Connect with us
Parlemen

Kemenpora Diminta Maksimalkan ‘Sport Science’

Kemenpora Diminta Maksimalkan ‘Sport Science’
Pimpinan Komisi X DPR RI. Foto: DPR RI

Jakarta – Dalam rangka pencapaian prestasi olahraga, Komisi X DPR RI mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga RI untuk memaksimalkan sport science dan merumuskan peta jalan (roadmap) peningkatan prestasi olahraga, dan Kemenpora juga diminta untuk mengembangkan industri olahraga yang dapat mendukung sektor ekonomi dan pariwisata.

Menurut Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi, di dalam olahraga itu ada yang namanya sport science, sport nutrition dan lainnya, dan Indonesia belum berkembang ke arah sana. Hanya sedikit sekali yang sudah berkembang ke arah sana untuk mengadakan bakat ilmiah dari para atlet.

“Saya dulu atlet taekwondo misalnya, ketika disini ya kita berkembangnya biasa saja. Tetapi ketika kita di train di luar negeri, dengan tata cara dan sebagainya, itu akan ada perubahan. Atlet-atlet usia 16 tahun yang dibawa ke luar negeri pun juga akan ada perubahan,” ucap Dede usai Rapat Kerja dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali beserta jajaran di Ruang Rapat Komisi X, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Dede menerangkan, di Indonesia saat ini belum bisa mencapai ke arah sana, yang melakukan pengembangan bakat ilmiah atlet serta pelatihan dan pendampingan nutrisi atlet. Belum bisa, menurutnya bukan berarti tidak bisa, Indonesia bisa asal ilmu yang dari luar negeri diserap dan diaplikasikan di dalam negeri.

Masa Depan Atlet Masih Dianggap Suram

Sebagai mantan Atlet, Dede berpendapat mengapa dulu ia lebih memilih menjadi artis atau public figure, hal ini dikarenakan masa depan atlet masih dianggap suram. Kuncinya sederhana sekali bagi seorang atlet, yaitu masa depan atlet terjamin dengan baik dan bagus maka mereka akan memilih menjadi atlet.

“Bagaimana mensejahterakan atlet, ini satu pertanyaan tersendiri. Tentunya contoh tadi berbicara soal pensiunan atlet. Kan ada BPJS Ketenagakerjaan, itu kan bisa dikerjasamakan. Bagaimana mendorong atlet-atlet diangkat sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil), tetapi dia tidak punya pendidikan, akhirnya ketinggalan karirnya. Namun sekarang kan ada pelatihannya, jadi di fokuskan saja,”tandasnya.

Menanggapi adanya pertimbangan kewarganegaraan bagi Fabiano Da Rosa Beltrame dan Peyton Alexis Whitted, berdasarkan hasil rapat dengan Kemenpora, Komisi X DPR RI memberikan rekomendasi kewarganegaraan bagi keduanya. Dimana menurut Dede, yang namanya naturaliasi atlet itu suatu proses yang harus dihargai, karena mencari atlet asing itu sangat mahal. Ia menyarankan agar proses birokrasi yang ada di Kemenpora RI lebih taktis, gesit dan antisipatif.

“Contohnya kasus Fabiano. Kalau tidak salah, satu tahun lalu sudah di ajukan antara Januari atau Februari. Namun baru sekarang baru diajukan lagi. Jadi Kemenpora ini lamban dalam memberikan proses. Liga-nya sudah selesai, dia baru diajukan kembali, kan sayang. Jadi artinya apa, birokrasi di Kemenpora ini harus lebih taktis, lebih gesit, lebih cepat mengantisipasi. Karena namanya pemain, kan dia dibayar mahal, dan kalau dia tidak dipakai, berarti rugi dong,” tutupnya. (ndy/es)

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat

Oleh

Fakta News
Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyesalkan nilai impor Migas (Minyak dan Gas) nasional dari Singapura yang semakin hari bukan semakin berkurang, melainkan semakin meningkat. Menurutnya, hal ini merupakan kabar buruk bagi pengelolaan Migas nasional.

