Connect with us

Jogo Tonggo Inovasi Saat Pandemi, Jateng Masuk Nominasi Penghargaan Pembangunan Daerah

Semarang – Pandemi Covid-19 tak membuat Jawa Tengah berhenti berinovasi. Justru, inovasi terus bermunculan sebagai wujud pelayanan pada masyarakat. Salah satunya adalah program Jogo Tonggo. Program yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ini dinilai ampuh mengatasi persoalan masyarakat hingga tingkat bawah.

Menggerakkan kekuatan dari bawah, program ini menjadikan Jawa Tengah sebagai nominasi penerima Penghargaan Pembangunan Daerah 2021 oleh Bappenas.

“Program Jogo Tonggo merupakan respon atas pandemi yang datang tiba-tiba. Saat semua sektor dilemahkan dan anggaran terbatas, tidak mungkin penanganan hanya dilakukan oleh satu lembaga,” kata Ganjar, Jumat (2/4/2021).

Dari situlah ide program Jogo Tonggo muncul. Dengan mengoptimalkan kekuatan terbawah seperti Dasa Wisma, PKK, Linmas dan lainnya, program ini sukses menjadi garda terdepan penanganan pandemi hingga ke pemukiman.

“Tak hanya soal kesehatan, tapi juga pemenuhan pangan. Ada program canthelan, program anak-anak muda menggantungkan bahan makanan di depan rumah-rumah warga saat pandemi. Bahkan turunannya, untuk membeli bahan pokok kita sarankan membeli di warung tetangga. Dengan begitu, masyarakat bisa saling menguatkan secara ekonomi di tengah pandemi,” ujarnya.

Program Jogo Tonggo yang ditempatkan di tingkat rukun warga (RW) itu ternyata sukses. Bahkan dari situ, muncul inovasi lain seperti Jogo Kiai – Jogo Santri di pondok pesantren, Jogo Kerja di kantor dan industri, dan Jogo Sekolah.

“Sebenarnya ini bukanlah cara baru, karena sudah ada di masyarakat selama ini. Pemerintah hanya mendorong agar jalan. Kalau mengandalkan anggaran pemerintah, saya yakin tidak akan cukup. Maka kondisi pandemi ini memacu kami untuk berpikir lebih kreatif dan inovatif, salah satunya dengan program Jogo Tonggo itu,” pungkasnya.

Inovasi yang ditelurkan Jawa Tengah selama pandemi membuat Jateng masuk nominasi penghargaan pembangunan daerah dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Pada 2020 lalu, Jateng juga berhasil menjadi provinsi terbaik nasional dalam perencanaan dan pencapaian program terbaik.

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo menambahkan, inovasi sudah menjadi budaya di Jawa Tengah. Sejak Gubernur Ganjar memimpin, inovasi dan kreasi dalam pelayanan publik serta pemerintahan terus bermunculan.

“Tidak hanya di kami para Aparatur Sipil Negara, Pak Ganjar juga membuka ruang pada masyarakat untuk mengeluarkan inovasi dan kreasi melalui ajang Krenova Jateng. Selama tiga tahun terakhir, tak kurang dari 2.000-an inovasi yang muncul,” katanya.

Bahkan, imbuh Sekda, Pemprov Jateng telah memiliki Perda khusus tentang inovasi ini. Melalui Perda Nomor 3 Tahun 2019 tentang inovasi daerah, Pemprov Jateng menjadikan budaya inovasi itu ke dalam sebuah sistem.

“Jadi, inovasi akan terus dilakukan meskipun nanti pemimpinnya sudah berganti. Dengan Perda itu, maka budaya inovasi akan tetap berkelanjutan,” tegasnya.

Prasetyo membeberkan, banyak inovasi unggulan dari Jawa Tengah. Di antaranya inovasi Government Resources Management System (GRMS) yang mengelola pemerintahan secara digital. Selain itu, ada pula program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak.

“Khusus selama pandemi, ada inovasi data epidemologi melalui website corona.jatengprov.go.id. Website ini muncul sebagai upaya mikrozonasi penanganan Covid-19 agar lebih presisi. Jadi melalui website ini, diketahui berapa tingkat penyebaran Covid-19, daerah mana saja yang merah, kebijakannya seperti apa dan sebagainya,” katanya.

Website corona.jatengprov.go.id ini, menurut Prasetyo, lebih presisi dari data pusat. Seringkali, data epidemologi Jateng berbeda dengan pusat, karena mekanisme pengambilan data yang berbeda.

“Justru data kami yang lebih presisi, karena itu berdasarkan NIK. Jadi tidak mungkin ada dobel data,” tegasnya.

Selain inovasi dalam penanganan epidemologi, ada pula program Jogo Tonggo sebagai upaya menggerakkan kekuatan masyarakat paling bawah untuk bersama-sama menghadapi pandemi. Program ini diluncurkan sebagai upaya gotong royong di tingkat paling bawah, yakni rukun warga.

“Jogo Tonggo digunakan untuk penanganan kesehatan, ekonomi, sosial, ketahanan pangan, keamanan dan lainnya. Dengan program itu, maka masyarakat bisa saling membantu sesama tanpa harus menunggu bantuan dari pemerintah,” ucapnya.

Tak hanya itu, program-program bantuan pada pelaku UMKM juga dilakukan. Selain bantuan stimulan berupa bahan baku, akses modal dan lainnya, inovasi pemasaran digital juga digencarkan.

“Kami gandeng e-commerce raksasa nasional untuk membantu pemasaran produk UMKM. Selain itu, ada juga program LapakGanjar dan juga UKM Virtual Expo, yang digelar untuk membantu pelaku UMKM bangkit di tengah pandemi,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Misbakhun: Konsumsi Dalam Negeri Penopang Terbesar Pertumbuhan Triwulan I-2024

Oleh

Fakta News
Misbakhun: Konsumsi Dalam Negeri Penopang Terbesar Pertumbuhan Triwulan I-2024
Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun. Foto : DPR RI

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen pada Triwulan I-2024 (year on year/YoY). Banyak pihak yang mensinyalir bahwa capaian tersebut tak lepas dari momentum penyelenggaraan pesta demokrasi yang disusul dengan peningkatan konsumsi saat Ramadan tiba.

Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menegaskan pertumbuhan ekonomi tak hanya hadir saat dua momentum tersebut. Menurutnya, bahkan liburan seperti long weekend pun bisa ikut mengakselerasi perputaran ekonomi lantaran meningkatnya konsumsi masyarakat pada waktu tersebut.

“Bahkan masyarakat Indonesia sekarang itu liburan panjang pun itu menjadi salah satu sarana masyarakat untuk melakukan upaya konsumsi. Nah inilah yang menjadi daya tarik ekonomi Indonesia,” kata Misbakhun saat ditemui Parlementaria di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta beberapa saat lalu.

Politisi Fraksi Partai Golkar ini optimis apabila ekonomi terus menggeliat dengan tren pertumbuhan yang positif maka maka ekonomi Indonesia akan semakin kuat. Hal ini juga memberikan timbal balik bagi pergerakan UMKM di tanah air.

“Kalau ekonomi terus menggeliat, pertumbuhannya baik tentu saya yakin ke depan ekonomi Indonesia akan semakin kuat. Karena apa? UMKM nya hidup! Konsumsi itu sebetulnya menghidupkan UMKM, menghidupkan produk-produk yang selama ini menjadi penopang kebutuhan sehari-hari masyarakat. Konsumsi rumah tangga itu kan ada di sana,” jelasnya.

Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI itu lantas juga menyinggung upaya pemerintah dalam memperkuat UMKM seperti program-program pembiayaan yang tengah digelontorkan. Ia mengungkapkan bahwa UMKM juga memberikan sumbangsih bagi peningkatan daya beli masyarakat.

“Upaya pemerintah untuk memberikan penguatan kepada UMKM dalam bentuk KUR, subsidi KUR, kemudian fasilitas-fasilitas pembiayaan kredit mikro dan ultra mikro dan sebagainya Itu salah satu penopang. Salah satu penopang yang memberikan penguatan terhadap konsumsi. Karena apa UMKM kita itu salah satu penyerap dan memberikan sumbangsih terhadap apa? orang mempunyai daya beli,” tuturnya.

Meski begitu, Misbakhun mengingatkan bahwa tetap diperlukan sektor produksi untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan jangan sampai terjadi PHK. Menutup pernyataannya Misbakhun juga mengingatkan bahwa dalam sebuah sistem ekonomi ada sektor yang mengalami kontraksi dan ada juga sektor yang mengalami pertumbuhan.

Baca Selengkapnya

BERITA

Komisi I Tegaskan Hubungan dengan Dewas Pers Selalu Sinergis

Oleh

Fakta News
Komisi I Tegaskan Hubungan dengan Dewas Pers Selalu Sinergis
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid. Foto : DPR RI

Jakarta – Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah berniat mengecilkan peran pers. Menurut Meutya, hubungan Komisi I DPR dengan Dewan Pers selalu sinergis dan saling melengkapi. Bahkan, ia menyebut bahwa keberlangsungan media yang sehat adalah hal yang penting. Hal tersebut ia sampakan menyusul ramainya jagad media terkait sejumlah pasal dalam draf revisi UU Penyiaran.

“Tidak ada dan tidak pernah ada semangat ataupun niatan dari Komisi I untuk mengecilkan peran Pers. Hubungan selama ini dengan mitra Komisi I yaitu Dewan Pers sejak Prof Bagir, Prof Nuh, dan Alm Prof Azyumardi adalah hubungan yang sinergis dan saling melengkapi termasuk dalam lahirnya Publisher Rights,” ujar Meutya, melalui keterangan tertulis kepada media, di Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Politisi Fraksi Partai Golkar ini menjelaskan bahwa saat ini belum ada naskah revisi UU Penyiaran yang resmi. Sehingga, yang saat ini beredar di masyarakat kemungkinan adalah draf RUU dalam beberapa versi. Maka dari itu ia menyebut, RUU ini masih sangat dinamis. Dia mengakui bahwa penulisan draf tersebut belum sempurna dan cenderung multitafsir. Oleh karena itu, Komisi I DPR RI membuka ruang seluas-luasnya bagi masukan dari publik.

“Tahapan draf revisi UU penyiaran saat ini masih di Badan Legislasi, yang artinya belum ada pembahasan dengan pemerintah. Komisi I membuka ruang seluas-luasnya untuk berbagai masukan dari masyarakat dan akan diumumkan ke publik secara resmi,” imbuh Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Meutya lalu menuturkan, Komisi I DPR telah menggelar rapat internal pada Rabu, 15 Mei 2024. Hasil dari rapat tersebut menyepakati bahwa Panja Penyiaran DPR akan mempelajari lagi masukan dari masyarakat terkait revisi UU Penyiaran. Komisi I berkomitmen untuk terus membuka ruang luas bagi berbagai masukan, mendukung diskusi dan diskursus untuk revisi UU penyiaran sebagai bahan masukan.

Diketahui, revisi terhadap Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2022 tentang Penyiaran saat ini memang menjadi kontroversi di kalangan masyarakat. Banyak pihak yang khawatir revisi ini akan mengancam kebebasan jurnalis dan ruang digital. Draf revisi UU Penyiaran tertanggal 27 Mei 2024 yang berisikan 14 BAB dan total 149 pasal, mendapat sorotan khusus pada beberapa pasal yang dianggap bermasalah.

Pasal 8A huruf q dan Pasal 50 B Ayat 2 huruf c, misalnya, dikritik karena dinilai berpotensi mengancam kebebasan pers. Pasal 8A huruf q memberikan kewenangan kepada Komisi Penyiaran Indonesia untuk menyelesaikan sengketa jurnalistik khusus di bidang penyiaran, yang selama ini merupakan tugas Dewan Pers sesuai dengan Undang-Undang Pers.

Baca Selengkapnya

BERITA

Perlu Anggaran Khusus Bagi Embarkasi Haji Medan untuk Layani Jemaah Haji Saat Transit

Oleh

Fakta News
Perlu Anggaran Khusus Bagi Embarkasi Haji Medan untuk Layani Jemaah Haji Saat Transit
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang saat kunspek di Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/5/2024). Foto : DPR RI

Medan – Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, menjadi salah satu bandara yang melayani penerbangan teknikal landing untuk pemberangkatan haji tahun 2024. Sebanyak 204 penerbangan diketahui akan menjalani technical landing pada pemberangkatan haji tahun ini untuk mengisi bahan bakar di bandara tersebut.

Menjadi bandara yang melayani technical landing, membuat Medan memiliki tanggung jawab lebih terhadap jemaah haji asal Indonesia. Melihat pengalaman pemberangkatan haji tahun lalu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menjelaskan ada beberapa kejadian ketika pemberhentian pesawat di Kualanamu yang perlu menjadi perhatian. Misalnya, adanya jemaah haji yang mengalami sakit saat transit di Kualanamu.

Hingga kini, lanjut Marwan, masih belum ada standar operasional yang jelas dalam mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga perlu diatur lebih lanjut dengan pengalokasian anggaran yang jelas hingga pihak mana yang harus menangani permasalahan tersebut.

“Ketika technical landing berada di Kualanamu, ada jamaah yang sakit, ada jamaah yang harus turun, itu anggarannya tidak ada disini. Maka siapa yang menanggulangi ini? Itu ya tadi laporan ketika itu ditangani (maskapai) Garuda, dia lah yang menanggung biayanya mengantar ke rumah sakit, pengobatan. Ketika itu ditangani oleh Kemenag, Kemenag yang akan menanggung nanti akan ditagih. Menurut kami menagih ini tidak mudah,” jelasnya kepada Parlementaria, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/5/2024).

Untuk itu, Politisi Fraksi PKB ini mengatakan nantinya akan membahas lebih lanjut bagaimana penanganan permasalahan tersebut dalam rapat kerja di Komisi VIII. “Kedepan kami akan bicarakan di Komisi VIII supaya itu disiapkan anggaran di sini, supaya tidak terjadi tolak menolak nanti Pak Ramlan sebagai UPT di sini ya jauh jauh dari situasi itu supaya mengambil tanggung jawab. Nah ini jangan terjadi seperti itu. Ya nanti akan bicarakan di komisi VIII,” lanjutnya.

Baca Selengkapnya