menghadiri secara virtual agenda 5th World Conference of Speakers of Parliamentary yang diselenggarakan oleh Inter-Parliamentary Union (IPU), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Parlemen Austria.

“Seperti yang Ibu Ketua DPR sampaikan, kerja-kerja parlemen di Indonesia selama pandemi untuk tetap bisa menjalin hubungan dengan konsituennya di daerah pemilihannya dilakukan baik secara virtual maupun secara langsung,” kata Charles usai menghadiri virtual meeting di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (20/8/2020).

Bagaimana pun juga, lanjut Charles, anggota parlemen di Indonesia tetap berkomunikasi dengan masyarakat menerima aspirasi dan bekerja menggunakan teknologi digital, menggunakan teknologi virtual untuk bisa melaksanakan fungsi DPR. Sehingga roda pemerintahan tidak lumpuh dan DPR tetap bisa menunjang kerja-kerja Pemerintah agar Indonesia segera bisa keluar dari pandemi Covid-19.

“Kami juga membagikan pengalaman ini kepada parlemen-parlemen lainnya yang hadir, dan tentu saja hal-hal yang kita sampaikan dan yang juga disampaikan oleh parlemen-parlemen lain di dunia juga bisa menjadi hal yang bisa kita pelajari untuk bersama-sama bisa melayani masyarakat di negara masing-masing,” imbuh Charles yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi I DPR RI tersebut.

Melangkah menuju open parliament, Charles menekankan pentingnya keterbukaan parlemen kepada publik. Dengan menjalankan kerja-kerja yang lebih transparan, masyarakat bisa melihat dan merasakan seperti apa hasil kerja dari wakil-wakil rakyat di DPR. “Oleh karena itu, DPR juga sudah menggunakan platform digital untuk menerima saran dan kritik, baik itu terhadap kerja-kerja DPR maupun terhadap Pemerintah,” imbuh Politisi PDI-Perjuangan itu.

Sebagai informasi, tingkat kepercayaan publik terhadap parlemen Indonesia kian meningkat. “Kita bersyukur dalam satu tahun terakhir, berdasarkan survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei, kepercayan publik terhadap DPR memang sudah meningkat, walaupun PR-nya juga masih banyak tetapi ini adalah indikasi yang baik. Tentu saja dengan DPR menjadi lebih terbuka. Ya, kita harapkan persen publik terhadap digerakkan jauh lebih baik lagi,” pungkasnya.

Dalam diskusi panel dengan topik ‘Meningkatkan Kepemerintahan dengan Menjembatani Jarak Antara Parlemen dengan Masyarakat’, Ketua DPR RI Puan Maharani sempat menyampaikan sejumlah best practice yang telah dilakukan parlemen Indonesia yakni dengan pemanfaatan teknologi dalam forum-forum virtual. Sejumlah kegiatan kedewanan yang berlangsung ditengah pandemi dilakukan secara virtual dan memadukan virtual-fisik atau hybrid, sehingga anggota parlemen bisa tetap menjalankan kerja-kerjanya.

Selain Ketua DPR RI, turut hadir dalam memberikan pemaparan diantaranya Anggota Senat Belanda Jan Anthonie Bruijn dan Sosiolog Chile Adriana Munoz, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan panelis yakni Direktur Eksekutif BPP untuk urusan Wanita Phumzile Mlambo Ngcuka dan Special Advisor to the UN Secretary General of the UN 75th Anniversary Fabrizio Hochschild. Peserta yang hadir terdiri dari 8 orang Ketua Parlemen dari Afganistan, Swedia, Kanada, India, Latvia, Venezuela, Uzbekistan, Slovenia, dan juga dihadiri oleh Presiden IPU Gabriela Cuevas Barron. (alw/es)

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat

Oleh

Fakta News
Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat
Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024). Foto: DPR RI

Badung – Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman berharap BUMN Pariwisata dan Aviasi mampu hasilkan keuntungan bagi negara. Sebab, BUMN tersebut telah memperoleh suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang nilainya cukup besar.

“Komisi VI sudah mendukung upaya peningkatan kinerja BUMN Pariwisata dan Aviasi antara lain melalui persetujuan PMN. Sudah seharusnya ada perbaikan fasilitas dan layanan yang mereka hadirkan setelah memperoleh suntikan dana pemerintah melalui PMN agar bisa menghasilkan keuntungan untuk negara,” jelas Mahfudz di sela-sela kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024).

Politisi PKS ini mengimbuhkan BUMN Pariwisata sudah semestinya berorientasi profit (mengejar keuntungan) agar mampu berkontribusi pada pemasukan negara. Negara seperti Jepang, Malaysia saat ini sangat serius mengelola industri pariwisatanya. Bagaimana Jepang berusaha memanjakan para wisatawan yang berkunjung ke negaranya agar tiap tahun semakin bertambah.

“Malaysia juga melakukan semacam rekayasa engineering, misalnya sekolah di sana lebih murah, biaya berobat general check up di sana juga lebih murah sehingga orang tertarik ke sana. Kalau orang sudah ke sana walau tujuannya berobat, sekolah itu kan nantinya butuh menginap, belanja dan akan meningkatkan penerimaan devisa negara tersebut,” tukasnya.

Legislator asal Dapil Jawa Barat VI meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok ini menilai bahwa BUMN Pariwisata dan Aviasi perlu melakukan upaya dan terobosan yang luar biasa dan menarik, apalagi Bali sudah menjadi tujuan wisata utama masyarakat dunia. Tinggal variabel masalahnya yang perlu diperhatikan misalnya infrastruktur, daya dukung ekosistem pariwisata harus dikelola dengan baik.

“Seperti di Bali ini kurang fasilitas kendaraan umum, apakah ini bagian dari produk kebijakan daerah. Betapapun itu kendaraan umum menurut saya diperlukan untuk masyarakat Bali termasuk wisatawan juga,” katanya.

Masalah lainnya, menumpuknya wisatawan di Bali seharusnya bisa diarahkan ke Nusa Tenggara Barat, ada Lombok, Senggigi, dimana daya dukung kultural dan kebijakan pemerintah daerahnya perlu ada paradigma baru di sana. Perlu juga edukasi kepada masyarakat agar dapat ramah dengan wisatawan yang datang dari berbagai mancanegara.

“Paket wisata yang menawarkan destinasi alternatif selain Bali menurut saya sangat baik dan perlu dilakukan agar wisatawan mancanegara mengenal lebih banyak daerah di Indonesia. Sama halnya saat kita keluar negeri juga ditawarkan paket kunjungan ke berbagai destinasi,” tutupnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Oleh

Fakta News
BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali
Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali. Akses pekerjaan dan ekonomi harus dibuka secara luas.

Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah menyampaikan hal ini usai mengikuti pertemuan dengan para direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH tersebut, Senin (22/4). “Pelibatan masyarakat harus optimal. Masyarakat jangan sebagai bagian dari korban atau tikus mati di lumbung padi. Jangan sampai Bali go international tapi masyarakatnya secara ekonomi semakin menurun,” ucapnya.

Seperti diketahui, PT. Pelindo sedang membangun BMTH di Benoa, di atas areal ratusan hektar. Selain tempat bersandar kapal-kapal besar, kelak BMTH juga menjadi destinasi wisata, pusat perbelanjaan, konser musik, gerai UMKM, dan lain-lain. Semua fasilitas untuk para wisatawan yang datang dibangun, seperti kesehatan, keamanan, dan kebutuhan ekonomi lainnya.

Erma, sapaan akrab Siti Mukaromah berharap, pembangunan BMTH yang masif tidak meninggalkan masyarakat lokal. Akses pekerjaan jangan hanya diberikan kepada para pendatang atau orang asing. Masyarakat Bali harus dipastikan bisa ikut menikmati proyek strategis nasional itu.

“Jangan sampai orang Bali menjadi pengangguran ketika orang luar atau asing mendapatkan pekerjaan. Kita berharap, ketika membangun sebuah koneksi wisata dan pelabuhan harus betul-betul dipastikan masyarakat bisa menikmati,” seru Politisi PKB ini.

Baca Selengkapnya