Hal tersebut diungkapkannya menyusul rencana Menteri ESDM yang akan menaikkan impor BBM menjadi sebesar 850 ribu barel per hari (bph), terutama dari Singapura. “Pemerintah jangan manut saja didikte oleh mafia migas. Harus ada upaya untuk melepas ketergantungan impor migas. Paling tidak impor migas ini harus terus-menerus dikurangi. Jangan sampai pemerintah tersandera oleh mafia impor migas,” ungkap Mulyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Untuk itu, lanjut Politisi dari Fraksi PKS ini, perlu adanya terobosan berarti terkait upaya pembangunan dan pengelolaan kilang minyak nasional di tanah air. Pasalnya, Sejak Orde Baru belum ada tambahan pembangunan kilang minyak baru, sementara rencana pembangunan Kilang Minyak Tuban, sampai hari ini tidak ada kemajuan yang berarti.

“Masa kita kalah dan tergantung pada Singapura, karena kita tidak punya fasilitas blending dan storage untuk mencampur BBM. Padahal sumber Migas kita tersedia cukup besar dibandingkan mereka,” tambahnya.

Mulyanto berharap Pemerintah mendatang perlu lebih serius menyelesaikan masalah ini. Hal itu jika memang ingin mengurangi defisit transaksi berjalan sektor migas serta melepas ketergantungan pada Singapura. Diketahui, Singapura dan Malaysia memiliki banyak fasilitas blending dan storage yang memungkinkan untuk mencampur berbagai kualitas BBM yang diproduksi dari berbagai kilang dunia, untuk menghasilkan BBM yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

“Karena kita tidak memiliki fasilitas ini maka kita terpaksa mengimpor BBM sesuai dengan spesifikasi kebutuhan kita dari negara jiran tersebut,” pungkasnya.

Untuk diketahui, produksi minyak nasional saat ini hanya mencapai sekitar 600 ribu barel per hari, sementara kebutuhan mencapai 840 ribu barel per hari. Kekurangan tersebut harus ditutupi melalui impor, dengan 240 ribu barel per hari berasal dari minyak mentah dan 600 ribu barel per hari dari BBM.

Baca Selengkapnya

BERITA

Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional

Oleh

Fakta News
Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024). Foto : DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, diharapkan mampu memulihkan ekonomi nasional, selain mempromosikan pariwisata Bali lebih luas lagi.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memberi sambutan pembuka pada pertemuan Komisi VI dengan sejumlah direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH. Komisi VI berkepentingan mengetahui secara detail progres pembangunan proyek strategi nasional tersebut.

“Ini proyek strategis nasional  (PSN) yang diharapkan mampu  memulihkan ekonomi nasional melalui kebangkitan pariwisata Bali. Proyek BMTH diharapkan mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata Bali pasca pandemi Covid 19,” katanya saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024).

Dijelaskan Martin, PSN ini dikelola PT. Pelindo  III  yang merupakan mitra kerja Komisi VI DPR RI. Proyek ini membutuhkan dukungan berbagai pihak, seperti PT. Pertamina Patra Niaga, PT. Pertamina Gas Negara, dan pihak terkait lainnya, agar bisa bekerja optimal dalam memulihkan ekonomi nasional. Pariwisata Bali yang sudah dikenal dunia juga kian meluas promosinya dengan eksistensi BMTH kelak.

Proyek ini, sambung Politisi Fraksi Partai Nasdem tersebut, memang harus dikelola secara terintegrasi. Namun, ia menilai, progres pembangunan BMTH ini cenderung lamban. Untuk itu, ia mengimbau semua BUMN yang terlibat agar solid berkolaborasi menyelesaikan proyek tersebut.

Baca Selengkapnya

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya